This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
halo semuanya, balik lagi dengan gua Jovanne Abbyaka dari @BassistDreamOfc. malam senin gini enaknya ngapain ya? mending pantengin #πππππππ konten. coba tebak kali ini gua mau ngonten apa? kamu nanyeak? yaudah sini aku kasih tau ya. jadi gua akan kasih tau Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). wah affaan tuch? daripada basa basi, let's get started.
π. PENGERTIAN EJAAN DAN EYD
Dalam penulisan bahasa Indonesia, tentu ejaan sangatlah penting untuk diperhatikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Dikutip dari buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020) karya Widya Fitriantiwi, ejaan disebut juga sebagai kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa dapat tercapai. Dari beberapa pengertian tadi, bisa dikatakan kalau ejaan adalah cara dalam menuliskan kata/kalimat dengan benar, dengan memperhatikan penggunaan huruf serta tanda baca yang benar.
Lalu, bagaimana dengan EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan? Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan dalam penulisan kata-kata/kalimat dalam Bahasa Indonesia yang termuat dalam Surat Keputusan Presiden no. 57 tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan yang disempurnakan atau lebih sering disingkat menjadi EYD adalah aturan dasar ejaan dalam bahasa Indonesia yang hingga sampai saat ini masih digunakan. Sebelum menggunakan EYD, bangsa kita sempat menggunakan yang namanya ejaan Suwandi, loh!
Nah, sejak diberlakukannya EYD ada beberapa penulisan huruf dalam ejaan Suwandi kemudian diubah seperti berikut ini:
- 'j' menjadi 'y'
- 'dj' menjadi 'j'
- 'nj' menjadi 'ny'
- 'ch' menjadi 'kh'
- 'tj' menjadi 'c'
- 'sj' menjadi 'sy'
Dalam penulisan bahasa Indonesia, tentu ejaan sangatlah penting untuk diperhatikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata, kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf) serta penggunaan tanda baca. Dikutip dari buku Esai Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia (2020) karya Widya Fitriantiwi, ejaan disebut juga sebagai kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa supaya keteraturan dan keseragaman dalam penulisan bahasa dapat tercapai. Dari beberapa pengertian tadi, bisa dikatakan kalau ejaan adalah cara dalam menuliskan kata/kalimat dengan benar, dengan memperhatikan penggunaan huruf serta tanda baca yang benar.
Lalu, bagaimana dengan EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan? Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan dalam penulisan kata-kata/kalimat dalam Bahasa Indonesia yang termuat dalam Surat Keputusan Presiden no. 57 tanggal 16 Agustus 1972. Ejaan yang disempurnakan atau lebih sering disingkat menjadi EYD adalah aturan dasar ejaan dalam bahasa Indonesia yang hingga sampai saat ini masih digunakan. Sebelum menggunakan EYD, bangsa kita sempat menggunakan yang namanya ejaan Suwandi, loh!
Nah, sejak diberlakukannya EYD ada beberapa penulisan huruf dalam ejaan Suwandi kemudian diubah seperti berikut ini:
- 'j' menjadi 'y'
- 'dj' menjadi 'j'
- 'nj' menjadi 'ny'
- 'ch' menjadi 'kh'
- 'tj' menjadi 'c'
- 'sj' menjadi 'sy'
π. FUNGSI EJAAN
Ejaan tidak semata-mata hanya digunakan untuk menulis kata/kalimat dengan benar. Ejaan juga memiliki fungsi yang cukup penting dalam penulisan Bahasa Indonesia. Menurut Siti Maimunah dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2019), berikut fungsi ejaan diantaranya:
- Sebagai pembakuan dalam membuat tata bahasa agar semakin baku.
- Membuat pemilihan kosa kata dan istilah menjadi lebih baku.
- Sebagai penyaring unsur bahasa asing ke Bahasa Indonesia sehingga dalam penulisannya tidak menghilangkan makna aslinya.
- Penggunaan ejaan dapat membantu mencerna informasi dengan lebih cepat dan mudah, karena penulisan bahasa yang lebih teratur.
Ejaan tidak semata-mata hanya digunakan untuk menulis kata/kalimat dengan benar. Ejaan juga memiliki fungsi yang cukup penting dalam penulisan Bahasa Indonesia. Menurut Siti Maimunah dalam buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2019), berikut fungsi ejaan diantaranya:
- Sebagai pembakuan dalam membuat tata bahasa agar semakin baku.
- Membuat pemilihan kosa kata dan istilah menjadi lebih baku.
- Sebagai penyaring unsur bahasa asing ke Bahasa Indonesia sehingga dalam penulisannya tidak menghilangkan makna aslinya.
- Penggunaan ejaan dapat membantu mencerna informasi dengan lebih cepat dan mudah, karena penulisan bahasa yang lebih teratur.
PENULISAN EJAAN DAN CONTOHNYA
Dilansir dari buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang ditulis oleh Kemendikbud RI, terdapat beberapa aturan dalam penulisan ejaan yang benar. yaitu ππ»
Dilansir dari buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) yang ditulis oleh Kemendikbud RI, terdapat beberapa aturan dalam penulisan ejaan yang benar. yaitu ππ»
A. Huruf Abjad
Dalam bahasa Indonesia, terdapat 26 huruf abjad yaitu: A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, dan Z.
B. Huruf Vokal
Dalam bahasa Indonesia, terdapat 5 huruf vokal yang diantaranya adalah: a, i, u, e, o.
C. Huruf Konsonan
Dalam bahasa Indonesia, terdapat 21 huruf konsonan diantaranya: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
Dalam bahasa Indonesia, terdapat 26 huruf abjad yaitu: A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, dan Z.
B. Huruf Vokal
Dalam bahasa Indonesia, terdapat 5 huruf vokal yang diantaranya adalah: a, i, u, e, o.
C. Huruf Konsonan
Dalam bahasa Indonesia, terdapat 21 huruf konsonan diantaranya: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z.
D. Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat huruf diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi. Contoh penggunaan pada kata: santai, amboi, pulau, dan survei.
E. Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Contoh penggunaannya seperti pada kata: khusus, akhir, ngarai, siang, banyak, nyata, syarat, dan musyawarah.
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat huruf diftong yang dilambangkan dengan gabungan huruf vokal ai, au, ei, dan oi. Contoh penggunaan pada kata: santai, amboi, pulau, dan survei.
E. Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh, ng, ny, dan sy masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan. Contoh penggunaannya seperti pada kata: khusus, akhir, ngarai, siang, banyak, nyata, syarat, dan musyawarah.
F. Huruf Kapital
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama di awal kalimat. Contoh: Aku sedang menulis surat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam unsur nama orang termasuk julukan. Contoh: Kartika Dewi, Kim Jennie, Doja Cat. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan suatu satuan ukuran/nama jenis. Contoh: 5 ampere, 10 kilogram, ikan mujair, ikan paus. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan kata yang memiliki arti 'anak dari', seperti bin dan binti. Contoh: Kaeya Al-Barikh bin Toyyib.
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Contoh: Ibu berkata, "Kapan kamu pulang?", "Cepatlah kembali ya, nak!" ucapnya.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Contoh: Allah, Tuhan, Kristen, Islam, Yesus.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang atau sebagai sapaan. Contoh: Sultan Hasanuddin, Haji Abdurrahman Wahid.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: Profesor Dr. Soetomo, Presiden Joko Widodo.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contoh: suku Dayak.
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari besar atau hari raya, dan unsur nama peristiwa bersejarah. Contoh: tahun Hijriah, hari Natal, hari raya Nyepi, Konferensi Meja Bundar, Perang Dunia II.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: Asia Tenggara, Pulau Komodo, Gunung Semeru.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: saya membaca novel Bumi Manusia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku itu adalah buku Undang-Undang Dasar 1945.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. Contoh: S.H. (sarjana hukum), S.Hum. (sarjana humaniora), S.Ak. (sarjana akuntansi), Dr. (doktor), Tn. (tuan), Ny. (nyonya).
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Contoh: βKapan Bapak berangkat?β tanya Hasan. Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital. Contoh: "Kepada siapa Anda bertanya?"
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama di awal kalimat. Contoh: Aku sedang menulis surat.
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam unsur nama orang termasuk julukan. Contoh: Kartika Dewi, Kim Jennie, Doja Cat. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan suatu satuan ukuran/nama jenis. Contoh: 5 ampere, 10 kilogram, ikan mujair, ikan paus. Huruf kapital tidak digunakan untuk menuliskan kata yang memiliki arti 'anak dari', seperti bin dan binti. Contoh: Kaeya Al-Barikh bin Toyyib.
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Contoh: Ibu berkata, "Kapan kamu pulang?", "Cepatlah kembali ya, nak!" ucapnya.
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Contoh: Allah, Tuhan, Kristen, Islam, Yesus.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang atau sebagai sapaan. Contoh: Sultan Hasanuddin, Haji Abdurrahman Wahid.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Contoh: Profesor Dr. Soetomo, Presiden Joko Widodo.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Contoh: suku Dayak.
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari besar atau hari raya, dan unsur nama peristiwa bersejarah. Contoh: tahun Hijriah, hari Natal, hari raya Nyepi, Konferensi Meja Bundar, Perang Dunia II.
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Contoh: Asia Tenggara, Pulau Komodo, Gunung Semeru.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal. Contoh: saya membaca novel Bumi Manusia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku itu adalah buku Undang-Undang Dasar 1945.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. Contoh: S.H. (sarjana hukum), S.Hum. (sarjana humaniora), S.Ak. (sarjana akuntansi), Dr. (doktor), Tn. (tuan), Ny. (nyonya).
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Contoh: βKapan Bapak berangkat?β tanya Hasan. Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital. Contoh: "Kepada siapa Anda bertanya?"
G. Huruf Miring
1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Contoh: Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.
2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Contoh: Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh: Setelah ini aku harus upload gambar ke website.
1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Contoh: Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.
2. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Contoh: Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
3. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. Contoh: Setelah ini aku harus upload gambar ke website.
H. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Contoh: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Contoh: BAB I Pendahuluan
Nah itu dia penjelasan tentang ejaan yang berlaku dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
1. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring. Contoh: Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan Bahasa Indonesia.
2. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Contoh: BAB I Pendahuluan
Nah itu dia penjelasan tentang ejaan yang berlaku dalam penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar!
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
nah itu dia Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). nah mulai sekarang gunakaan ejaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar ya. cukup sudah pertemuan #πππππππ kita sampai di sini, bila ada salah mohon dimaafkan bila ada rasa mohon diungkapkan. gua Jovanne pamit undur diri karna kalau maju dianya ga peka, hidup kesepian tanpa kekasih, sekian dan terima kasih.