๐ค In the context of a civilization portrayed analogically through the critical abilities expressed via colluding intermediaries, a series of poems unfolds.
Anonymous Poll
76%
Numerous elements deviate from the consecutive old diction inscribed within the tome of civilization
16%
empty soul grapples the loneliness of mortal lifeโknitting a thread within the bitterness reality
8%
Struggles among upper class purity in action clashes with elevated egoism, apathetic behavior driven
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
๐๐๐๐๐๐๐ ๐ : ๐๐๐ฅ๐๐ฆ & ๐๐ง๐ ๐ ๐๐ง
terlalu besar dampak dari kepergianmu, dari aku yang sudah meninggalkan kebiasaan menulis dalam kesedihan ku sampai aku yang kembali bersedih dengan tulisanku dan dari aku yang sangat menghargai kenangan sampai aku yang sangat enggan berjumpa dengan kenangan. mungkin terlihat sepeleh dimatamu, mungkin aku terlihat tak bersedih kehilangan atau mungkin kamu yang kembali menerka semaumu atas diriku? ah ntahlah itu, aku sudah tak peduli โterbesit di otakku.
walau nyata nya, aku kembali berjumpa langit yang bersenggama dengan laut, aku kembali berjumpa bulan sedang tertawa riang bersama bintang. haha iya, terkesan indah kan? begitu indah sampai aku tidak ingin melihatnya, begitu indah sampai aku tersinggung dengannya, begitu indah sampai aku terus teringat padamu. aku enggan, sangat enggan melihatnya tapi apa arti keengganan ku? bahkan saat kau pergi, aku tetap menerima mu dilubuk hatiku.
terlalu besar dampak dari kepergianmu, dari aku yang sudah meninggalkan kebiasaan menulis dalam kesedihan ku sampai aku yang kembali bersedih dengan tulisanku dan dari aku yang sangat menghargai kenangan sampai aku yang sangat enggan berjumpa dengan kenangan. mungkin terlihat sepeleh dimatamu, mungkin aku terlihat tak bersedih kehilangan atau mungkin kamu yang kembali menerka semaumu atas diriku? ah ntahlah itu, aku sudah tak peduli โterbesit di otakku.
walau nyata nya, aku kembali berjumpa langit yang bersenggama dengan laut, aku kembali berjumpa bulan sedang tertawa riang bersama bintang. haha iya, terkesan indah kan? begitu indah sampai aku tidak ingin melihatnya, begitu indah sampai aku tersinggung dengannya, begitu indah sampai aku terus teringat padamu. aku enggan, sangat enggan melihatnya tapi apa arti keengganan ku? bahkan saat kau pergi, aku tetap menerima mu dilubuk hatiku.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐ : ๐ฌ๐ข๐ง๐๐ซ ๐ฆ๐๐ฅ๐๐ฆ๐ค๐ฎ.
kembali kuperhatikan raut wajah dan suasana hati si cantik itu, bulan. sulit, sedang kuterka apakah dia bergembira? merana? atau sedang membara? tak terlihat jelas, mungkin karena jarakku yang begitu jauh atau mungkin aku yang tertutup kabut angkuh?
kembali ku pejamkan mataku, kurasakan hatiku, kurasakan detakku. apa ini? ada apa denganku? apakah aku terlalu angkuh pada wanitaku? atau apakah aku yang masih terlalu jauh dengan hatiku?
...
haha, dia menjawabnya. diriku terbelalak saat sinar bulan menerpa wajahku dan saat itupula pertanyaanku menemui alasannya.
kembali kuperhatikan raut wajah dan suasana hati si cantik itu, bulan. sulit, sedang kuterka apakah dia bergembira? merana? atau sedang membara? tak terlihat jelas, mungkin karena jarakku yang begitu jauh atau mungkin aku yang tertutup kabut angkuh?
kembali ku pejamkan mataku, kurasakan hatiku, kurasakan detakku. apa ini? ada apa denganku? apakah aku terlalu angkuh pada wanitaku? atau apakah aku yang masih terlalu jauh dengan hatiku?
...
haha, dia menjawabnya. diriku terbelalak saat sinar bulan menerpa wajahku dan saat itupula pertanyaanku menemui alasannya.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Hoping to still feel loved is not something bad and impossible, right?
Forwarded from Arkhanza KโWydler
idk, i just love you maybe.
๐๐ก๐๐ฉ๐ญ๐๐ซ ๐๐๐ : ๐๐๐ญ๐ฎ๐ก
kini bulan tak lagi benderang seperti biasanya. aku tak lagi dipeluk sinarnya. bayanganku pun makin samar, hampir tak ada, karena hampir kehilangan cahayanya. malam pun makin dingin, aku salah dalam mengambil langkah. kembali kupeluk kepingan asa diriku. semoga cukup menenangkan bagimu. karena sesungguhnya aku mencintai akan dirimu.
aku mencintai akan dirimu. entah egoku atau egomu yang memisahkan kita menjadi aku dan kamu. aku dan kamu mulai melangkah pergi, tanpa permisi, dan berlari.
aku mencintai akan dirimu, tapi entah egoku atau egomu lagi melukai aku dan kamu sedalam samudra. aku mencintai akan dirimu namun semuanya sirna menjadi serpihan kata perih untukmu.
kini bulan tak lagi benderang seperti biasanya. aku tak lagi dipeluk sinarnya. bayanganku pun makin samar, hampir tak ada, karena hampir kehilangan cahayanya. malam pun makin dingin, aku salah dalam mengambil langkah. kembali kupeluk kepingan asa diriku. semoga cukup menenangkan bagimu. karena sesungguhnya aku mencintai akan dirimu.
aku mencintai akan dirimu. entah egoku atau egomu yang memisahkan kita menjadi aku dan kamu. aku dan kamu mulai melangkah pergi, tanpa permisi, dan berlari.
aku mencintai akan dirimu, tapi entah egoku atau egomu lagi melukai aku dan kamu sedalam samudra. aku mencintai akan dirimu namun semuanya sirna menjadi serpihan kata perih untukmu.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
a relationship that will never die, even if it has to die ๐คฆโโ๏ธ
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
๐ ๐ ๐ ๐ ๐ ๐ ๐
The Lantis โ Bunga Maaf
masih banyak kata rindu yang selalu ingin aku ungkapkan, namun penyesalan atas permasalahan diriku sendiri sangat menyiksaku.