Telegram Web
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Halo warga ænct. saya Jortge, akan menemani kalian dalam acara #KONTENAENCT malam ini. First time sapa ayen, saya bakal bawakan konten menarik tentang Krisis Moneter. Silahkan disimak kawan
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Krisis moneter atau juga disebut krisis keuangan adalah situasi di mana harga aset mengalami penurunan, bisnis dan konsumen tidak dapat membayar utang mereka, dan lembaga keuangan mengalami kekurangan likuiditas. Situasi lain yang dapat disebut krisis moneter termasuk runtuhnya gelembung keuangan spekulatif, jatuhnya pasar saham, gagal bayar pemerintah, atau krisis mata uang.

Di sisi lain, krisis mata uang yang melanda Indonesia sejak awal Juli 1997 berlangsung selama hampir dua tahun dan berubah menjadi krisis ekonomi yang melumpuhkan kegiatan ekonomi akibat meningkatnya penutupan usaha dan bertambahnya jumlah pengangguran.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Beberapa di antaranya karena latar belakang kesulitan ekonomi seperti krisis valuta asing, musim kering yang panjang dan terparah selama 50 tahun terakhir, hama, kebakaran hutan secara besar-besaran di Kalimantan dan peristiwa kerusuhan yang melanda banyak kota pada pertengahan Mei 1998 lalu dan kelanjutannya.

Padahal dimasa itu fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat dan mendapat tingkat kepuasan yang tinggi dari Bank Dunia. Namun di balik itu semua, banyak kelemahan struktural yang membuat kegiatan ekonomi tidak efisien dan kompetitif, seperti pembatasan ketat dan jangka panjang pada perdagangan domestik dan monopoli impor.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
2024/12/02 23:22:07
Back to Top
HTML Embed Code: