Sekilas informasi polisi menyatakan Sumanto memakan daging manusia dikarena mendalami ilmu hitam. Namun kyiai Supono pengurus yayasan HS Mustajab mengatakan, tujuan Sumanto memakan daging manusia, semata-mata karena ia sering kelaparan dan sangat jarang makan daging.

Karena dorongan depresi dan himpitan ekonomi, sehingga ia nekad melakukan semua. Tiap kali ada pengumuman orang meninggal di kampungnya, Sumanto akan sibuk mencari di mana letak makamnya.

Sabtu 2003 terdengar ada pengumuman kalau salah satu tetangganya ya itu mbok Rimah meninggal dunia. Karena kabar itu, pada malam hari Sumanto langsung beraksi untuk menggali makam mbok Rimah, dikarenakan makam masih baru maka dengan mudah Sumanto mengambil jenazahnya mbok Rimah.

Setelah berhasil mendapatkan mayatnya, Sumanto membawanya ke Rumah. Mayatpun diletakanya di pekarangan rumah. Perlahan-lahan Sumanto mulai memotong-motong tubuh mbok Rimah, kemaluanya adalah hal pertama yang ia iris. Lalu tulang kering kaki untuk memisahkan dari tubuhnya.

Sumanto memasak potongan daging tubuh mbok Rimah, sementara sisanya dikubur kembali. Keesokan harinya makam mbok Rimah ditemukan dalam keadaan berantakan, wargapun gempar karena jazad mbok Rimah tidak ditemukan di liang kuburnya.

Kabar simpang siur berhembus, banyak yang menduga bahwa pencurian mayat mbok Rimah adalah untuk tujuan ilmu hitam, hingga menimbulkan keresahan warga kala itu. Hingga Resor Purbalingga turun tangan untuk melakukan penyelidikan, lalu ada warga yang melaporkan Sumanto dicurigai sebagai pelaku.

Karena ia mengenakan kalung yang seperti kulit kelamin. Penyidikan dilakukan dan dugaan semakin kuat atas dasar laporan para warga, mereka mengatakan bahwa tercium bau tidak sedap. Yang berasal dari rumah Sumanto. Polisi dengan cepat menangkap Sumanto yang berada di Rumahnya, tanpa perlawanan Sumantopun ditangkap pihak berwajib. Ia pun mengaku, bahwa dialah yang mencuri mayat mbok Rimah. Bahkan Sumanto sempat menawari hasil masakan daging mbok Rimah kepada para polisi. Sumantopun ditetapkan sebagai tersangka, hasil intrograsi ia mengaku sebagian daging yang sudah dimasak. Bahkan sempat dimakan bersama sang ayah, kepada ayahnya Sumanto mengatakan bahwa itu daging kambing.

Dengan lahap satu porsi dihabiskan oleh sang ayah. Yang bikin lebih merinding bahkan Sumanto sempat memakan daging mentahnya, sedang dading lainya sempat disate dan digoreng oleh Sumanto. Dari pemeriksaan lebih lanjut, mbok Rimah bukanlah mayat pertama yang ia konsumsi. Bahkan ada 2 mayat yang tidak ia kenali sempat jadi masakanya. Hal itu dilakukanya saat ia masih menjadi tukang tebas tebu, di PT Gunung Madu.

Rekrontruksi kejadian dilakukan pada 18 Januari 2003. Kala itu masih sangat pagi ya itu pukul 06:30 WIB. Dilakukan agar menghindari animo warga yang membludak. Namun karena saking viralnya kasus ini, warga tetap datang untuk melihat.

Saat rekrontruksi berjalan beberapa warga bahkan histeris dan muntah-muntah saat melihat Sumanto memperagakan, bagaimana ia memotong dan memakan tubuh korban.

Polisipun sulit mempercayai, bahwa hanya ada 3 orang yang menjadi korbanya. Kemungkinan masih ada korban yang belum terungkap, mengingat ada laporan warga yang kehilangan keluarganya. Termasuk seorang tukang pijat yang terlihat sering bersama Sumanto. Mistam namanya, Mistam dilaporkan menghilang tepat setelah memijat Sumanto. Lima tahun penjara adalah ganjaran yang Sumanto dapatkan atas perbuatanya.

Namun karena berkelakuan baik Sumanto mendapatkan potongan masa hukuman, dan keluar penjara pada tahun 2006. Selepas dari penjara, Sumanto tinggal di panti rehabilitasi An-Nur, Bungkanel kecamatan Karanganyar. Berulangkali Sumanto pulang ke rumahnya, namun para warga menolaknya.

Tapi kini Sumanto telah banyak berubah, ia kini telah banyak belajar mengenai agama. Ia bahkan sering menghapal bacaan quran. Dan bahkan sering berdakwah keluar kota, bersama Alm H. Supono. Meskipun banyak kekurangan Sumanto menunjukan menjadi pribadi yang tetap ingin berubah.