tgoop.com Β»
United States Β»
πππ₯π ππ‘ || πΊπ
π ππππππππ Β» Telegram Web
Please open Telegram to view this post
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
πͺπππ₯π'π¦ π£ππ‘ππππ π? | πΊπ
π ππππππππ
Mari bergabung menjadi panglima kerajaan vangster! Day 3 open member, jangan sampai ketinggalanπ«Ά
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
HALO SEMUANYAA, selamatt malamm! gimanaa kabarr kaliann? baikk dongg yaa.
Kali inii, aku Ruchinaga dan jugaa rekan konten saya yaitu Aries akan membawakan konten yang bertemakan kerajaan nih temen temenn.
Konten kali ini berjudulkan " 5 protokol Kerajaan Inggris yang pernah dilanggar oleh Putri Diana "
Sebelum memulai konten, ada yang excited gak sama konten kita?? ketik "
Kali inii, aku Ruchinaga dan jugaa rekan konten saya yaitu Aries akan membawakan konten yang bertemakan kerajaan nih temen temenn.
Konten kali ini berjudulkan " 5 protokol Kerajaan Inggris yang pernah dilanggar oleh Putri Diana "
Sebelum memulai konten, ada yang excited gak sama konten kita?? ketik "
semangat kontennya
" di kolom comsect ya temen temen! Yuk kita mulai konten malam inii!This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Siapa Itu Putri Diana?
Mendiang Putri Diana dikenal sebagai tokoh nyentrik dan pemberani. Dalam keluarga Kerajaan Inggris, ia juga dikenal sebagai sosok yang inspiratif.
Mantan istri Raja Charles III tersebut tetap dicintai oleh masyarakat Inggris, bahkan dunia, sebagai sosok yang menginspirasi mereka.
Kerajaan Inggris memang dikenal memiliki sederet protokol ketat, yang sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun. Aturan protokol ini harus dipatuhi oleh para anggota keluarga kerajaan, tak terkecuali Putri Diana, yang saat itu adalah istri dari Pangeran (kini Raja) Charles.
Mendiang Putri Diana dikenal sebagai tokoh nyentrik dan pemberani. Dalam keluarga Kerajaan Inggris, ia juga dikenal sebagai sosok yang inspiratif.
Mantan istri Raja Charles III tersebut tetap dicintai oleh masyarakat Inggris, bahkan dunia, sebagai sosok yang menginspirasi mereka.
Kerajaan Inggris memang dikenal memiliki sederet protokol ketat, yang sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun. Aturan protokol ini harus dipatuhi oleh para anggota keluarga kerajaan, tak terkecuali Putri Diana, yang saat itu adalah istri dari Pangeran (kini Raja) Charles.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
1. Menghilangkan kata 'patuh' dari sumpah pernikahannya.
Sudah menjadi tradisi lama bagi pengantin Kerajaan Inggris untuk mengatakan bahwa mereka akan mematuhi suami mereka saat mengucapkan sumpah pernikahan mereka.
Namun, saat Diana menikah dengan Pangeran Charles pada 1981, kata 'patuh' tidak diucapkannya. Diana menghapus kata 'patuh' dan lebih memilih untuk berjanji akan mencintai, menghibur, menghormati, dan menjaganya di kala sakit serta sehat.
Hal yang dilakukan Diana tersebut diketahui telah mendobrak dan melanggar tradisi kerajaan. Meski begitu, para istri dari anak-anaknya, Kate Middleton dan Meghan Markle, mengikuti jejaknya dengan tidak menggunakan kata 'patuh' saat mengucapkan sumpah pernikahannya di pernikahan mereka masing-masing.
Sudah menjadi tradisi lama bagi pengantin Kerajaan Inggris untuk mengatakan bahwa mereka akan mematuhi suami mereka saat mengucapkan sumpah pernikahan mereka.
Namun, saat Diana menikah dengan Pangeran Charles pada 1981, kata 'patuh' tidak diucapkannya. Diana menghapus kata 'patuh' dan lebih memilih untuk berjanji akan mencintai, menghibur, menghormati, dan menjaganya di kala sakit serta sehat.
Hal yang dilakukan Diana tersebut diketahui telah mendobrak dan melanggar tradisi kerajaan. Meski begitu, para istri dari anak-anaknya, Kate Middleton dan Meghan Markle, mengikuti jejaknya dengan tidak menggunakan kata 'patuh' saat mengucapkan sumpah pernikahannya di pernikahan mereka masing-masing.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
2. Menyekolahkan putra-putranya di luar istana
Diana kembali mendobrak tradisi dan membuat sejarah ketika memutuskan untuk mengirim putra sulungnya, Pangeran William, ke prasekolah di luar Istana Buckingham. Dulunya, para calon pewaris takhta belajar dengan menetap di rumah dengan pengasuh.
Putri Diana, yang pernah bekerja sebagai asisten guru, memilih sekolah kecil karena dia ingin Pangeran William memiliki pendidikan yang normal seperti anak-anak Inggris lainnya. Hal ini pun dilakukan juga kepada anak keduanya, Pangeran Harry, dengan mengirimnya ke sekolah yang sama.
Pilihan Diana untuk mengirim kedua putranya ke sekolah publik tidak hanya menunjukkan keberaniannya melanggar protokol kerajaan, tetapi juga untuk mengekspos mereka ke kehidupan normal.
Diana kembali mendobrak tradisi dan membuat sejarah ketika memutuskan untuk mengirim putra sulungnya, Pangeran William, ke prasekolah di luar Istana Buckingham. Dulunya, para calon pewaris takhta belajar dengan menetap di rumah dengan pengasuh.
Putri Diana, yang pernah bekerja sebagai asisten guru, memilih sekolah kecil karena dia ingin Pangeran William memiliki pendidikan yang normal seperti anak-anak Inggris lainnya. Hal ini pun dilakukan juga kepada anak keduanya, Pangeran Harry, dengan mengirimnya ke sekolah yang sama.
Pilihan Diana untuk mengirim kedua putranya ke sekolah publik tidak hanya menunjukkan keberaniannya melanggar protokol kerajaan, tetapi juga untuk mengekspos mereka ke kehidupan normal.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
3. Menampik stigma negatif penderita AIDS/HIV
Pelanggaran protokol lain yang dilakukan Putri Diana adalah ketika dirinya mengunjungi para penderita AIDS di London's Middlesex Hospital pada tahun 1987. Hal ini membuat nama Diana menjadi semakin ikonik.
Pada saat itu, virus tersebut menjadi krisis kesehatan global dan sering dikaitkan dengan informasi dan stigma yang salah. Saat itulah Diana menjabat tangan seorang pasien AIDS tanpa sarung tangan dengan tujuan ingin menggeser stigma negatif tentang para penderitanya.
Hal ini menyampaikan pesan yang jelas bahwa seorang anggota keluarga kerajaan tidak takut menyentuh pasien AIDS yang saat itu dipercaya dapat ditularkan melalui sentuhan.
Pelanggaran protokol lain yang dilakukan Putri Diana adalah ketika dirinya mengunjungi para penderita AIDS di London's Middlesex Hospital pada tahun 1987. Hal ini membuat nama Diana menjadi semakin ikonik.
Pada saat itu, virus tersebut menjadi krisis kesehatan global dan sering dikaitkan dengan informasi dan stigma yang salah. Saat itulah Diana menjabat tangan seorang pasien AIDS tanpa sarung tangan dengan tujuan ingin menggeser stigma negatif tentang para penderitanya.
Hal ini menyampaikan pesan yang jelas bahwa seorang anggota keluarga kerajaan tidak takut menyentuh pasien AIDS yang saat itu dipercaya dapat ditularkan melalui sentuhan.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
4. Memilih fesyen modern
Putri Diana tak hanya sesekali melanggar protokol kerajaan dalam pilihan busananya lantaran sering memilih pakaian yang lebih modern dan kasual.
Diana pernah menghadiri sebuah pesta di Royal Opera House, London, dengan gaun hitam yang sangat sensasional. Pihak Istana dikabarkan tidak tahu mengenai gaun yang akan ia pakai.
Bagi keluarga kerajaan, menggunakan pakaian hitam adalah hal yang tidak boleh dilakukan kecuali ketika sedang ada dalam masa berkabung. Ratu Elizabeth II dan anggota keluarga kerajaan lain lebih memilih menggunakan pakaian dengan warna terang agar mudah dikenali.
Putri Diana tak hanya sesekali melanggar protokol kerajaan dalam pilihan busananya lantaran sering memilih pakaian yang lebih modern dan kasual.
Diana pernah menghadiri sebuah pesta di Royal Opera House, London, dengan gaun hitam yang sangat sensasional. Pihak Istana dikabarkan tidak tahu mengenai gaun yang akan ia pakai.
Bagi keluarga kerajaan, menggunakan pakaian hitam adalah hal yang tidak boleh dilakukan kecuali ketika sedang ada dalam masa berkabung. Ratu Elizabeth II dan anggota keluarga kerajaan lain lebih memilih menggunakan pakaian dengan warna terang agar mudah dikenali.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
5. Bertelanjang kaki di depan umum
Pada tahun 1991, Diana berpartisipasi dalam lomba lari dengan orang tua lain untuk perayaan Hari Olahraga di Wetherby School. Dia berlari tanpa alas kaki dan kalah dalam perlombaan.
Anggota keluarga kerajaan biasanya diharapkan untuk tetap memakai sepatu mereka saat di depan umum.
Sebagian besar aturan kerajaan ini hanya cukup dipelajari dan tidak perlu diucapkan. Salah satunya juga termasuk memiliki sepatu yang bersih dan rapi. Namun, Diana tidak membiarkan aturan-aturan ini mengganggu kesenangannya.
Pada tahun 1991, Diana berpartisipasi dalam lomba lari dengan orang tua lain untuk perayaan Hari Olahraga di Wetherby School. Dia berlari tanpa alas kaki dan kalah dalam perlombaan.
Anggota keluarga kerajaan biasanya diharapkan untuk tetap memakai sepatu mereka saat di depan umum.
Sebagian besar aturan kerajaan ini hanya cukup dipelajari dan tidak perlu diucapkan. Salah satunya juga termasuk memiliki sepatu yang bersih dan rapi. Namun, Diana tidak membiarkan aturan-aturan ini mengganggu kesenangannya.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Wahh, ga sadarr nih udahh selesai aja konten kitaa.
Baiklahh, karnaa hari sudah larutt, mari kita tutup konten untuk malam ini yaa.
Saya Ruchinaga & Aries berterimakasihh untuk semua temen temen vangster atau yang lain karna mau membaca dengan seksama konten kita malam inii, dan saya juga berterimakasih untuk temen temen sekalian yang sudah meluangkan waktu juga mau meramaikan konten kita malam ini.
Good night everyone! See you in the next konten, goodbyee.
Baiklahh, karnaa hari sudah larutt, mari kita tutup konten untuk malam ini yaa.
Saya Ruchinaga & Aries berterimakasihh untuk semua temen temen vangster atau yang lain karna mau membaca dengan seksama konten kita malam inii, dan saya juga berterimakasih untuk temen temen sekalian yang sudah meluangkan waktu juga mau meramaikan konten kita malam ini.
Good night everyone! See you in the next konten, goodbyee.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM