aku tak lagi menceritakan tentangmu, atau tentang kita.
karena semuanya sudah usai,
lembar baru putih bersih,
akan ku isi dengan tawa, senyum, dan cinta
dari diriku,
untuk semua.

— mare

ketuk saja,
buka perlahan
maka kamu akan temukan ia
buka saja,
jalan perlahan
maka kamu akan melihat ia
jalan saja,
berhenti di sana
maka kamu tak akan mati di genggamannya.

— mare

Dunia terus berjalan, aku tak boleh ketinggalan
Dunia terus berjalan, kakiku hanya bisa melangkah lamban
Dunia terus berjalan, meski tak dapat lowongan pekerjaan
Dunia terus berjalan, walau tak ada harta di tangan
Dunia terus berjalan, bahkan bila aku mati kelaparan
Aku harus bertahan, karena dunia terus berjalan.

— leaf 🍃.

jangan terlalu didekap,
nanti kamu yang sakit.
jangan terlalu berharap,
nanti kamu yang menyesal.
jangan terlalu cinta,
nanti kamu yang jatuh.

— mare

aku sedang memendam rasa, tapi tidak punya cukup keberanian untuk mengungkapkannya. bukan karna apa-apa, aku hanya takut kalau akhirnya akan selalu kalah dengan egoisnya semesta.

aku selalu memperhatikannya, tanpa tau tuan disana sedang bahagia atau terluka. kadang hatiku memberontak terus tidak ingin terbelenggu, namun aku ... hanya bisa menunggu, semoga harapku tidak lagi jadi angan yang semu.

— ibu peri, tentang rasa yang terpendam.

februari mendapatkanmu maret april mei juni juli agustus covid

–G

Sakit itu bukan tentang kepergian, tapi saat lo kembali dan sadar semuanya ga lagi sama.

—dangle

Cahaya di lampu jalan, menyala
Radio tua disudut ruang, menyala
Televisi dan ponsel pintar, menyala
Mesin uap keluarkan asap, menyala
Api unggun tungku cerobong, menyala
Perasaan kita yang pernah menyala, padam.

— leaf 🍃.

Jatuh cinta kepadamu rasanya sama seperti naik pesawat yang aku tidak tahu kemana tujuannya. Aku hanya bisa duduk menikmati perjalanan, tanpa tahu kita akan berakhir dimana, dengan siapa, dan bagaimana.

— Harsa!

walau hatimu bukan lagi milikku, ku harap dia bisa menjagamu dengan baik.
karena aku tak mau kesalahanku diulangi olehnya.

— mare

Hari lalu, dirimu membuatku merasakan gejolak hati karena rasa yang aku punya jadi terbalas dengan semestinya, sama dengan ekspektasi ku.
Tapi sekarang, kamu jatuhkan rangkaian mimpi tentang kita yang selalu aku panjangkan di dinding hati dan pikiran ini.
Semestinya jika dirimu tak berniat menjalin relasi rasa dari awal kita berjumpa, tak perlu membuat diriku merasa bahwa aku ialah insan yang paling beruntung di dunia karena yang aku pikir aku ini telah bisa mendapatkan hati ciptaan Tuhan yang paling aku dambakan.

- Awh.

gausa ngeship gw sama fambest lu. gw sukanya sama lu, bukan fambest lu

– r

Kau bilang, aku dan kamu adalah kita.
Tapi, kenapa ada dia?

— leaf 🍃.

payung itu adalah saya. Yang hanya digunakan sementara waktu untuk menghindari sang hujan, masa lalunya. Tidak menuntut, namun hati sangat ingin bertanya. Masihkah kita tetap bersama meski hujan tak lagi jadi celaka?

!¡ marshecal

lucu nian,
bagaimana takdir
menertawakan
dan menggunjing
nasib yang
diterima oleh
setiap manusia,
dan sekarang
adalah giliranku.
takdir tertawa puas,
katanya,
"oh, malangnya kamu,"
lalu tertawa lagi,
maksudnya apa ?
aku ini tengah
dipermainkan,
atau bahkan,
sengaja diberi tempat
di awan lalu
dijatuhkan sampai patah
semua tulangku
lalu mati dan
melebur bersama tanah ?

— mare

Hilang tak pernah dicari
Pergi tak pernah dikejar
Pulang pun tak disambut
Lalu-lalang tak pernah disapa
Baru disadari, bukan siapa-siapa

─ Deraian

Kamu bisa dibilang sudah dewasa ketika kamu kecewa dengan keadaan dan kamu tidak menyalahkan siapa-siapa.

-🍂

Kata-kata manismu itu, terlalu tajam untuk dijadikan kenangan.
Karna, banyak kebohongan yang tersirat disana.

Aku pertanyakan hatimu, tulus atau hanya rasa kasihan?

-k

seharusnya dihubungan ini hanya ada aku dan kamu, lantas untuk apa dia ada di hubungan kita? ketika kamu lebih memprioritaskan dia, jujur aku berfikir haruskah aku mengalah lagi untuk kebahagian kalian?

- j