This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Monster (2023)
Keluarga dan persepsi masyarakat
Saori Mugino (Sakura Ando, Shoplifters), seorang single mother, membesarkan anak laki-lakinya, Minato (Soya Kurokawa), yang belakangan bersikap aneh. Minato pernah enggak pulang meski sudah malam, pernah terluka telinganya, sampai minta maaf karena dia punya otak babi! Saori pun mengira Minato dirundung oleh gurunya, Hori Sensei. Namun, kejadian yang sebenarnya jauh dari hal ini. Sayangnya, perspektif setiap orang berbeda dan selalu ada monster yang perlu disalahkan dari setiap masalah.
Monster awalnya terlihat seperti film yang membahas perundungan oleh guru di sekolah. Bahkan, kita melihat bagaimana Michitoshi Hori (Eita Nagayama) alias Hori Sensei benar-benar diposisikan sebagai βpenjahatβ di mata Saori yang tentu saja panik melihat perubahan sikap pada anaknya. Namun begitu, hal yang biasanya sering kita lupakan adalah, anak-anak memiliki pemikiran yang enggak kalah kompleks dibanding orang dewasa. Mereka juga merasakan apa yang orang dewasa rasakan. Mereka sedih, senang, dan ketakutan.
Monster menunjukkan bagaimana ketakutan Minato menyebabkan begitu banyak kesalahpahaman. Minato adalah korban dari ketakutannya terhadap persepsi masyarakat, ketakutannya untuk merasakan kebahagiaan yang mungkin aneh bagi orang-orang.
Keluarga dan persepsi masyarakat
Saori Mugino (Sakura Ando, Shoplifters), seorang single mother, membesarkan anak laki-lakinya, Minato (Soya Kurokawa), yang belakangan bersikap aneh. Minato pernah enggak pulang meski sudah malam, pernah terluka telinganya, sampai minta maaf karena dia punya otak babi! Saori pun mengira Minato dirundung oleh gurunya, Hori Sensei. Namun, kejadian yang sebenarnya jauh dari hal ini. Sayangnya, perspektif setiap orang berbeda dan selalu ada monster yang perlu disalahkan dari setiap masalah.
Monster awalnya terlihat seperti film yang membahas perundungan oleh guru di sekolah. Bahkan, kita melihat bagaimana Michitoshi Hori (Eita Nagayama) alias Hori Sensei benar-benar diposisikan sebagai βpenjahatβ di mata Saori yang tentu saja panik melihat perubahan sikap pada anaknya. Namun begitu, hal yang biasanya sering kita lupakan adalah, anak-anak memiliki pemikiran yang enggak kalah kompleks dibanding orang dewasa. Mereka juga merasakan apa yang orang dewasa rasakan. Mereka sedih, senang, dan ketakutan.
Monster menunjukkan bagaimana ketakutan Minato menyebabkan begitu banyak kesalahpahaman. Minato adalah korban dari ketakutannya terhadap persepsi masyarakat, ketakutannya untuk merasakan kebahagiaan yang mungkin aneh bagi orang-orang.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Romansa yang malu-malu
Perjalanan kisah Minato dan Yori yang buram di mata orang dewasa. Bagaimana pun kamu melihatnya, Monster adalah drama romansa yang malu-malu. Film ini dibuat dengan menempatkan sudut pandang Minato dan Yori (Hinata Hiiragi)sebagai kekuatan utamansetelah memperlihatkan sudur pandang Saori dan Hori Sensei. Film ini baru benar-benar memasuki intinya setelah kita melihat jawaban yang sebenarnya dari sudut pandang Yori dan Minato.
Minato berdamai dan menerima perasaannya Mungkin banyak yang menolak kisah murid SD yang jatuh cinta, apalagi mereka berdua adalah laki-laki! Kendati demikian, film ini menunjukkan indahnya cinta yang bisa dirasakan oleh siapa saja, bahkan oleh orang yang enggak kita duga.
Seorang ibu mungkin saja melihat perubahan sikap yang dialami anaknya sebagai sebuah alarm bahaya. Enggak heran kalau dia menyalahkan Hori Sensei, seorang guru yang dia anggap seharusnya bertanggung jawab terhadap anaknya di sekolah
Perjalanan kisah Minato dan Yori yang buram di mata orang dewasa. Bagaimana pun kamu melihatnya, Monster adalah drama romansa yang malu-malu. Film ini dibuat dengan menempatkan sudut pandang Minato dan Yori (Hinata Hiiragi)sebagai kekuatan utamansetelah memperlihatkan sudur pandang Saori dan Hori Sensei. Film ini baru benar-benar memasuki intinya setelah kita melihat jawaban yang sebenarnya dari sudut pandang Yori dan Minato.
Minato berdamai dan menerima perasaannya Mungkin banyak yang menolak kisah murid SD yang jatuh cinta, apalagi mereka berdua adalah laki-laki! Kendati demikian, film ini menunjukkan indahnya cinta yang bisa dirasakan oleh siapa saja, bahkan oleh orang yang enggak kita duga.
Seorang ibu mungkin saja melihat perubahan sikap yang dialami anaknya sebagai sebuah alarm bahaya. Enggak heran kalau dia menyalahkan Hori Sensei, seorang guru yang dia anggap seharusnya bertanggung jawab terhadap anaknya di sekolah
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Penuh kiasan indah
Yori Hoshikawa Film ini penuh kiasan indah yang enggak bisa dipahami dari satu lapisan aja. Karakter yang terlibat dalam film ini masing-masing adalah βmonsterβ dalam cerita orang lain. Bukan karena kebencian, namun monster terhadap norma dan kewajaran yang diakui dalam masyarakat.
Seorang guru yang berpacaran dengan gadis bar adalah monster menjijikan. Seorang ibu yang menjanda adalah monster yang akan mati-matian melindungi anaknya. Seorang kepala sekolah adalah monster yang akan berbohong demi melindungi nama sekolahnya. Seorang anak SD biasa adalah monster yang ketakutan akan perubahan mereka menjadi monster.
Monster menunjukkan sisi terdalam manusia, mereka yang berbohong, mereka yang berjuang mati-matian demi orang tercinta, mereka yang ditinggalkan, mereka yang hanya mengikuti arus, dan mereka yang merasakan cinta meski rasanya salah. Rasanya, kita melihat masyarakat ditelanjangi dalam segelintir kisah penemuan cinta dua anak kecil. Enggak ada yang salah dengan cinta yang mereka rasakan, yang salah adalah masyarakat yang enggak menghargai perasaan mereka dan lupa bahwa bahkan anak kecil pun bisa memiliki pemikiran mereka sendiri.
Yori Hoshikawa Film ini penuh kiasan indah yang enggak bisa dipahami dari satu lapisan aja. Karakter yang terlibat dalam film ini masing-masing adalah βmonsterβ dalam cerita orang lain. Bukan karena kebencian, namun monster terhadap norma dan kewajaran yang diakui dalam masyarakat.
Seorang guru yang berpacaran dengan gadis bar adalah monster menjijikan. Seorang ibu yang menjanda adalah monster yang akan mati-matian melindungi anaknya. Seorang kepala sekolah adalah monster yang akan berbohong demi melindungi nama sekolahnya. Seorang anak SD biasa adalah monster yang ketakutan akan perubahan mereka menjadi monster.
Monster menunjukkan sisi terdalam manusia, mereka yang berbohong, mereka yang berjuang mati-matian demi orang tercinta, mereka yang ditinggalkan, mereka yang hanya mengikuti arus, dan mereka yang merasakan cinta meski rasanya salah. Rasanya, kita melihat masyarakat ditelanjangi dalam segelintir kisah penemuan cinta dua anak kecil. Enggak ada yang salah dengan cinta yang mereka rasakan, yang salah adalah masyarakat yang enggak menghargai perasaan mereka dan lupa bahwa bahkan anak kecil pun bisa memiliki pemikiran mereka sendiri.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
βBig Crunchβ dan kiamat yang ada dalam khayalan Minato dan Yori serta kelahiran kembali keduanya adalah wujud penerimaan yang berakhir bahagia. Dengan longsor yang datang dan mereka selamat dari longsor itu, kemudian melalui gorong-gorong dan terlahir kembali, itu adalah perwujudan dari penerimaan mereka dan pengabaian mereka terhadap perspektif masyarakat selanjutnya. Buat KINCIR, penggambaran ini adalah salah satu yang terindah, apalagi setelahnya mereka melihat bahwa gerbang yang tadinya membatasi mereka sudah tidak ada dan mereka bisa berlari bahagia.
Dalam kepercayaan masyarakat Jepang sendiri, jiwa yang sudah pergi dan melewati terowongan gelap yang diibaratkan sebagai rahim ibu dan akan terlahir kembali begitu tiba di ujung terowongan yang terang. Semua ini dikemas dengan sangat rapi dan manis untuk menunjukkan bagaimana mereka βterlahir kembaliβ sebagai manusia yang sudah menerima perasaan mereka. Kebebasan yang mereka raih setelah melihat gerbang yang akhirnya tiada juga merupakan akhir yang indah bagi keduanya, sekali lagi dengan mengabaikan apa yang terjadi pada orang-orang dewasa di sekitar mereka.
Keduanya hanya merasakan cinta yang mereka rasakan sekarang, kebahagiaan yang melingkupi mereka saat itu juga, kemudian menyambutnya dengan tawa dan senyum semringah. Dentingan piano yang menutup kebersamaan mereka membuat film ini berakhir dengan perasaan hangat, meski penonton mungkin disisakan dengan kebingungan karena plot twist yang tersaji.
Buat KINCIR, film ini adalah alasan kenapa kita enggak boleh lupa memanusiakan manusia, sekecil apa pun perasaan itu, semua berharga.
https://kincir.com/movie/review-film-monster-2023/
Dalam kepercayaan masyarakat Jepang sendiri, jiwa yang sudah pergi dan melewati terowongan gelap yang diibaratkan sebagai rahim ibu dan akan terlahir kembali begitu tiba di ujung terowongan yang terang. Semua ini dikemas dengan sangat rapi dan manis untuk menunjukkan bagaimana mereka βterlahir kembaliβ sebagai manusia yang sudah menerima perasaan mereka. Kebebasan yang mereka raih setelah melihat gerbang yang akhirnya tiada juga merupakan akhir yang indah bagi keduanya, sekali lagi dengan mengabaikan apa yang terjadi pada orang-orang dewasa di sekitar mereka.
Keduanya hanya merasakan cinta yang mereka rasakan sekarang, kebahagiaan yang melingkupi mereka saat itu juga, kemudian menyambutnya dengan tawa dan senyum semringah. Dentingan piano yang menutup kebersamaan mereka membuat film ini berakhir dengan perasaan hangat, meski penonton mungkin disisakan dengan kebingungan karena plot twist yang tersaji.
Buat KINCIR, film ini adalah alasan kenapa kita enggak boleh lupa memanusiakan manusia, sekecil apa pun perasaan itu, semua berharga.
https://kincir.com/movie/review-film-monster-2023/
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
kelebihan film Monster
Sebagai film karya Hirokazu Koreeda, Film Monster menyajikan konflik dan isu yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat. Misalnya seperti soal bullying yang marak terjadi di kalangan anak-anak sekolah, hilangnya sosok orangtua di dalam rumah tangga yang membuat anak tidak memiliki tuntunan dalam memaknai kehidupan serta korupnya sistem sekolah menjadi konflik yang sangat relevan di kehidupan sehari-hari.
Pace pada film ini juga dibuat seimbang, temponya tidak ada yang berjalan begitu cepat ataupun lambat. Tanpa scoring yang menonjol, film Monster secara mengejutkan bisa menciptakan ketegangan dengan suara yang tercipta secara natural dari aktivitas para karakternya.Pemilihan pemainnya pun menjadi faktor penting untuk kelebihan film ini. Sakura Ando sukses menyalurkan kecemasan-kecemasan yang ia rasakan, sebagai ibu tunggal yang khawatir akan perubahan sikap anaknya. Selain itu, Eita Nagayama juga berhasil mengecoh penonton dalam dua paruh film, sebagai guru tak bersalah yang menjadi kambing hitam kepala sekolah.
Sebagai film karya Hirokazu Koreeda, Film Monster menyajikan konflik dan isu yang sering terjadi dalam kehidupan masyarakat. Misalnya seperti soal bullying yang marak terjadi di kalangan anak-anak sekolah, hilangnya sosok orangtua di dalam rumah tangga yang membuat anak tidak memiliki tuntunan dalam memaknai kehidupan serta korupnya sistem sekolah menjadi konflik yang sangat relevan di kehidupan sehari-hari.
Pace pada film ini juga dibuat seimbang, temponya tidak ada yang berjalan begitu cepat ataupun lambat. Tanpa scoring yang menonjol, film Monster secara mengejutkan bisa menciptakan ketegangan dengan suara yang tercipta secara natural dari aktivitas para karakternya.Pemilihan pemainnya pun menjadi faktor penting untuk kelebihan film ini. Sakura Ando sukses menyalurkan kecemasan-kecemasan yang ia rasakan, sebagai ibu tunggal yang khawatir akan perubahan sikap anaknya. Selain itu, Eita Nagayama juga berhasil mengecoh penonton dalam dua paruh film, sebagai guru tak bersalah yang menjadi kambing hitam kepala sekolah.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Kekurangan film Monster
Pace film mungkin bisa dikatakan normal, namun untuk sisi penceritaan pada film Monster ini memang tidak terlalu dibuat padat. Sehingga waktu 126 menit mungkin akan terasa sangat lama buat kamu yang tidak biasa menonton film seperti ini.
Menceritakan satu cerita dengan tiga sudut pandang berbeda memberikan pengalaman unik.
Namun, itu artinya kamu harus ekstra memperhatikan detail-detail yang terjadi di film ini agar tidak bingung. Sebab, film ini setidaknya akan melakukan tiga kali flashback ke kejadian awal, untuk menceritakan kejadian yang sama dari sudut pandang yang berbeda dari tiga karakter yang ada.
Selain itu, transisi beberapa adegan dirasa tidak terlalu halus. Misalnya ketika ibu Minato (Sakura Ando) pamit untuk pergi berbelanja, namun sedetik kemudian ia sudah berada di rumah lagi dengan membawa belanjaannya. Untuk itu, mengamati detail akan jadi bagian penting yang harus kamu siapkan ketika menonton film ini.
Pace film mungkin bisa dikatakan normal, namun untuk sisi penceritaan pada film Monster ini memang tidak terlalu dibuat padat. Sehingga waktu 126 menit mungkin akan terasa sangat lama buat kamu yang tidak biasa menonton film seperti ini.
Menceritakan satu cerita dengan tiga sudut pandang berbeda memberikan pengalaman unik.
Namun, itu artinya kamu harus ekstra memperhatikan detail-detail yang terjadi di film ini agar tidak bingung. Sebab, film ini setidaknya akan melakukan tiga kali flashback ke kejadian awal, untuk menceritakan kejadian yang sama dari sudut pandang yang berbeda dari tiga karakter yang ada.
Selain itu, transisi beberapa adegan dirasa tidak terlalu halus. Misalnya ketika ibu Minato (Sakura Ando) pamit untuk pergi berbelanja, namun sedetik kemudian ia sudah berada di rumah lagi dengan membawa belanjaannya. Untuk itu, mengamati detail akan jadi bagian penting yang harus kamu siapkan ketika menonton film ini.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Alasan tetap harus menonton film Monster
Dengan kelebihan dan kekurangan tersebut, tentunya film Monster tetap amat sangat layak ditonton. Film ini menyiapkan berbagai plot twist yang mungkin kamu telah menebak jalan ceritanya, namun ketika diceritakan dari sudut berbeda tebakan kamu kemungkinan besar akan salah besar. Selain itu seperti yang sudah disebutkan, penjabaran cerita dengan tiga sudut pandang berbeda akan menjadi pengalaman unik, yang mungkin akan jarang bisa kamu dapatkan di film-film lainnya. Kisah yang dialami karakter Minato Mugino (Soya Kurokawa) dan Yori Hoshikawa (Hinata Hiragi), dijamin akan menguras perasaan sedihmu. Idntimes.com
Dengan kelebihan dan kekurangan tersebut, tentunya film Monster tetap amat sangat layak ditonton. Film ini menyiapkan berbagai plot twist yang mungkin kamu telah menebak jalan ceritanya, namun ketika diceritakan dari sudut berbeda tebakan kamu kemungkinan besar akan salah besar. Selain itu seperti yang sudah disebutkan, penjabaran cerita dengan tiga sudut pandang berbeda akan menjadi pengalaman unik, yang mungkin akan jarang bisa kamu dapatkan di film-film lainnya. Kisah yang dialami karakter Minato Mugino (Soya Kurokawa) dan Yori Hoshikawa (Hinata Hiragi), dijamin akan menguras perasaan sedihmu. Idntimes.com
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
//close the script ; smiling at the camera ; trun on volume//
Hufttt akhirnya kita ada di penghujung, ternyata ga cuman film anime nya yang keren jepang juga punya cinema films yang keren Film yang sekilas bercerita tentang perundungan ini, sangat layak ditonton, sangat layak diapresiasi.
Meski dengan sekian banyak kebohongan di dalamnya. Film yang kembali mengingatkan betapa pentingnya sudut pandang dalam melihat suatu permasalahan, melihat siapa penjahat atau monster di hidup kita, di cerita kita. Karena bukan tidak mungkin, dari sudut pandang yang tepat, kita adalah monster di cerita orang lain.
Sekian dari aku enjoy for your night guys selamat malam dan selamat beristirahat bai baiiii
//Turn off mic ; waving at the camera while smiling //
Hufttt akhirnya kita ada di penghujung, ternyata ga cuman film anime nya yang keren jepang juga punya cinema films yang keren Film yang sekilas bercerita tentang perundungan ini, sangat layak ditonton, sangat layak diapresiasi.
Meski dengan sekian banyak kebohongan di dalamnya. Film yang kembali mengingatkan betapa pentingnya sudut pandang dalam melihat suatu permasalahan, melihat siapa penjahat atau monster di hidup kita, di cerita kita. Karena bukan tidak mungkin, dari sudut pandang yang tepat, kita adalah monster di cerita orang lain.
Sekian dari aku enjoy for your night guys selamat malam dan selamat beristirahat bai baiiii
//Turn off mic ; waving at the camera while smiling //
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM