Warning: Undefined array key 0 in /var/www/tgoop/function.php on line 65

Warning: Trying to access array offset on value of type null in /var/www/tgoop/function.php on line 65
36327 - Telegram Web
Telegram Web
ใ…ค      ใ…ค ใ…คใ…ค ใ…ค  โœฏ ๐๐—˜๐– โ„œ๐—˜๐—Ÿ๐—˜ฮ›๐’๐—˜ โš ๏ธ
ใ…ค
ใ…ค  ใ…ค      โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ• โ˜… โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•

ใ…ค  ใ…ค ใ…ค      โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ•ฎ
ใ…ค                   ๐˜๐”๐Œ๐„๐ˆ ๐Œ๐Ž๐Œ๐Ž
ใ…ค  ใ…ค          โ•ฐโ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€โ”€

     ใ…ค  ใ…ค  ใ…ค ๐Ÿ“… ๐ƒate   : ๐…riday, ๐Ÿ๐ŸŽ ๐ƒesember 2024
       ใ…ค  ใ…ค    โฐ ๐“ime   : ๐Ÿ๐Ÿ—. ๐Ÿ‘๐ŸŽ ๐–๐ˆ๐
        ใ…ค  ใ…ค   ๐Ÿ“ ๐lace  : ๐’๐”๐ˆ๐‚๐ˆ๐ƒ๐„ ๐๐€๐‘ โ„• ๐๐”๐

โœฏ ๐‘‡โ„Ž๐‘–๐‘  ๐‘–๐‘  ๐‘Ž ๐‘›๐‘’๐‘ค ๐‘๐‘œ๐‘‘๐‘๐‘Ž๐‘ ๐‘ก ๐‘กโ„Ž๐‘Ž๐‘ก ๐‘ค๐‘–๐‘™๐‘™ ๐‘‘๐‘–๐‘ ๐‘๐‘ข๐‘ ๐‘  ๐‘Ž๐‘๐‘œ๐‘ข๐‘ก ๐‘€๐‘œ๐‘กโ„Ž๐‘’๐‘Ÿ'๐‘  ๐ท๐‘Ž๐‘ฆ: ๐‘ƒ๐‘Ž๐‘Ÿ๐‘ก ๐ผ

โ€” ๐‘Š๐‘–๐‘กโ„Ž ๐‘กโ„Ž๐‘’ ๐‘ƒ๐‘œ๐‘‘๐‘๐‘Ž๐‘ ๐‘ก, ๐‘ฆ๐‘œ๐‘ข๐‘Ÿ ๐‘˜๐‘›๐‘œ๐‘ค๐‘™๐‘’๐‘‘๐‘”๐‘’ ๐‘ค๐‘–๐‘™๐‘™ ๐‘–๐‘›๐‘๐‘Ÿ๐‘’๐‘Ž๐‘ ๐‘’.

ใ…ค  ใ…ค โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•โ•
ใ…คใ…คใ…คใ…คใ…ค  ใ…ค โ‘ ๐—ฃ๐—ฅ๐—˜๐—ฆ๐—˜๐—ก๐—ง ๐—•๐—ฌ โต“
ใ…คใ…คใ…คใ…คใ…ค  โ•‘โ–Œโ”‚โ•‘โ–Œโ”‚โ–ˆโ•‘โ–Œโ”‚โ•‘โ–Œโ”‚โ–ˆ
// melangkah memasuki ruang podcasts ; merapikan meja dan mengecek naskah ; mengatur pencahayaan ; menyalakan mic dan mengeceknya ; mengangguk pelan setelah semua siap ; menyalakan kamera ; tersenyum ke arah kamera ; melambaikan tangan dan memulai podcast //

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh, Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, ๆƒŸๅพทๅ‹•ๅคฉ Wei De Dong Tian, Salam sejahtera untuk kita semua.

Selamat malamm semuanya ๐Ÿ™Œ๐Ÿป, bagaimana nih kabar teman-teman di hari Jum'at ini? Semoga sehat selalu ya, bagi yang masih ujian semangat selalu ๐Ÿซถ๐Ÿป, dan yang belum libur semangat juga nee ๐Ÿ˜‰, ekhem, sebelum mulai gimana nih kalau kenalan dulu? Siapa tau sayang ๐Ÿ˜Œ, tapi sayangnya sudah jadi milik mas yoongi ๐Ÿ™‚โ€โ†•๏ธ, oke oke haha, salam kenal semuanya, namaku Yumei Momo, teman-teman bisa panggil aku ume atau mei, senyaman nya saja nee ๐Ÿซถ๐Ÿป

Nah, udah kenal yap, nanti beri ume eskrim ๐Ÿ˜‹, okay, malam ini kita akan membahas perayaan yang akan diadakan 2 hari lagi, apa itu? Yap, Hari Ibu. Malam ini kita bahas yang berkaitan dengan sosok seorang " Ibu " , jadi silakan di simak dengan baik materi kali ini ya, enjoy guys ๐Ÿ™Œ๐Ÿปโค๏ธ

// tersenyum dengan gemas menatap kamera sembari melambaikan tanganku ; mendekatkan wajahku ke arah mic //
// mengatur nafasku perlahan ; membalikkan kertas naskah ; mendongak dan menatap pada kamera //

Baik, masuk ke materi yang pertama, disini kita memiliki list film yang cocok nih untuk kita putar nanti saat perayaan Hari Ibu, dan pastinya cocok untuk kamu nonton sendiri atau nonton bersama dengan keluarga, teman, atau satu komplek, haha, cuss langsung masuk ๐Ÿ–๐Ÿป

// mulai menjelaskan materi sembari sesekali tersenyum lembut menatap kamera //
๐Ÿญ. ๐—”๐˜๐—ต๐—ถ๐—ฟ๐—ฎ๐—ต ( ๐Ÿฎ๐Ÿฌ๐Ÿญ๐Ÿฒ )

     Film Athirah, yang dirilis pada tahun 2016 dan disutradarai oleh Riri Riza, mengisahkan perjuangan seorang perempuan Bugis, Athirah, yang diperankan oleh Cut Mini. Cerita berfokus pada kehidupan keluarga Athirah yang harmonis hingga suaminya, Puang Ajji, menikah lagi dengan wanita lain tanpa sepengetahuannya. Konflik ini tidak hanya mengguncang kehidupan Athirah tetapi juga berdampak pada anak-anaknya, terutama Ucu, yang harus menghadapi stigma sosial akibat tindakan ayahnya.
Melalui latar belakang budaya Makassar pada tahun 1950-an, film ini menggambarkan dinamika keluarga dan tantangan yang dihadapi perempuan dalam mempertahankan keutuhan keluarga.
     Film ini menyoroti bagaimana " Athirah " harus berjuang dalam memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya sebagai seorang ibu, dan film ini juga menyoroti bagaimana penting nya pendidikan dan cinta keluarga. Selain itu Film Athirah juga memperlihatkan kekayaan alam nya yang menawan, dan di tambah penampilan Cut Mini sebagai Athirah sangat mengesankan, membuat film ini berhasil menyampaikan emosi mendalam tanpa banyak dialog. Athirah juga menerima berbagai penghargaan di Festival Film Indonesia, termasuk untuk kategori Pemeran Utama Wanita Terbaik, menandakan keberhasilan film ini dalam menyampaikan kisah yang menyentuh hati dan relevan dengan isu-isu sosial yang lebih luas.
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
๐Ÿฎ. ๐—œ๐—ป๐˜ƒ๐—ถ๐˜€๐—ถ๐—ฏ๐—น๐—ฒ ๐—›๐—ผ๐—ฝ๐—ฒ๐˜€ ( ๐Ÿฎ๐Ÿฌ๐Ÿฎ๐Ÿญ )

Invisible Hopes adalah sebuah film dokumenter yang disutradarai oleh Lamtiar Simorangkir. Film ini mengangkat isu kehidupan ibu dan anaknya yang terjebak dengan sistem penjara di Indonesia. Film ini menyoroti pengalaman anak-anak yang lahir dan dibesarkan dalam penjara, serta tantangan yang dihadapi oleh Ibu-ibu narapidana. Melalui kisah nyata, film ini menggambarkan bagaimana anak-anak tersebut terpaksa menjalani kehidupan yang terbatas dan penuh diskriminasi, menciptakan kesadaran akan perlu nya perhatian terhadap asasi ibu dan anak yang ada di penjara.
     Setelah di rilis pada bulan April 2021 , Film Invisible Hopes telah mendapatkan pengakuan yang luas, termasuk penghargaan Citra untuk film dokumenter panjang terbaik. Film ini tidak hanya berfungsi sebagai dokumentasi, tetapi juga sebagai panggilan untuk perubahan sosial, agar mendorong masyarakat dan pemerintah untuk lebih peduli terhadap Ibu hamil dan Anak-anak di balik jeruji penjara. Melalui serangkaian pemutaran film dan diskusi, Lamtiar berharap dapat membuka mata publik tentang ketidakadilan yang di alami oleh Ibu hamil dan Anak-anak.
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
๐Ÿฏ. ๐Ÿญ๐Ÿด ๐—ฃ๐—ฟ๐—ฒ๐˜€๐—ฒ๐—ป๐˜€๐˜ ( ๐Ÿฎ๐Ÿฌ๐Ÿฎ๐Ÿฌ )

Film 18 Presents atau dengan judul asli 18 Regali , adalah sebuah drama yang berasal dari Italia yang di sutradarai oleh Fransisco Amato, yang di rilis pada tahun 2020. Drama inu terinspirasi daru kisah nyata Elisa Girotto, seorang ibu yang di diagnosis terkena kanker payudara setelah melahirkan putrinya, Anna. Mengetahui bahwa waktu hidup nya terbatas, Elisa merencanakan 18 Hadiah untuk diberikan pada putrinya di setiap ulang tahunnya, sehingga, meskipun ibunya sudah tiada, cinta dan kenangan dari ibunya akan terap hidup di hati anaknya.
     Film ini mengeksplorasi tema kehilangan dan cinta dari seorang Ibu. Saat Anna tumbuh dewasa dan menerima hadiah tersebut, dia mulai memahami pengorbanan yang dilakukan ibunya dan merasakan perasaan bersalah atas kehilangan tersebut. Drama 18 Presents inu berhasil menyentuh hati penonton dengan alur drama yang emosional dan penampilan yang memukau dari para pemeran, terutama Vittoria Puccini sebagai pemeran Elisa dan Benadetta Porcaroli sebagai pemeran Anna.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
๐Ÿฐ. ๐—ž๐—ถ๐—บ ๐—๐—ถ-๐—ฌ๐—ผ๐˜‚๐—ป๐—ด : ๐—•๐—ผ๐—ฟ๐—ป ๐Ÿญ๐Ÿต๐Ÿด๐Ÿฎ ( ๐Ÿฎ๐Ÿฌ๐Ÿญ๐Ÿต )

Kim Ji-Young : Born 1982, merupakan sebuah film yang di adaptasi dari sebuah novel karya Cho Nam-ju, yang mengisahkan tentang kehidupan Kim Ji-Young, seorang wanita biasa di Kores Selatan yang mengalami tekanan berat sebagai seorang ibu rumah tangga. Setelah hamil, dia meninggalkan pekerjaannya dan harus berjuang menghadapi stigma sosial serta harapan yang tinggi dari lingkup tempat tinggal nya. Akibat tekanan itu, Kim Ji-Young mengalami sedikit perubahan pada mentalnya ( halusinasi ), membuat Kim Ji-Young seolah sedang berbicara dengan orang lain atau menjadikan dirinya orang lain.
     Film ini menyoroti bagaimana pentingnya kesehatan mental, terutama pada seorang ibu, karna tentunya ibu perlu memahami dan beradaptasi dengan kehidupan barunya sebagai seorang ibu. Selain itu, film ini juga menyingkap diskriminasi gender yang masih ada dalam masyarakat patriarki. Melalui perjalanan Kim Ji-Young, penonton diajak untuk menyadari tantangan yang dihadapi perempuan dalam menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan tanggung jawab keluarga. Dengan rilis nya film ini di tahun 2019 , film ini berhasil menciptakan empati dan kesadaran akan perlunya perubahan dalam pandangan terhadap perempuan, serta mendorong mereka untuk berani berbicara tentang ketidaksetaraan yang mereka alami.
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
2025/07/13 02:15:53
Back to Top
HTML Embed Code: