Warning: Undefined array key 0 in /var/www/tgoop/function.php on line 65

Warning: Trying to access array offset on value of type null in /var/www/tgoop/function.php on line 65
- Telegram Web
Telegram Web
Sayup-sayup angin lirih yang bertiup datang membawa seberkas undangan, sayap-sayap kenangan kemudian datang menerbangkanku pada sebaris ingatan.

Waktu yang telah berlalu, masa yang telah memudar lama. Saat basa-basi masih terbiasa diucap dalam untaian bahasa rasa.
"Apa kabar dirimu?"

Aku perlu tingkatkan nyali untuk sekedar ajukan pertanyaan itu, loka dan romansa berbeda adalah sebab kecanggungan antara kita. Merupakan alasan hilangnya ronamu yang pernah menjingga ...

"Tahukah dirimu tentangku ini?"
Aku terjebak dejavu, hingga menaruh hati padamu tuk sekali lagi, prakarsa-prakarsa tentang kita entah kenapa terangan begitu saja. Berharap ujung jalan pertemuan suatu saat nanti. Turut menyertakan sapa dan cengkrama.

"Adakah kesempatan itu?"

- Haneef -

- Ketika Sajak yang berbicara.

Kuala Lumpur , 28 Disember 2021

@SemuanyaTentangKamuu
Cinta Dalam Angka

14:55 pm

Tepat pada bergantinya hari. Aku kembali menghitung luka-luka dan berapa banyak air mata yang tumpah hari ini, semoga besok tidak ada lagi. Harapan itu selalu ada.

Jika aku berharga bagimu. Bisakah kau hitung berapa banyak kau mengingatku? Sebanyak janji-janjimu padaku? Jika tidak, mungkin aku tak begitu penting untuk kau ingat. Atau bahkan, sama sekali tak pernah ada dalam lini ingatanmu.

Jika cinta mampu kau takar dalam bilangan angka. Mungkin tak akan cukup interval angka untuk menghitung seberapa besar rasaku padamu.

Dan pada bergantinya hari. Lelapku masih terkatung-katung, entah ke mana. Pada sudut tempat tidur dan jendela, akhirnya kusematkan mimpi yang kupinta kala lelap mampu kau hadirkan kembali.

Tidakkah kau sadari. Luka-luka itu darimu, lalu kurajut menjadi selimut tidurku. Berharap kau dekap sesak ini menjadi degup dalam nyanyian sunyi di alam mimpi.

Ah, nyatanya mimpi itu telah lama kau renggut dalam abaimu. Pernahkah sekali saja kau menakar rasamu? Dan seberapa nyatakah rasa itu?

Kuala Lumpur , 16 February 2022

@SemuanyaTentangKamuu
Ini tentang aku dan segala rindu yang masih tertuju untukmu. Bukankah itu sederhana? Mari duduk dan tertawa bersamaku lagi, disini, disampingku.

Mari ciptakan hal indah dan berbangga bahwa kita pernah satu, walau akhirnya tak saling utuh.

Rindu ini benar-benar semakin menggebu, bahkan segala kenang tentangmu belum sempat ku hapus dari ingatan. Terimakasih, karna pernah menjadi bagian dari hidup.

Kuala Lumpur , 19 February 2022

@SemuanyaTentangKamuu
Aku Tak Ingin Melupakanmu

Aku bisa saja berhenti, dengan menghapus semua pesan-pesan yang senantiasa kukunjungi kala rindu menggelayuti.

Atau, dengan menghapus ribuan foto kebersamaan, ratusan tangkapan layar, pun lagu-lagu yang selalu membuatku mengingatmu lagi, dan lagi.

Dan dengan tidak lagi menyimpan barang-barang yang mengingatkanku padamu, bahkan sekecil tiket nonton yang tetap kusimpan sampai sekarang.

Tapi semua tak kulakukan, aku tetap terpaku, tertinggal diantara bangunan yang sudah lama roboh pondasinya.

Aku memilih untuk tetap tinggal, menikmati semua sakit, menjalani semua perih, dan mencoba berdamai dengan perlahan.

Aku tidak ingin memaksakan apa-apa, terlebih perihal melupakanmu, biar saja semua berlalu dengan semestinya, aku tak akan mengingkari rindu-rindu itu, rasa kehilangan itu, kekosongan itu, sakit itu, dan semuanya.

Biar saja aku tetap sesekali menangisi kenangmu, kenang yang akan senantiasa tersimpan, biar saja aku menyesali pergimu, menikmati sakitku.

Kelak aku akan terbiasa, tanpamu, tanpa kabarmu, tanpa semua tentangmu.

Sampai menghapus semua pesan, lalu foto, pun barang-barang itu kulakukan dengan sedia, tanpa sedetik pun ketidakrelaan, sepercik pun kesedihan, terlebih tangisan.

Lalu diantara seluruh rela aku akan mengingatmu dengan biasa-biasa saja, tanpa debar itu lagi, tanpa sakit itu lagi, pun bukan dengan rindu yang semenggebu dulu.

Sebab mengatakan aku akan melupakanmu adalah mustahil, sebab mencoba untuk melupakanmu adalah sia-sia. Aku ingin terbiasa, mencapai titik rela, lalu mengingatmu dengan biasa-biasa saja.

Kuala Lumpur , 28 February 2022

@SemuanyaTentangKamuu
Aku merayakan kehilangan di suatu titik waktu ketika segalanya telah begitu mati untuk dirasakan. Tenggelam di dasar kelam lautanโ€”penuh oleh segala kesunyian. Bertahan dari kecamuk badai yang menghantam bertubi-tubi.

Apakah benar, jika aku memilih untuk membunuh perasaan yang tersisa, kepahitan itu akan tiada?

Kuala Lumpur, 8 Mac 2022

Picture by Carlos Dominguez

@SemuanyaTentangKamuu
LELUKA LELAKU

dia yang kamu
aku yang kamu
kami yang kamu
mereka yang kamu

perjalanan yang kamu
ziarah yang kamu
tuju yang kamu
pulang yang kamu

rindu yang kamu
sepi yang kamu
laku yang kamu
luka yang kamu

pernyataan yang kamu
jawaban yang kamu
pertanyaan yang kamu
sumpah yang kamu

ini yang kamu
itu yang kamu
satu yang kamu
satu satunya kamu


Kuala Lumpur , 11 Mac 2022

@SemuanyaTentangKamuu
Bagaimana kabarmu? Masihkah pelangi berpendar di sudut pelupuk mata itu?
Masihkah lengkung di bibirmu merekah seperti senja yang sering ku lumat bersama kopi hingga petang tiba?

Aku harap iya, Hari ini awan gelap melahap lengangnya malam, angin mengusik seisi ruang kepala, menemukanmu disana, membias terlarut pada seduhan arabica.

Ini lamunan yang ke sekian, tentang kamu dan bayang-bayang kehilangan. Tentang memperjuangkan dan merelakan.

Malam ini tidak ada hujan, hanya sedikit sendu, terlalu banyak kamu pada awan kelabu yang ragu-ragu melepaskan rindu, aku membatu dalam bingkai jendela berwarna abu-abu.

Tentangmu?
mereka hidup dalam tempurung kepalaku.

Jangan rindu pada puisi-puisiku. Sebab aku ini bajingan paling melankolis yang mengagumimu. Hanya mengutuk serangkaian takdir yang sukarela merebut tawamu.

Ada begitu banyak yang ingin kuceritakan tentang lamunanku, pun tentang hujan yang selalu menjadi senjata tertajam untuk menghunuskan rindu di relung hatiku.

Kata-kata menjadi bisu, tak ada suara, ia hanya mengambang memenuhi dada, namun lancang merayu jemariku menuliskanmu, membuat rinduku makin tak tahu malu~

Entahlah
Aku lelah

24 Mac 2022 , Kuala Lumpur

@SemuanyaTentangKamuu
Kehilangan Kata

Debarnya masih sangat terasa
Meski raga tak lagi berada
Ketika kenyataan tak sesuai asa
Hanya semoga memenuhi dalam dada

Aku yang kehilangan kata-kata
Karena panah kata telah melesat begitu jauh dari busurnya
Meski papan target tepat di depan mata
Tapi berbelok pada bilah-bilah kayu tak berpunya

Rindu ini masih saja tertuju padamu
Sosok yang merenggut lelap di setiap tidurku
Bahkan mampu menutupi panasnya mentari
Dengan teduhnya setiap tatapan dan genggaman dalam jemari

Jika aku mampu memutar waktu
Tak akan pernah memilih jalan yang kemarin
Memutar arah kembali menghindari temu
Tapi nyatanya aku harus melalui luka-luka dalam batin

Satu nama yang rajin kusebut dalam pinta
Tak pernah luput meski derai bak anak sungai mengalir
Membanjiri pelupuk hingga tak nampak baik dan buruk sebagai pembeda
Biarlah angin membawa setiap harap lewat semilir

Kini, lihatlah aku yang selalu kalah dihujam rindu
Kembali kuarahkan panah kata satu persatu
Lagi dan lagi semua tertuju padamu
Bukan lagi kehilangan kata, tapi mati membiru

Baiklah, aku menyerah
Kau yang menang
Jiwaku mulai lelah
Ditikam rindu yang terus berulang

13 April 2022 , Kuala Lumpur

@SemuanyaTentangKamuu
Jika kamu mencintai seseorang dan tiba kesempatan untuk memilikinya, lalu melewatkannya;

Kamu bodoh.

Setidaknya, jangan bodoh sepertiku. Yang bahkan setelah bertahun lamanya, perasaan itu tak pernah pudar; sekeras apa pun usahaku untuk beranjak.

Bahkan saat dia telah bahagia.


18 May 2022 , Kuala Lumpur

@SemuanyaTentangKamuu
2024/12/25 19:50:34
Back to Top
HTML Embed Code: