Telegram Web
(269)

Di Gemba, Dakwah Bergema

Dapur umum ini memang berbeda!

Baru kali ini saya mendapati kegiatan kajian dengan bapak-bapak yang menghandle logistik secara total.

Di halaman bagian belakang kiri masjid, sejak sepekan sebelum acara, sudah dibuat ruang sementara untuk dapur umum.

Bukan hanya pengatapan, dinding-dindingnya pun dibuat tertutup. Bagian atasnya disetting sebagai ventilasi udara.

Ada beberapa tungku untuk memasak menggunakan kayu bakar. Maka, setumpuk kayu bakar dibuat berjejer di salah satu sisi ruangan. Kompor gas juga tetap difungsikan. Bahkan kompor minyak tanah pun masih dipakai karena harganya yang terjangkau.

Berkarung-karung beras, sayur mayur beraneka ragam, plus macam-macam bumbu dapur, ditata rapi. Termasuk tundun-tundun pisang yang dipersiapkan untuk membuat snack camilan.

Meja-meja panjang diatur untuk prosesi memasak dan mempacking hasil masakan.

Uniknya, semua bahan baku memasak adalah sumbangan secara fisik. Bukan sumbangan uang lalu dibelikan! Wajar, karena lokasi kajian berada di desa transmigrasi.

Lebih unik lagi, dari A sampai Z, semua diurusi bapak-bapak. Dari banyak alasan, salah satunya diungkapkan Pak Danur selaku koordinator logistik, " Untuk memberi kesempatan para ibu mengikuti kajian dengan tenang dan nyaman".

Di salah satu kesempatan makan, sajian makan terdistribusikan sebanyak 1.695 paket dengan menggunakan packing plastik mika. Ditambah snack dan minuman panas 2 kali di pagi hari, 2 kali di saat sore, dan 1 kali di setiap break antara 2 sesi kajian.

Semuanya oleh bapak-bapak. Jazaahumullahu khairan.

Ustadz Saiful Bahri, ustadz pemateri dari Cilacap yang diundang menyemangati para panitia di sesi penutupan, " Sebaik-baik orang adalah yang paling banyak manfaatnya untuk orang lain ".

Gemba adalah sebutan lain untuk desa Waimital. Gemba sendiri singkatan dari Gerakan Masyarakat Baru. Sebuah program untuk memberdayakan bidang kemandirian dan ketahanan pangan yang dirintis sejak tahun 1954.

Di desa Waimital, kecamatan Kairatu, pulau Seram Bagian Barat, Gemba menjadi pusat transmigrasi untuk masyarakat Jawa. Maka, nuansa dan suasananya seperti di pedesaan Jawa.

Ada bendungan dengan saluran irigasi yang terbagi rapi. Hamparan sawah terbentang hingga arah pegunungan. Iya, dari 2.000 hektar luasnya, lahan persawahannya 650 hektar, ladang holtikultura nya 500 hektar, dan lahan tidur seluas 450 hektar. 400 hektar sisanya adalah luas pemukiman penduduk.

Alhamdulillah di Gemba, pesantren Salaf dirintis sejak tahun 2000-an. Kini Pesantren As Salafy Gemba mengelola program pendidikan dengan total santri putra dan putri: 116.

Masjidnya diberi nama Al Maghfirah. Ukurannya terbilang luas. 12 m x 29 m dengan separuhnya dibuat tingkat dua. Cukup lapang untuk kegiatan ibadah dan belajar santri-santri.

Dengan suasananya yang tenang, beberapa puluh meter dari tepi pantai, area sawah dan kebun, Pesantren As Salafy Gemba menjadi tempat menimba ilmu yang menarik. Lebih dari 20 santri asal kota Ambon pun ikut belajar di sana.

Untuk saudara-saudaraku Ahlussunnah di Gemba khususnya, dan dimanapun berada secara umum, marilah kita berdoa kepada Allah Ta'ala agar diberi kekuatan istiqamah sampai akhir hayat.

Satu pesan dari Al Imam Al Hasan Al Bashri ( Al Lika'i, 1/57/19 ) :

يا أهل السنة ترفقوا رحمكم الله فإنكم من أقل الناس

" Wahai Ahlussunnah, bersikap kasih sayanglah sesama kalian! Sungguh, kalian jumlahnya sangat kecil di tengah-tengah manusia ".

Iya, gema dakwah Sunnah di Gemba sudah berkumandang. Gaungnya terasa hingga ke banyak tempat. Nyaman dan sejuk berada di antara saudara-saudara di Gemba selama beberapa hari.

Cukup satu hal yang penting untuk dirawat : persaudaraan! Ukhuwwah di antara kita sangatlah mahal. Jangan dikorbankan hanya karena alasan sepele. Semoga Allah Ta'ala meridhai.

06 Mei 2024, Laut Seram.

http://www.tgoop.com/anakmudadansalaf
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Proses packing sajian makan untuk peserta Kajian.
(270)

Niscaya Allah Memberi Ganti Yang Lebih Baik

24 tahun yang lalu saat kerusuhan, dari kota Ambon menuju desa Gemba di pulau Seram harus menggunakan transportasi speedboat.

Dari pasar Batu Merah naik speedboat menyeberangi Teluk Ambon ke Poka Rumahtiga. Dilanjutkan perjalanan darat menuju pelabuhan Leihitu. Lalu kembali naik speedboat melewati laut Seram sampai desa Gemba.

Selain waktu yang lama, tenaga yang terkuras, masih ada beban biaya yang lumayan.

Kini sudah berbeda! Dari kota Ambon ke Gemba bisa ditempuh dengan singkat.

Dakwah Sunnah di kota Ambon sudah melekat dan sangat familiar. Gaungnya menyentuh sampai sudut terjauh dan melewati garis yang tak terduga sebelumnya.

Termasuk negeri Laha. Sebuah desa di kecamatan Teluk Ambon yang berjarak 14 km dari pusat kota.

Letaknya yang di ujung Teluk Ambon, dibatasi tanjung Alang dan tanjung Nusaniwe, membuat negeri Laha memiliki keindahan alam yang Subhanallah.

Garis pantainya 3,5 km. Perairannya dikenal sebagai spot diving terkenal. Ada beberapa jenis biota laut yang hanya ditemukan di perairan Ambon, khususnya perairan negeri Laha.

Seperti negeri-negeri lainnya di Ambon, penduduk asli Laha memiliki marga/fam yang bercirikhas, seperti : Mewar, Laturua, dan Hehuat.

Di negeri Laha lah Bandara Pattimura berada. Sempat berstatus internasional, kini Bandara Pattimura kembali menjadi bandara domestik.

Jangan heran jika ke Ambon menggunakan transportasi udara! Pegawai di lingkungan bandara banyak yang menampakkan Sunnah.

Iya, ada 15 ikhwan yang bekerja di lingkungan bandara Pattimura. Dari porter, petugas cleaning servis, security, perawatan fisik pesawat, hingga di manajemen.

Semuanya penduduk negeri Laha. Memang, rata-rata para pekerja direkrut dari daerah-daerah di sekeliling bandara.

Amanah, disiplin, dan tanggungjawab kerja adalah sifat karyawan yang sangat disukai. Dicari dan diapresiasi. Hal itulah yang menyebabkan ikhwan-ikhwan dapat diterima di lingkungan bandara.

Tentu, ridha Allah Ta’ala adalah kata kuncinya!

Salah satu dari mereka telah bekerja selama 13 tahun, misalnya. Dengan penuh semangat namun gayeng, ia berkisah.

Seorang atasannya tidak suka bahkan terang-terangan menampakkan kebencian. Pasalnya? Berjenggot.

Hingga puncaknya ia dimutasi dari staf di sebuah divisi menjadi petugas kebersihan pesawat. Ia terima dengan senang hati. Sejak saat itu, tugasnya mencuci bodi pesawat dan membersihkan ruang kabin untuk pesawat yang menginap.

Tidak berselang lama, dilakukan pengurangan jumlah karyawan. Semua karyawan di divisi sebelumnya ia berasal di-PHK. Hanya atasannya itu yang dipertahankan. Itupun diberi tugas lapangan, yaitu penyedia air bersih.

" Alhamdulillah. Setelah jadi tukang cuci pesawat, saya hanya bekerja 2 jam dalam satu hari. Dari jam 3 sampai jam 5 sore. Tapi, gajinya lebih besar dari sebelumnya ", katanya.

Kadang-kadang seorang hamba dihantui oleh kekhawatiran yang tidak beralasan. Ditakut-takuti oleh setan, jika berkomitmen dalam agama, thalabul ilmi, dan mengamalkan Sunnah Nabi, nanti akan begitu dan begini.

Ada bayang-bayang miskin, masa depan suram, dibenci dan dikucilkan, konflik, kehilangan jabatan, dibully, dan bayang-bayang ketakutan lainnya.

Jika mengalami hal tersebut, ingat dan renungkanlah baik-baik 2 ayat berikut ini!

مَّن كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَن نُّرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَّدْحُورًا

" Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir" [Al Isra: 18]

وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُم مَّشْكُورًا

" Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik" [Al Isra: 19]
Maha benar Allah!

Siapa yang orientasinya dunia, akan diberikan untuknya hanya secuil dari apa yang ia cari.

Setelahnya, ia pasti terpenjara oleh ambisi-ambisinya. Ia tersiksa karena seolah yang ia cari tidak ada ujungnya. Tidak pernah ia merasa puas. Ia haus akan kerakusannya. Di akhirat, neraka Jahannam telah menantinya.

Beruntunglah yang mencari ridha Allah Ta’ala! Ia selalu dilindungi Allah, dijaga, dimudahkan urusannya, dan dijauhkan dari hal-hal yang membuatnya susah. Asalkan ia beriman dan berorientasi pada kehidupan akhirat!

Satu hadis Nabi Muhammad ﷺ jangan lupakan!

إنك لَن تدَع شيئًا للهِ عزَّ وجلَّ إلا بدَلك اللهُ به ما هو خيرٌ لكَ منه

" Sungguh! Tidaklah engkau meninggalkan sesuatu, lillahi 'azza wa jalla (hanya karena Allah), melainkan Allah pasti memberi ganti yang lebih baik darinya untukmu " HR Ahmad 21996 dan disahihkan Al Albani.

Ganti yang lebih baik? Iya! Namun, perlu diingat bahwa ganti yang lebih baik tidak mesti satu jenis dengan yang ia tinggalkan.

Tidak mesti suatu pekerjaan ditinggalkan karena haram, lantas Allah memberi ganti pekerjaan dengan gaji yang lebih besar.

Bisa jadi ia mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih kecil dari sebelumnya, namun Allah lipatkan qana’ah nya, keluarganya diberi taufik untuk hidup sederhana, hatinya lebih tenang, kesempatan ibadahnya semakin banyak, atau hal-hal baik lainnya.

Terkait hadis di atas, Ibnul Qayyim ( Al Fawaid, hal.107) menjelaskan, " Pengganti yang dimaksud macam-macam bentuknya. Namun, ganti yang terbaik adalah rasa damai dan cinta karena Allah, hati yang tenang dengannya- Nya. Ia akan kuat, semangat, bahagia, dan ridha kepada Allah Ta'ala.

Berbahagialah seorang hamba yang terbuka hatinya untuk menerima hidayah dan menggenggamnya sekuat-kuat mungkin. Anda tidak akan merugi! Anda tidak mungkin kecewa!


Musholla As Shofa, 14 Mei 2024

http://www.tgoop.com/anakmudadansalaf
(271)

Mereka Yang Belajar di Atas Laut

Thalabul Ilmi dilakukan di mana pun tempat. Apalagi masing-masing daerah memiliki bentang alam dan hamparan yang berbeda.

Ada yang di tepi persawahan, ada yang di tengah perkebunan, ada yang di pusat kota, ada yang di pinggir desa, ada juga yang di atas ketinggian.

Desa Lolibu adalah desa nelayan. Berhadapan langsung dengan Teluk Lasongko; satu dari sekian banyak teluk di kabupaten Buton Tengah.

Tersebarlah di teluk itu, termasuk di perairan desa Lolibu, bagan-bagan dan keramba-keramba untuk budidaya hasil laut. Ikan karang, rajungan, lobster, dan aneka ikan dipelihara di sana. Benihnya? Didapat dari teluk itu juga.

Botol-botol minuman mineral bekas juga tertata rapi di permukaan teluk. Tandanya, di daerah itu dibudidayakan rumput laut. Botol-botol tersebut berfungsi sebagai pengambang dari jaring-jaring rumput laut.

Untuk sampai ke desa Lolibu dari kota Bau-Bau, ada 3 pilihan alat transportasi, yaitu kapal fery, speedboat, atau jarangka. Jarangka kadang disebut katinting, yaitu perahu berbodi kayu dengan mesin tempel. Ciri khasnya adalah sayap kanan kiri menggunakan bambu sebagai penyeimbang.

Tiba di pelabuhan Wamengkoli, perjalanan dilanjutkan dengan kendaraan darat melewati jalan berkelok, naik turun, kurang lebih 37 km sampai di Lolibu.

Kontur Pulau Muna yang khas akan menemani perjalanan, seperti ; bukit-bukit batu berkapur, kebun jambu mete, dan view laut biru hijau ketika melintasi jalur pantainya.

Dakwah Sunnah di desa Lolibu sudah lama dirintis. Di akhir tahun 80-an dilanjutkan awal 90-an, Sunnah telah dikenal oleh penduduk Lolibu.

Awalnya juga tidak lepas dari gesekan dan benturan dengan masyarakat yang menolak dakwah karena dianggap bertentangan dengan norma-norma adat.

Kekerasan dan intimidasi secara fisik dialami oleh beberapa penduduk yang sudah berkomitmen dengan Sunnah. Tidak jarang, sejumlah pemuda dengan balok-balok kayu menunggu jamaah yang melaksanakan salat berjamaah untuk diganggu.

Hal tersebutlah tidaklah aneh. Bukan sesuatu yang baru. Sebab, setiap dakwah Tauhid, dakwah Sunnah, pasti ada pihak-pihak yang memusuhi.

Nabi Muhammad ﷺ ketika didampingi istrinya Khadijah menemui Waraqah bin Naufal, untuk menceritakan peristiwa di gua Hira, Waraqah mengatakan, " Andaikan aku masih muda dan kuat. Duhai andai aku masih hidup saat masyarakatmu mengusirmu ".

Nabi Muhammad ﷺ bertanya, " Apakah mereka benar-benar akan mengusirku? ".

Kata Waraqah:

نَعَمْ، لَمْ يَأْتِ رَجُلٌ قَطُّ بمِثْلِ ما جِئْتَ به إلَّا عُودِيَ

" Iya. Tidak ada satu orang pun yang membawa seperti yang engkau bawa melainkan ia pasti dimusuhi " HR Bukhari no.3

Oleh karenanya, untuk berhasil dalam dakwah, teladanilah para nabi! Contohlah kesabaran Nabi Muhammad ﷺ! Sebab, kesabaran adalah pangkal keberhasilan.

Dakwah Sunnah di Lolibu pernah melalui masa-masa sulit. Kini sudah 30 tahun lebih berlalu. Alhamdulillah dakwah Sunnah sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Bahkan, banyak ustadz dan pendakwah Sunnah di kepulauan Buton berasal dari Lolibu.

Masjid Nurul Huda, masjid desa yang dulu sulit digunakan, sekarang dimakmurkan dengan taklim dan daurah. Itu semua semata-mata karunia dari Allah Ta'ala.

Nah, ada yang unik di desa Lolibu. Lokasi belajar santri santriwati usia dasar dibangun di atas laut, kurang lebih 30 meter dari tepi pantai. Karena jalurnya hanya satu, maka dibuatlah secara bergiliran antara santri putra dan putri. Setengah hari-setengah hari.

Alhamdulillah. Bacaan Al Qur'an, kalimat Tauhid, doa dzikir, dan salawat salam untuk Nabi digaungkan bergabung suara riak gelombang air teluk Lasongko.

Suara anak-anak di berbagai penjuru bumi dalam halaqah ilmu sebagai generasi penerus Dakwah Sunnah menegaskan bahwa masa depan Islam adalah tanggungjawab bersama. Termasuk mereka yang semangat belajar di atas laut. Baarakallahu fiihim

Selasa 14 Mei 2023.

http://www.tgoop.com/anakmudadansalaf
Rumah Belajar terang bercahaya setelah Subuh. Diambil dari pintu selatan masjid Nurul Huda.
Suasana siang hari.
(272)

Untuk Dirinya Sendiri

Beribadah tak semudah yang dibayangkan. Banyak tantangan dan kendala. Kenapa? Karena untuk menjadi yang terbaik di sisi Allah, haruslah benar-benar lulus uji.

Keikhlasan merupakan ujian terberat! Tentang apa yang ia cari, apa yang ia harap, dan untuk siapa ia berbuat.

Jika seorang hamba sungguh-sungguh berikhlas, maka yang pahit terasa manis, yang berat jadilah ringan, yang sepi tak beda dengan ramai, sendiri atau sama-sama tidak peduli, dipuji atau dicacimaki tidak mempengaruhi, dan tidak ada kata menyerah.

Ia selalu sadar dan ingat bahwa : siapa yang berbuat baik, sesungguhnya untuk kebaikannya sendiri.

Allah Ta’ala berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ

" Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya " QS Fushilat; 46

Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya menyatakan tentang seorang hamba yang beramal saleh, " Sungguh, manfaatnya dia sendiri yang akan merasakan "

Menurut As Sa'di, manfaat beramal saleh akan diperoleh di dunia dan di akhirat.

Iya, ketika rasa lelah menghampiri, dan pada waktu merasa berjuang sendiri, di sana niat suci sudah mulai terusik

Maka ingat-ingatlah lagi :

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ

" Barangsiapa mengerjakan amal yang saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri ".

Seorang anak berkata, " Aku capek merawat orang tua ".

Orang tua bilang, " Lelah juga mendidik anak "

Kata santri, " Bagai hidup dalam penjara "

Pengajar berujar, " Siang malam pusing mikirin santri "

Pengurus mengeluh, " Kenapa seperti tidak ada liburnya? "

Bacalah ulang firman Allah!

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ

" Saya disibukkan dengan urusan banyak orang dengan masalah-masalahnya ", curhat seorang ustadz.

" Ta'awun di sini kurang. Ikhwan-ikhwan tidak tanggap ", menurut panitia.

" Panitia tidak bisa mengerti kondisi ikhwan-ikhwan. Bikin kegiatan kurang mempertimbangkan waktu dan kewajiban keluarga ", cerita sebagian orang.

" Kenapa orang-orang berharta tidak segera menutup kebutuhan donasi? ", gerutu satu dua.

" Kenapa saya terus yang dihubungi seksi pencarian dana? Bahkan bukan hanya di pondok sini. Banyak tempat juga menghubungi saya ", terucap juga akhirnya.

Sudahlah, jangan lupa firman Allah!

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ

Kurang sadar berkata, " Kerjabakti terus, kerjabakti terus. Tidak ada habisnya "

Yang datang ke temannya, " Kenapa hanya sedikit yang kerjabakti. Kemana yang lain? Padahal anggota grup banyak loh?"

Bincang-bincang, " Logistik mana nih? Kok minuman dan makanannya tidak maksimal? "

Kata logistik, " Kepedulian ikhwan dan ummahat untuk membantu konsumsi sangat kurang "

Sambil lirih berbisik, " Kenapa dikerjakan manual ya? Bukankah lebih ringan jika pakai alat? "

Jangan begitu, apakah tidak membaca firman Allah?

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ

Pada akhirnya, masing-masing akan memperoleh balasan sesuai dengan apa yang ia kerjakan. Maka, fokus saja pada diri sendiri! Jangan habiskan waktu menilai orang lain!

Memberi nasihat itu penting. Mengingatkan adalah tugas bersama. Mengajak pada kebaikan tentulah mulia. Namun setelahnya, mari kita beramal saleh untuk kebaikan diri sendiri.

Masing-masing sesuai kemampuan yang Allah berikan. Masing-masing berdasarkan apa yang ia punya. Jangan mengeluh dan tidak usah merasa paling susah!

18 Mei 2024

http://www.tgoop.com/anakmudadansalaf
(273)

Benar-Benar Berhaji

Rata-rata masa tunggu berangkat haji reguler untuk orang Indonesia adalah 30 tahun. Artinya, tahun ini mendaftar dan memperoleh porsi haji resmi, maka 30 tahun berikutnya direncanakan berangkat.

Bahkan, setiap waktu ada pergerakan masa tunggu haji, sehingga menjadi lebih lama. Kabupaten Bantaeng di Sulawesi Selatan menjadi daerah dengan masa tunggu paling lama, yaitu 47 tahun.

Artikel ini lebih ditujukan kepada jamaah haji Indonesia yang dimudahkan berangkat tahun ini.

Pertama : Nabi Muhammad ﷺ berhaji setelah hijrah hanya satu kali saja. Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma'ad menulis, " Tidak ada khilaf (perbedaan pendapat) sama sekali, bahwa Beliau tidaklah berhaji setelah hijrah kecuali satu kali saja, yaitu haji Wada'.

Apa artinya? Tatacara dalam melaksanakan prosesi ibadah haji hanya satu macam, tidak variatif seperti banyak ibadah lain.

Maka, apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad ﷺ ketika berhaji saat itu, lakukanlah! Jika tidak dilakukan Beliau, apa alasannya untuk melakukan?

Kedua: Perintah Nabi Muhammad ﷺ saat berhaji. Beliau bersabda:

خُذوا عَنِّى مَناسِكَكُم ، لَعَلِّى لا أراكُم بَعدَ عامِى هذا

" Ambillah tatacara manasik haji kalian dariku! Barangkali tahun depan aku tidak lagi bertemu kalian " HR Muslim 1297, An Nasa'i 3062, dan Al Baihaqi dalam Al Kubra 10/102. Lafal di atas adalah lafal Al Baihaqi.

Maksudnya? Nabi Muhammad ﷺ yang menyampaikan wahyu dari Allah tentang perintah berhaji, dan Beliau juga yang mengajarkan secara langsung bagaimana berhaji secara benar.

Oleh sebab itu, tidak usah membuat cara sendiri, tidak ada alasan untuk membikin urut-urutan sendiri , dan jangan sampai berpikir tentang tatacara selain tatacara yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad ﷺ.

Ketiga: Berhaji di zaman ini terbilang kesempatan langka. Sudah masa tunggu yang lama, biaya yang besar, dan belum tentu bisa berhaji untuk yang kedua kali.

Jadi, maksimalkan kesempatan berhaji dengan sebaik-baiknya! Maksimalkan apanya? Maksimalkan untuk benar-benar sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad ﷺ.

Faktanya, banyak hal dilakukan sebagian jamaah haji yang tidak sesuai tuntunan Nabi Muhammad ﷺ.

Contohnya?

Sibuk berselfie dan posting kegiatan ibadah, menyembelih hadyu sebelum tanggal 10, melewatkan tarwiyah tanggal 8 di Mina, meninggalkan mabit di Muzdalidah hingga Subuh, melempar jumroh di hari-hari Mina sebelum waktu Zuhur, bolak-balik Mina-hotel Mekkah di hari-hari Mina, dan masih banyak lagi contohnya.

Memang benar dan tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah jamaah haji yang sangat banyak, baik legal maupun yang ilegal, menjadi dasar pertimbangan untuk membuat kebijakan-kebijakan.

Namun, yang menjadi problem adalah niat dan tekad.

Apakah bisa disamakan antara seseorang yang sudah berniat, telah berusaha mempelajari, lalu berupaya serius untuk mencari solusi, agar benar-benar sesuai tuntunan Nabi Muhammad ﷺ, apakah bisa disamakan dengan yang sejak awal sudah berencana untuk menyelisihi tuntunan Nabi?

Jelas berbeda!

Jika sudah berniat kuat, bertekad bulat, dan mengambil langkah-langkah konkret, agar sesuai tuntunan Nabi Muhammad ﷺ, lalu terkendala teknis atau terkena regulasi kondisional, tentu Allah Maha Mengetahui niat hamba.

Yang menjadi masalah ialah : dari semula sudah mengabaikan dan tidak ada semangat untuk mengindahkan tuntunan Nabi Muhammad ﷺ ,walaupun dengan berbagai alasan.

Sebenarnya sangat sederhana; apa yang dilakukan Nabi Muhammad ﷺ saat berhaji, maka lakukanlah! Apa yang tidak Beliau tuntunkan, janganlah dipaksakan untuk dikerjakan.

Nah, di situ pentingnya belajar agama! Menuntut ilmu. Maka, bertanyalah dan belajarlah kepada orang yang bisa menerangkan tatacara berhaji nya Nabi Muhammad ﷺ. Tentu lengkap dengan dalil-dalilnya!

Jika di lapangan ada kendala, kondisi darurat, atau memang tidak memungkinkan karena di luar batas kemampuan, maka paling tidak kita sudah berniat dan berusaha.

Supaya berhaji itu benar-benar berhaji!

01 Dzulhijjah 1445 H/08 Juni 2024

http://www.tgoop.com/anakmudadansalaf
(274)

Sudah Cukupkah Waktumu Untuk Anak?

Dibandingkan makanan dan minuman, waktu untuk bersama tentu lebih diinginkan anak.

Jika diberi pilihan, antara pakaian dan aksesoris, tentu anak lebih memilih waktu untuk bersama.

Bahkan, akan percuma bagi anak, bila diberi mainan atau diajak ke tempat bermain, lalu orang tua nya pergi, memisahkan diri, atau malah bermain sendiri.

Waktu bersama tidak akan terulang dan tidak mungkin tergantikan. Uang bisa dicari, barang dapat diberi. Tapi, waktu bersama, apalagi di momen spesial, apakah ada yang senilai dan sebanding?

Nabi Muhammad ﷺ sangat menekankan arti waktu untuk membersamai anak!

An Nasa'i (Shahih An Nasa'i 1140) meriwayatkan dari sahabat Syaddad Al Laitsi tentang perhatian Nabi Muhammad ﷺ terhadap anak-anak.

Nabi Muhammad ﷺ keluar dari rumah untuk salat menuju masjid Nabawi sambil menggendong cucunya; kalau bukan Hasan, maka Husain.

Beliau maju menuju tempat imam. Cucunya diletakkan di lantai. Beliau takbiratul ihram dan memimpin salat berjamaah.

Di tengah-tengah salat, Beliau sujud dengan durasi waktu yang lama. Tidak seperti hari-hari biasa.

Sahabat Syaddad mengangkat kepala dari sujud. Mungkin menyangka Nabi Muhammad ﷺ sudah bangkit dari sujud, atau mengkhawatirkan sesuatu.

" Ternyata, si cucu sedang berada di atas punggung Rasulullah, padahal Beliau masih dalam kondisi sujud. Maka, saya pun kembali sujud ", kata Syaddad.

Selepas salat, para sahabat bertanya, " Wahai Rasulullah, sungguh Anda tadi sujud di tengah-tengah salat dan Anda memanjangkan sujud. Sampai-sampai kami menyangka ada satu peristiwa telah terjadi, atau Anda sedang menerima wahyu "

Beliau menjawab:

كلُّ ذلكَ لم يكُنْ، ولكنَّ ابْني ارْتَحَلَني، فكرِهْتُ أنْ أُعْجِلَهُ حتَّى يَقضيَ حاجتَهُ.

" Bukan itu. Namun, cucuku bermain tunggang-tunggangan di punggungku. Maka, saya tidak ingin mengganggunya, sampai ia puas bermainnya "

Minimal ada 3 pelajaran penting dari hadis di atas.

Pertama : Sejak dini, anak telah dikenalkan dengan masjid. Bukan hanya tentang masjid tentunya. Anak pun dibiasakan dengan ibadah di masjid, utamanya salat.

Banyak hadis menerangkan bahwa di masa Nabi Muhammad ﷺ, anak-anak kecil dibawa ke masjid.

Tentu tidak asal dibawa! Anak mesti dikondisikan agar tidak mengganggu kekhusyukan salat, tidak membuat gaduh, dan tidak menimbulkan najis.

Jika dilatih dan dibiasakan, anak akan terbentuk untuk tenang dan tidak mengganggu salat.

Harapannya, sejak masih kecil, anak telah membangun hubungan yang baik dengan Allah Ta’ala.

Kedua : Rasulullah ﷺ mengajarkan untuk kita agar memberikan waktu yang cukup dalam membersamai anak.

Dengan membersamai, anak akan tumbuh kuat dan tangguh secara fisik, mental, sosial, dan kecerdasan.

Karena, kebersamaan dengan anak adalah asupan terbaik untuk tumbuh kembangnya.

Anak yang jarang diperhatikan, kurang porsi kebersamaannya dengan orang tua, tentu sedikit banyak membuat anak menjadi lemah. Lemah dalam aspek fisik, mental, sosial, dan kecerdasan.
Ketiga: Sabar! Iya, sabar saat membersamai anak-anak. Bisa kita bayangkan kesabaran Rasulullah ﷺ saat si cucu bermain tunggang-tunggangan di atas punggung  beliau. Saat sedang sujud dalam salat. Ketika posisi beliau sebagai imam.

Itu luar biasa!

Sayang, banyak orang tua atau pendidik yang kurang memahami hal ini.

Sebagian menganggap menemani anak bermain adalah pekerjaan yang sia-sia, tidak menghasilkan uang, dan buang-buang waktu.

Padahal, menemani dan membersamai anak justru menghemat dan menghargai waktu.

Sebab, anak yang kurang asupan kebersamaan di masa kecilnya, akan menguras waktu orang tua ketika remaja dan dewasanya.

Iya, karena di usia remaja, anak akan banyak tingkah, kakean polah, dan membuat pusing. Bahkan, banyak yang demikian sampai ia dewasa dan berumahtangga.

Maka, harus selalu ada waktu untuk anak! Kalaupun secara kuantitas tidak bisa, seharusnya waktu yang terbatas dapat dimaksimalkan kualitasnya!

Andaikan Anda sibuk dengan berbagai urusan, usahakan kesempatan yang sebentar bersama anak, menjadi benar-benar istimewa dan spesial. Buang lelah dan abaikan capek!

Supaya anak Anda yakin, bahwa Anda benar-benar sayang padanya. Walaupun Anda jauh dan sering berpisah, Anda selalu ada di hati dan doanya.

Cengkareng, 15 Juni 2024

http://www.tgoop.com/anakmudadansalaf
Forwarded from Pusdiklatmu Media
Bismillahirrahmanirrahim.

Ada apa denganmu, Anak Muda?

🍃 Anak muda jangan hanya berpikir dirinya sebagai obyek yang mesti dimengerti, dimaklumi, dan diberi perhatian.

💫 Anak muda harus sadar bahwa dirinya adalah subyek yang dituntut sumbangsih, peran, dan andilnya.

🌻 Kemanfaatan apa yang sudah pernah engkau berikan untuk umat? Untuk masyarakat, untuk keluarga, orang tua, bahkan untuk dirimu sendiri?

Ini tentang idealisme! Namun, mesti obyektif. Jangan egois!

⭐️ Anak muda dalam sejarahnya selalu menjadi tumpuan dan harapan. Anak muda adalah tulang punggung kejayaan. Jika ingin menghancurkan suatu bangsa, atau merusak tatanan beragama, rusakkan saja anak-anak mudanya! Itulah prinsip musuh.

📖 Miliki dan jangan lewatkan untuk merasakan "Pahit Manis Muda Mudi", yang sedikit banyak akan membuka cakrawala dan khazanah berpikir untuk kaum muda, agar semangat menjemput masa depan cerah. Bi idznillah

Baarakallahu fiikum
(275)

Sabarnya Rasulullah ﷺ

Daus adalah nama sebuah kabilah besar yang saat ini menetap di pegunungan tinggi 40 km barat laut kota Al Bahah, Arab Saudi.

Sebelum bendungan Ma'rib hancur, kabilah Daus mendiami wilayah Ma'rib di Yaman.

Kabilah Daus terkenal dengan keahlian berperangnya dengan menggunakan alat manjaniq dan dabbabah. Manjaniq adalah alat pelontar jarak jauh, sementara dabbabah semacam kendaraan pelindung yang terbuat dari kayu.

Di tahun ke- 7 kenabian, sebelum hijrah, seorang tokoh Daus bernama Thufail bin Amr masuk Islam.

Pulang ke negerinya, Thufail mengajak masyarakat Daus untuk masuk Islam, namun ditolak. Hanya beberapa orang, itupun keluarganya sendiri, yang ikut masuk Islam.

Thufail bersama beberapa orang yang sudah masuk Islam kemudian menemui Rasulullah ﷺ dan melaporkan, " Wahai Rasulullah, orang-orang Daus menolak dan membangkang. Berdoalah kepada Allah untuk menimpakan kejelekan buat mereka! ".

Ketika sebagian orang menyangka bahwa Daus akan hancur karena didoakan kejelekan oleh Rasulullah ﷺ, beliau justru berdoa:

اللَّهُمَّ اهْدِ دَوْسًا، وَأْتِ بِهِمْ

" Ya Allah, berikanlah hidayah untuk Daus. Datangkanlah mereka kemari " HR Bukhari 2779 Muslim 2524

Sabarnya Rasulullah!

Beliau tidak pernah menyerah. Beliau tidak mengenal lelah. Kita diajarkan untuk selalu optimis dan merawat harapan.

Menghadapi orang yang membenci, memperlakukan orang yang memusuhi, adalah dengan memupuk asa : mudah-mudahan suatu saat nanti ia berubah menjadi baik.

Benar! Masyarakat Daus pun masuk Islam. Tahun ke 7 hijriah, mereka ke Madinah menyatakan Islam, termasuk sahabat Abu Hurairah.

Itulah yang dipilih oleh Rasulullah ﷺ ketika diusir, diejek, dihina, bahkan dilempari batu oleh penduduk Thaif.

Malaikat gunung datang menawarkan bantuan, " Wahai Muhammad, keputusannya sesuai kehendakmu. Jika engkau mau, akan aku lemparkan dua gunung Al Akhsyabain ini ke mereka ".

Nabi Muhammad ﷺ bersabda, " Justru saya sangat berharap, suatu saat nanti Allah Ta’ala mengeluarkan dari anak cucu mereka orang-orang yang beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan- Nya dengan apapun " HR Bukhari 3059 Muslim 1795

Iya, hari ini dia membenci, mudah-mudahan suatu saat nanti mencintai. Sekarang ia menentang, berharaplah esok hari ia mendukung dengan senang.

Mungkin hari ini ia menolak, tapi siapa tahu ada anaknya yang menerima kelak. Kalau bukan anaknya, mungkin cucunya, mungkin keponakannya, atau siapa dari keluarganya.

Bersabarlah seperti Rasulullah ﷺ bersabar!

Kaum Quraisy datang menantang, " Mintalah kepada tuhanmu agar mengubah bukit Shafa menjadi emas! Kami akan beriman kepadamu! ".

" Benarkah kalian akan beriman (jika demikian)? ", tanya Nabi Muhammad. Mereka menjawab : Iya.

Nabi Muhammad ﷺ pun berdoa. Lalu Jibril turun menyampaikan salam dari Allah dan firman- Nya :

" Jika engkau mau, besok bukit Shafa menjadi emas. Namun setelah itu, siapapun dari mereka yang tetap kafir, akan Aku siksa dengan siksa yang tidak pernah Aku siksa siapapun di alam semesta ini. Atau kalau engkau mau, Aku akan buka selalu pintu taubat dan rahmat untuk mereka "

Nabi Muhammad berkata :

بَلْ بَابُ التَّوْبَةِ وَالرَّحْمَةِ

" Aku lebih memilih pintu taubat dan rahmat "


Kalau bukan Rasulullah ﷺ, mungkin pilihannya yang pertama, yaitu bukit Shafa yang batu-batu itu menjadi emas sungguhan. Kemudian?

Kemudian yang beriman, tentulah beriman. Karena, mengubah batu menjadi emas tidak mungkin dilakukan kecuali oleh Allah Ta'ala. Tidak mungkin manusia!

Maka, yang tetap kafir dan tidak mau masuk Islam, dihancurkan dan dibinasakan saja. Tersisalah orang-orang yang beriman. Selesai!

Namun, Rasulullah ﷺ mengajarkan kesabaran untuk kita. Walaupun hanya satu orang, harapan agar dia diberi hidayah jangan sampai putus.

Oleh sebab itu, beliau mengatakan, " Aku lebih memilih pintu taubat dan rahmat ".

Seorang pengajar, seorang pendakwah, dan siapapun yang mengharapkan kebaikan, marilah kita terus bersabar seperti sabarnya Rasulullah ﷺ.Tidak ada ruginya sedikitpun orang yang bersabar itu.

25 Juni 2024

http://www.tgoop.com/anakmudadansalaf
🔰BISIMILLAH

💫Update Umroh...
〰️▪️🇸🇦🔳🇹🇷▪️〰️
      SYIRKUH TOUR
      UMROH HEMAT
       PLUS TURKEY
〰️▪️🇸🇦🔳🇹🇷▪️〰️

🛫Syirkuh Tour... menyediakan berbagai pilihan paket untuk perjalanan ibadah umroh anda. Sehingga bisa disesuaikan dengan keinginan, kebutuhan, serta budget anda.

🧳Salah satu paket terbaru yang kami hadirkan adalah Paket Umroh Hemat Plus Turkey 2024.

💡Melakukan perjalanan di turkey, kemudian dilanjutkan perjalanan spiritual di Kota Suci Mekkah dan Madinah.

🎖️Dapatkan Fasilitas Unggulan:
1️⃣Pelayanan profesional
2️⃣Hotel lebih dekat
3️⃣Pembimbing berpengalaman
4️⃣Free kereta cepat
5️⃣Tanpa biaya tambahan
6️⃣dan Masih banyak fasilitas lainnya

🗓️InsyaAllah program umroh hemat turkey dilakasanakan:
🎙️Bersama: Al-Ustadz Mukhtar Hafizhahullah
🕰️Pelaksanaan: Desember 2024
💺Maskapai: Saudi Airlines

♻️Silakan informasi ini bisa antum share kepada saudara/kerabat/teman yang hendak mengikuti program Umroh Hemat Plus Turkey 2024.



🔸🔸🔸🔸🔸🔸

🌐Informasi update terkait umroh, haji, visa, siskopatuh, dll insyaAllah akan kami update di chanel ini ⤵️:
https://www.tgoop.com/syirkuhtour
Silakan bisa antum follow

〰️〰️〰️〰️〰️
🍃Baarakallahu fiikum
(276)

Agar Api Thalabul Ilmi Menyala Kembali di Hati

.....
2024/07/07 07:50:38
Back to Top
HTML Embed Code: