Telegram Web
pi mensive uwu
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Duduuuuuuul
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Assalamualaikum gengs selamat malam dan selamat datang di podcast iya juga ya? Bersama Cavanza yang akan menemani kalian hingga akhir hayat, canda gengs.

'Ok, kok ini moderator nya beda dari yang sebelumnya?'
Iya karena yang sebelumnya ganti nama udah potong kambing juga jadi nikmati saja ya gengs.

#RACEDRAG
Ok gengs, malam ini cava akan membawakan podcast malam ini dengan judul pembahasan '15 Peristiwa Paling Berpengaruh dalam Sejarah'.

Ada sebuah filosofi Romawi Kuno terkenal yang berbunyi, "Historia magistra vitae" atau sejarah adalah guru terbaik.

Mengapa sejarah dianggap sebagai guru terbaik? Karena setiap hari kita selalu diingatkan tentang pentingnya masa lalu. Sejarah membentuk kehidupan kita dan tempat kita hidup, baik itu keluarga, bangsa, budaya, bahkan agama yang secara historis merupakan bagian dari masyarakat pada umumnya.
Cara kita memahami sejarah membentuk cara kita memandang dunia di masa kini dan memengaruhi cara kita memahami realitas masa depan. Pemahaman yang tepat tentang bagaimana sejarah membentuk masa kini dan masa depan sangat penting untuk memahami segala peristiwa yang terjadi di sekitar kita.

Selain berpengaruh terhadap dunia pada umumnya, peristiwa-peristiwa ini juga berpengaruh terhadap sejarah bangsa Indonesia.
1. Wabah Hitam (1346-1353)

Epidemi "Black Death", yang juga disebut wabah hitam atau wabah pes, di seluruh Eropa dan Asia, telah menjadi salah satu peristiwa paling terkenal dalam sejarah. Wabah ini menewaskan 30-60 persen dari seluruh populasi Eropa saat itu, yang berkisar antara 75 sampai 200 juta jiwa.

Pertumbuhan populasi tidak berlanjut sampai satu abad kemudian, dan populasi global tidak pulih sampai abad ke-17. Gejolak agama, sosial, dan ekonomi yang mendalam akibat wabah hitam pun tak dapat terelakkan.

Jumlah korban yang besar menyebabkan kekurangan tenaga kerja ekstrem, yang membuat upah menjadi lebih tinggi untuk para petani yang masih bisa bekerja. Secara tidak langsung wabah hitam juga membantu mematahkan otoritas absolut Gereja Katolik pada saat itu.
2. Pax Romana (27 SM-180 M)

Diambil dari bahasa Latin yang berarti "Perdamaian Romawi," Pax Romana adalah periode kedamaian selama dua ratus tahun di dalam Kekaisaran Romawi. Tentu saja hal ini adalah pencapaian yang luar biasa untuk sebuah kerajaan yang terkenal haus akan perang.

Periode Pax Romana adalah puncak hegemoni Kekaisaran Romawi. Banyak inovasi yang dikembangkan pada masa itu dan masih digunakan sampai sekarang, seperti sistem pos, pipa ledeng, perbaikan rekayasa jalan, sistem hukum baru, dan berbagai kemajuan budaya.

Pada saat itu, Pax Romana dianggap sebagai mukjizat, karena tidak pernah ada kedamaian untuk waktu yang begitu lama dalam periode sejarah mana pun. Konsep ini sangat berpengaruh, dan para sejarawan telah menciptakan istilah-istilah varian seperti Pax Americana, Pax Mongolica, atau Pax Britannica untuk periode kedamaian hegemonik lainnya.
3. Jatuhnya Konstantinopel (1453)

Peristiwa ini terjadi setelah pengepungan 53 hari oleh Sultan Mehmed II dari Ottoman yang masih berusia 21 tahun. Konstantinopel bukanlah sembarang kota; itu adalah kota terkemuka di dunia dan telah menjadi ibukota Kekaisaran Romawi Timur selama enam belas abad.

Jatuhnya kota ini dianggap sebagai anugerah besar bagi Islam dan menjadi pukulan telak bagi Kristen. Sebelumnya kota ini dianggap berperan dalam penyebaran agama Kristen, bahkan dinamai dari seorang Kaisar Romawi, Constantine. Setelah ditaklukkan Ottoman, kota ini menjadi benteng bagi umat Islam.

Perebutan Konstantinopel menjadi awal ekspansi Ottoman ke Eropa. Pengepungan kota ini juga menandai penggunaan artileri pertama kali dalam pertempuran. Gelombang cendekiawan dan pengungsi Bizantium akibat serangan Konstantinopel berdampak pada Renaisans di Eropa Barat.
Penaklukan Konstantinopel bukan hanya menandai runtuhnya Kekaisaran Bizantium, runtuhnya Kekaisaran Romawi selama 1.500 tahun dan kebangkitan Kekaisaran Ottoman, tetapi juga menjadi akhir dari Abad Pertengahan. Konstantinopel berganti nama menjadi Istanbul dan menjadi ibu kota Turki hingga tahun 1923.
4. Perang Sipil Amerika (1861-1865)

Banyak yang berpikir bahwa Perang Saudara Amerika hanya memiliki implikasi di Amerika Serikat saja. Nyatanya, kemenangan pihak Uni atas Konfederasi menjadi kemunduran bagi kelompok pro-perbudakan pada saat itu.

Setelah kemenangan Uni, republik Amerika Serikat dipulihkan dan perbudakan dijadikan ilegal – sebuah pukulan telak bagi perdagangan budak global dan monarki absolut. Peristiwa ini juga menjadi perang paling mematikan yang pernah dialami oleh Amerika Serikat.

Sulit untuk membayangkan apa yang akan terjadi selama 150 tahun terakhir jika seandainya pihak Uni kalah di Perang Saudara pada saat itu.
5. Reformasi Protestan (1517-1750)

Sebagian besar dari kita pasti pernah mendengar tentang Reformasi Protestan. Terkadang peristiwa ini hanya digambarkan dengan sederhana, dan hanya menceritakan Martin Luther yang memakukan "95 Tesis"-nya ke pintu gereja.

Nyatanya, gerakan sosiopolitik yang terjadi di Eropa pada saat itu memegang peranan penting dalam peristiwa ini. Reformasi Protestan mendatangkan konsekuensi ideologis, politis dan religius yang mendalam bagi masyarakat di masa mendatang.

Pada awalnya, reformasi ini dimulai sebagai perjuangan agama yang mempertanyakan otoritas dan praktik absolut Gereja Katolik Roma, tetapi dengan cepat menyebar ke seluruh Eropa Barat dan Tengah sebagai gerakan anti-feodal. Reformasi menyebabkan perpecahan antara Protestan dan Katolik, dan Gereja Katolik kehilangan monopoli agama atas Protestan.
Dalam pengertian historis yang lebih besar, reformasi dianggap sebagai bentuk perjuangan melawan feodalisme. Dalam reformasi Protestan, akal dan budaya terbebas dari dominasi Katolik dan subordinasi gereja dengan negara melahirkan era ilmu pengetahuan dan sekularisme.

Para pembaru yang pindah ke "Dunia Baru" juga memiliki pengaruh besar pada pendirian negara Amerika Serikat, dan akan mencapai puncaknya dalam Perang 30 Tahun. Baik Zaman Pencerahan maupun Revolusi Industri tidak akan mungkin terjadi tanpa Reformasi Protestan.
6. Revolusi Medis (Abad 19-20 M)

Bayangkan sebuah dunia tanpa dokter atau kedokteran modern. Sangat menakutkan, bukan? Sulit untuk mempercayai fakta bahwa beberapa abad yang lalu masih banyak anggapan bahwa penyakit disebabkan oleh roh jahat atau sebagai hukuman ilahi bagi orang yang berdosa.

Hasil kerja Louis Pasteur tentang bakteri penyebab penyakit berhasil menyembuhkan banyak penyakit menular pada abad ke-19. Penemuan vaksin berhasil menyembuhkan penyakit mengerikan seperti cacar, dan juga mengimunisasi anak-anak dari polio dan rabies.

Setelahnya, Alexander Fleming menemukan Penicillin sebagai antibiotik pertama pada tahun 1928, yang terbukti efektif melawan banyak infeksi bakteri yang mematikan. Perkembangan ini, bersama dengan kemajuan dalam teknologi, kimia, dan biologi, melahirkan era kedokteran modern.
Setiap kenyamanan modern yang kita nikmati hari ini, dari perawatan kesehatan, transportasi, dan teknologi adalah karena Revolusi Industri. Namun, hal ini juga berdampak pada perbudakan, eksploitasi, pekerja anak, polusi, dan banyak hal buruk lainnya. Meskipun demikian, dunia modern tidak akan ada tanpa Revolusi Industri.
2025/07/09 21:59:23
Back to Top
HTML Embed Code: