Dan kau masih terpaku pada dinding waktu. Menggantungkan lagi harap dan mimpi dari takdir yang lupa kau cermati.
— Wira Nagara
— Wira Nagara
Tentang kenang; Sampai tiba saatnya sesal tergeletak, kau akan kunikmati bersama luka yang enggan beranjak.
— Wira Nagara
— Wira Nagara
"Kita tidak akan pernah siap dengan kehilangan, tak peduli sematang apa persiapan kita."
"Katanya, ada beberapa hal yang saling bertentangan namun saling melengkapi. Jadi, bagaimana dengan kita?"
Aku adalah Juni tanpa hujan. Karena, ketika bulan yang dikultuskan oleh Sapardi itu tiba, aku hanya mampu meratapi seongok memoar yang lusuh. Di hadapan cermin yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya, aku meratapi sosok seorang dara dengan jiwa yang telah menjadi sebuah padang kemarau. Ia begitu putus asa ingin dicintai, namun tak pernah pandai menjaga dan merawat apa yang telah Batara beri.
Aku adalah Juni tanpa hujan, Naya. Dan, di antara segala kegagalan yang pernah aku cipta—kau mungkin adalah salah satunya.
— Lenora F.
#ApsaraKata
Aku adalah Juni tanpa hujan, Naya. Dan, di antara segala kegagalan yang pernah aku cipta—kau mungkin adalah salah satunya.
— Lenora F.
#ApsaraKata
kamu dikutuk menjadi sebuah lampu yang tergantung di kamarku, menyala lalu meredup tiap kali aku mengingat beberapa hal tentang kamu.
semua tentang kamu di kepalaku terus menyala dan meredup. selalu seperti itu sejak hari pertama kita bertemu; siapa sangka akan jadi seperti ini dalam perjalanannya?
kamu meredup saat sedang ingin-inginnya aku menatap matamu lekat-lekat. kehadiranmu samar-samar tapi aku percaya kamu masih ada di sekitarku.
lalu menyala begitu terang saat aku mulai lupa seperti apa bentuk rupamu. aku sudah terbiasa hidup sendirian, untuk apa kembali menyala?
tolong menyala pada waktu yang tepat, tidak meredup dalam waktu yang lama, terus menyala hingga aku merasa aman.
— wipp
#wippline
semua tentang kamu di kepalaku terus menyala dan meredup. selalu seperti itu sejak hari pertama kita bertemu; siapa sangka akan jadi seperti ini dalam perjalanannya?
kamu meredup saat sedang ingin-inginnya aku menatap matamu lekat-lekat. kehadiranmu samar-samar tapi aku percaya kamu masih ada di sekitarku.
lalu menyala begitu terang saat aku mulai lupa seperti apa bentuk rupamu. aku sudah terbiasa hidup sendirian, untuk apa kembali menyala?
tolong menyala pada waktu yang tepat, tidak meredup dalam waktu yang lama, terus menyala hingga aku merasa aman.
— wipp
#wippline
Di awal,
aku kerap bilang kalau kamu datang sebagai pelengkap dari hidup yang sempurna.
Kita luput,
kalau hidup lebih dari sekadar seruput kopi di pagi hari, atau seputar rumput apa yang harus ditanam di kebun belakang.
Hidup juga bisa tentang pesakitan, pertengkaran kecil atau besar, atau buruknya
—perpisahan.
Meski akhirnya kita ini pupus,
hadirmu membuat arti menyayangi dan mengikhlaskan sedikit lebih pas.
— pendongenghujan,
Sumbawa, 20 Juni 2021
aku kerap bilang kalau kamu datang sebagai pelengkap dari hidup yang sempurna.
Kita luput,
kalau hidup lebih dari sekadar seruput kopi di pagi hari, atau seputar rumput apa yang harus ditanam di kebun belakang.
Hidup juga bisa tentang pesakitan, pertengkaran kecil atau besar, atau buruknya
—perpisahan.
Meski akhirnya kita ini pupus,
hadirmu membuat arti menyayangi dan mengikhlaskan sedikit lebih pas.
— pendongenghujan,
Sumbawa, 20 Juni 2021
Caramu menghadapinya, membuat banyak orang mengatakan kamu seorang penyabar, meski sebenarnya kamu hanyalah seseorang yang sedang menghindar.
Ketika pertengkaran terjadi, kamu membiarkannya menang berulang kali, lalu kamu mengatakan bahwa mengalahmu dikarenakan cinta yang besar untuknya. Meski sebenarnya kamu hanyalah seseorang yang takut kehilangannya.
Memilikinya dalam keadaan seperti ini, tidaklah baik untuk perjalanan hubungan yang panjang.
Kelak sikap sabarmu akan membuatnya mengerti, bahwa kamu adalah seseorang yang begitu baik untuknya, atau seseorang yang tidak lagi menarik baginya.
Demikianlah dalam cinta, ketika seseorang menjadi terlalu pengalah, ketika seseorang menjadi terlalu penurut, justru membuat cinta di hati seseorang yang ia cintai, malah menjadi surut.
— Ars
#Arstories
Ketika pertengkaran terjadi, kamu membiarkannya menang berulang kali, lalu kamu mengatakan bahwa mengalahmu dikarenakan cinta yang besar untuknya. Meski sebenarnya kamu hanyalah seseorang yang takut kehilangannya.
Memilikinya dalam keadaan seperti ini, tidaklah baik untuk perjalanan hubungan yang panjang.
Kelak sikap sabarmu akan membuatnya mengerti, bahwa kamu adalah seseorang yang begitu baik untuknya, atau seseorang yang tidak lagi menarik baginya.
Demikianlah dalam cinta, ketika seseorang menjadi terlalu pengalah, ketika seseorang menjadi terlalu penurut, justru membuat cinta di hati seseorang yang ia cintai, malah menjadi surut.
— Ars
#Arstories
[ needy ]
i am so needy. i'm craving for your attention. i want to be your number one. i want to be the first person you talk to about how your days were. i want to be the last person you spend your days with. i want you to call me pretty and cute. i want to be the girl you want, need, and love.
tell me, is there anything you want from me? you can be needy too, you know. have you ever been tired with me? i know sometimes you find me hard to bear, but how can i not be needy when it comes to you?
day 83.
— Pentanol
#SuaraPentanol
i am so needy. i'm craving for your attention. i want to be your number one. i want to be the first person you talk to about how your days were. i want to be the last person you spend your days with. i want you to call me pretty and cute. i want to be the girl you want, need, and love.
tell me, is there anything you want from me? you can be needy too, you know. have you ever been tired with me? i know sometimes you find me hard to bear, but how can i not be needy when it comes to you?
day 83.
— Pentanol
#SuaraPentanol
[ sometimes i wonder if you're no longer in love with me ]
there are days where you put so much effort on us. i wonder if that is your way to keep our relationship working? i really love it when you tell me your not-so-important stories. i also love the way you laugh at everything i say.
however, there are also days where you are not by my side even a minute. i spend those days staring at the window. they were mostly raining outside. i wonder what important things you were doing for you to forget to contact me even just a small 'hello'.
in the end of the day, i keep wondering and wondering. i keep it to myself. the next day, you act like nothing happened.
you said you love me, was it all a lie?
— Pentanol
#SuaraPentanol
there are days where you put so much effort on us. i wonder if that is your way to keep our relationship working? i really love it when you tell me your not-so-important stories. i also love the way you laugh at everything i say.
however, there are also days where you are not by my side even a minute. i spend those days staring at the window. they were mostly raining outside. i wonder what important things you were doing for you to forget to contact me even just a small 'hello'.
in the end of the day, i keep wondering and wondering. i keep it to myself. the next day, you act like nothing happened.
you said you love me, was it all a lie?
— Pentanol
#SuaraPentanol
[ untitled wonderings ]
sometimes i wonder how would you feel if i left you. would you be lonely? because i feel like the world would collapse if you left me. i think you're all i have. i know this is just a wishful thinking and mindless dreaming, because you still can go living a day unbothered without my presence.
i wonder, would you leave me if you know the real me? in reality, i am not the strong woman that you think i am. would you leave me if i tell you all of my anxiety, or would you give me the answers? would you leave me if i said i want to end this thing between us—whatever it is—just because i don't want to hurt or get hurt anymore?
— Pentanol
#SuaraPentanol
sometimes i wonder how would you feel if i left you. would you be lonely? because i feel like the world would collapse if you left me. i think you're all i have. i know this is just a wishful thinking and mindless dreaming, because you still can go living a day unbothered without my presence.
i wonder, would you leave me if you know the real me? in reality, i am not the strong woman that you think i am. would you leave me if i tell you all of my anxiety, or would you give me the answers? would you leave me if i said i want to end this thing between us—whatever it is—just because i don't want to hurt or get hurt anymore?
— Pentanol
#SuaraPentanol
[ Surat Terakhir untuk Langit ]
Vol. 1/2
Sesuatu yang dimulai dengan baik, sudah sepatutnya diakhiri dengan baik pula. Begitu juga mengenai kisahku dengan Langit, seseorang yang teramat dalam kucintai —dahulu, seseorang yang selalu menjadi tokoh utama dalam tulisan-tulisan yang pernah kubuat.
Barangkali ada yang bertanya, benar, kisahku dengan Langit benar-benar usai. Tak ada lagi sapaan di pembuka hari ataupun kalimat sayang di ujung hari. Aku pun sudah sepenuhnya pulih, bahagia kembali seperti sedia kala —sebelum ada Langit di sampingku.
Menjadi Viola yang Langit kenal memang berat. Untuk dapat dicintai sepenuhnya oleh Langit, aku kehilangan diriku sendiri. Aku bukan Viola, bukan seseorang yang didamba oleh Langit. Aku layak bahagia dan dicintai sebagai diriku sendiri, 'kan?
Langit mengajarkanku banyak hal, untuk tidak pernah menjadi orang lain untuk dicintai, untuk selalu meluangkan waktu demi setitik kabar, untuk selalu meramu temu sesibuk apa pun. Dari Langit, aku bisa belajar untuk menyayangi diriku sendiri, mengasihi diri sendiri sebelum akhirnya berbagi dunia dengan orang lain.
— Alphalyra, bukan Viola.
#KataAlphalyra
#DimensiLangitBiru
Vol. 1/2
Sesuatu yang dimulai dengan baik, sudah sepatutnya diakhiri dengan baik pula. Begitu juga mengenai kisahku dengan Langit, seseorang yang teramat dalam kucintai —dahulu, seseorang yang selalu menjadi tokoh utama dalam tulisan-tulisan yang pernah kubuat.
Barangkali ada yang bertanya, benar, kisahku dengan Langit benar-benar usai. Tak ada lagi sapaan di pembuka hari ataupun kalimat sayang di ujung hari. Aku pun sudah sepenuhnya pulih, bahagia kembali seperti sedia kala —sebelum ada Langit di sampingku.
Menjadi Viola yang Langit kenal memang berat. Untuk dapat dicintai sepenuhnya oleh Langit, aku kehilangan diriku sendiri. Aku bukan Viola, bukan seseorang yang didamba oleh Langit. Aku layak bahagia dan dicintai sebagai diriku sendiri, 'kan?
Langit mengajarkanku banyak hal, untuk tidak pernah menjadi orang lain untuk dicintai, untuk selalu meluangkan waktu demi setitik kabar, untuk selalu meramu temu sesibuk apa pun. Dari Langit, aku bisa belajar untuk menyayangi diriku sendiri, mengasihi diri sendiri sebelum akhirnya berbagi dunia dengan orang lain.
— Alphalyra, bukan Viola.
#KataAlphalyra
#DimensiLangitBiru
[ Surat Terakhir untuk Langit ]
Vol. 2/2
Beberapa tahun silam, Langit pernah berpesan agar aku menemukan seseorang baru —lebih baik dari dia. Kupikir, hal itu sangat mustahil untuk menjadi nyata. Sebab, seseorang mana lagi yang mampu membuatku jatuh cinta sehebat itu jika bukan Langit?
Sekarang, aku menemukan seseorang itu. Seseorang yang jauh lebih baik dari Langit. Kami tidak memiliki penghalang sebesar aku dan Langit, juga tidak menuntutku menjadi orang lain. Aku yang dicintainya adalah aku, bukan Viola seperti yang Langit dambakan.
Langit pun sama. Pada akhirnya, dia menemukan seseorang baru —mungkin juga lebih baik dariku. Seseorang yang lebih dekat dengan Langit tanpa dipisah jarak sepertiku. Pada akhirnya, hidup ini akan tetap berjalan, 'kan, walaupun dulu aku sempat merasa gagal dari Langit?
Di surat terakhir ini, aku berterima kasih dengan teramat sangat kepada Langit. Aku bahagia, hidup bersama laki-laki yang mencintai apa adanya aku. Kamu juga sama, 'kan? Semoga. Terima kasih atas waktu yang diluangkan untukku, dulu. Semoga bahagia senantiasa menghampirimu dengan kekasihmu —sama seperti bahagia yang kudapat ketika bersama pria yang sekarang aku cintai dengan hebat, lebih hebat dari yang kupunya bersamamu, dulu.
— Alphalyra, bukan Viola.
#KataAlphalyra
#DimensiLangitBiru
Vol. 2/2
Beberapa tahun silam, Langit pernah berpesan agar aku menemukan seseorang baru —lebih baik dari dia. Kupikir, hal itu sangat mustahil untuk menjadi nyata. Sebab, seseorang mana lagi yang mampu membuatku jatuh cinta sehebat itu jika bukan Langit?
Sekarang, aku menemukan seseorang itu. Seseorang yang jauh lebih baik dari Langit. Kami tidak memiliki penghalang sebesar aku dan Langit, juga tidak menuntutku menjadi orang lain. Aku yang dicintainya adalah aku, bukan Viola seperti yang Langit dambakan.
Langit pun sama. Pada akhirnya, dia menemukan seseorang baru —mungkin juga lebih baik dariku. Seseorang yang lebih dekat dengan Langit tanpa dipisah jarak sepertiku. Pada akhirnya, hidup ini akan tetap berjalan, 'kan, walaupun dulu aku sempat merasa gagal dari Langit?
Di surat terakhir ini, aku berterima kasih dengan teramat sangat kepada Langit. Aku bahagia, hidup bersama laki-laki yang mencintai apa adanya aku. Kamu juga sama, 'kan? Semoga. Terima kasih atas waktu yang diluangkan untukku, dulu. Semoga bahagia senantiasa menghampirimu dengan kekasihmu —sama seperti bahagia yang kudapat ketika bersama pria yang sekarang aku cintai dengan hebat, lebih hebat dari yang kupunya bersamamu, dulu.
— Alphalyra, bukan Viola.
#KataAlphalyra
#DimensiLangitBiru
Aku suka kamu, sesimpel kamu nungguin aku di Stasiun Jatinegara. Aku suka perhatiin jalan kamu yang cepat sehingga aku harus berlari pelan agar kita jalan berdampingan. Aku suka kamu dengan dress warna pink dan bando. Aku suka dengerin kamu ngomong dan cerita apa pun. Aku suka denger ketawa kamu. Aku suka bukain pintu mobil buat kamu. Aku suka lap sendok dan garpu buat kamu. Aku suka bersihin dress kamu dari rambut yang rontok. Aku suka ke Pasar Senen makan makanan Minang sama kamu. Aku suka membelah keramaian yang semrawut agar kamu bisa jalan di belakang aku dengan mudah. Aku suka halangin matahari biar kamu gak kepanasan sewaktu kita nunggu taksi online di pinggir jalan. Aku suka pegang tangan kamu selama kita nonton bioskop di daerah Jakarta Selatan. Aku suka naik eskalator lalu berdiri di belakang kamu sambil aku foto kamu dari belakang. Aku suka sewaktu kita jalan di Blok M. Aku suka liat kamu mencium tester parfum, aku suka wangi kamu. Aku suka naik MRT asalkan di sebelah aku itu kamu. Aku suka kamu bilang aku aneh karna aku suka cubit pelan tangan kamu. Aku akui aku emang pengecut yang tak siap pada kenyataan bahwa sebenernya kamu belum bisa ngelupain masa lalu kamu. Lalu kita berpisah di Stasiun Sudirman, kamu dengan perasaan bersalah dan aku pulang membawa luka.
-Occultus
*It will be a sad journey for me, but I really hope one day you will find the perfect one
-Occultus
*It will be a sad journey for me, but I really hope one day you will find the perfect one
Sekarang banyak yang belum kumengerti
Tentang sekawanan burung yang terserak
Mengumpul hari pada waktu yang mengurai
Adakah lagi harap
Untuk semua kejelasan di hatimu
Ada satu kata tak berucap
Janji langit hanya mainan diri
Tengadah aku ke kelam nyali
Tetap di lorong sunyi
Sekarang ada yang sudah kaumengerti
Sapaan lembut mengoyak diri
Jadilah jadi setegar batu
Pintaku adalah ujud adamu
Tentang senyum di qalbu
Tentang kamu yang merajamku
Carilah yang lain sebanyak mungkin
Aku tunggu kabarmu kabari aku
Di matamu
Aku melarut di situ
Hilang di dadamu
Pasti
Ada di situ
-Occultus-
Tentang sekawanan burung yang terserak
Mengumpul hari pada waktu yang mengurai
Adakah lagi harap
Untuk semua kejelasan di hatimu
Ada satu kata tak berucap
Janji langit hanya mainan diri
Tengadah aku ke kelam nyali
Tetap di lorong sunyi
Sekarang ada yang sudah kaumengerti
Sapaan lembut mengoyak diri
Jadilah jadi setegar batu
Pintaku adalah ujud adamu
Tentang senyum di qalbu
Tentang kamu yang merajamku
Carilah yang lain sebanyak mungkin
Aku tunggu kabarmu kabari aku
Di matamu
Aku melarut di situ
Hilang di dadamu
Pasti
Ada di situ
-Occultus-
Kehampaan, ketaksaan
Aku tersesat
Mabuk
Matahari terbagi lima; dan kukejar semuanya
Bulan berbahan sutera; dan aku lelap dalam buainya
Barang dua-tiga pulau habis kujelajahi
Hingga akhirnya aku hanya terengah-engah
Mencarimu, mencarinya
Dua fatamorgana; nyatanya satu pun tiada
Lantas aku kalah telak, atas mereka yang berlaju-laju
Karena rasi-rasi itu
Bertuan kamu
—Melpomene
Aku tersesat
Mabuk
Matahari terbagi lima; dan kukejar semuanya
Bulan berbahan sutera; dan aku lelap dalam buainya
Barang dua-tiga pulau habis kujelajahi
Hingga akhirnya aku hanya terengah-engah
Mencarimu, mencarinya
Dua fatamorgana; nyatanya satu pun tiada
Lantas aku kalah telak, atas mereka yang berlaju-laju
Karena rasi-rasi itu
Bertuan kamu
—Melpomene