Telegram Web
Akhirnya berkatalah Rasulullah ﷺ, "Sungguh, aku tetap akan memohonkan ampunan buatmu selama aku tidak dilarang memohonkannya buatmu". Maka Allah menurunkan firmanNya;
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۤ اَنْ يَّسْتَغْفِرُوْا لِلْمُشْرِكِيْنَ ...
"Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memohonkan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik ... ".
Dan Allah menurunkan juga ayat mengenai Abu Thalib ini:
اِنَّكَ لَا تَهْدِيْ مَنْ اَحْبَبْتَ وَلٰـكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَآءُ ۗ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk kepada orang yang engkau kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada siapa saja yang Dia kehendaki, dan Dia lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk."
(QS. Al-Qashash; 56)


● Semenara ahli tafsir yang lain berpendapat bahwa sebab turunnya ayat ini adalah tentang ibunda Rasulullah ﷺ. Yakni ketika beliau ﷺ hendak memohonkan ampunan buat ibu beliau, maka Allah melarangnya.

(Di antara dalil pendapat ini ialah;)
🕌 Dari Buraidah _radhiyallahu 'anhu_ mengatakan bahwa Nabi ﷺ mendatangi satu kuburan lalu beliau duduk di dekatnya. Lalu beliau mulai berbicara (berdoa), kemudian beliau berdiri dengan mengambil ibroh. Maka aku pun berkata, "Ya Rasulullah ﷺ, sesungguhnya kami melihat apa yang tadi anda lakukan".
Beliau berkata, "Sesungguhnya aku minta izin kepada Rabbku untuk menziarahi kubur ibuku, maka Dia mengizinkanku. Dan aku minta izin kepadaNya untuk memohonkan ampunan buat ibuku, tetapi Dia tidak mengizinkanku".
Maka belum pernah terlihat beliau lebih banyak menangis dari pada hari itu.


● Pandapat ketiga dari para ahli tafsir mengatakan bahwa ayat ini turun karena ada orang-orang dari kalangan mukminin yang mereka memohonkan ampunan buat orang-orang yang sudah mati dari kalangan musyrikin. Maka mereka pun dilarang dari perbuatan ini. ....
Dari Ibnu Abbas tentang firman Allah;
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۤ اَنْ يَّسْتَغْفِرُوْا لِلْمُشْرِكِيْنَ
"Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memohonkan ampunan (kepada Allah) buat orang-orang musyrik." (QS. At-Taubah; 113)
(Kata Ibnu Abbas;) Mereka dulu memohonkan ampunan buat orang-orang musyrik sampai turunlah ayat ini. Setelah ayat ini turun, mereka berhenti dari memohonkan ampunan buat orang-orang yang sudah mati dari kalangan musyrikin itu, tetapi mereka merasa tidak dilarang untuk memohonkan ampunan buat orang-orang yang masih hidup sampai mereka mati. Kemudian turunlah firmanNya;
وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ اِبْرٰهِيْمَ لِاَبِيْهِ اِلَّا عَنْ مَّوْعِدَةٍ وَّعَدَهَاۤ اِيَّاهُ ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهٗۤ اَنَّهٗ عَدُوٌّ لِّـلّٰهِ تَبَرَّاَ مِنْهُ ۗ اِنَّ اِبْرٰهِيْمَ لَاَوَّاهٌ حَلِيْمٌ
"Adapun permohonan ampunan Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya, tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya. Maka ketika jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya adalah musuh Allah, Ibrahim berlepas diri darinya. Sungguh, Ibrahim itu seorang yang sangat lembut hatinya lagi penyantun." (QS. At-Taubah; 114)

...dari Qatadah tentang firmanNya;
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْاۤ اَنْ يَّسْتَغْفِرُوْا لِلْمُشْرِكِيْنَ
"Tidak pantas bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memohonkan ampunan (kepada Allah) buat orang-orang musyrik".
Disebutkan kepada kami bahwa ada seorang sahabat Nabi ﷺ bertanya, "Ya Nabiyullah, sesungguhnya di antara bapak-bapak kami ada yang baik dalam bertetangga, menyambung silatur rahim, membebaskan tawanan dan melunaskan hutang. Apakah kita tidak memohonkan ampunan buat mereka?"
Nabi ﷺ menjawab, "Tentu saja (kita mintakan). Demi Allah, aku juga benar-benar akan memohonkan ampunan buat bapakku sebagaimana Ibrahim memohonkan ampunan buat bapaknya".
Kata Qatadah, "Maka Allah menurunkan ayat ini (QS. At-Taubah; 113 - 114)".

📚 Tafsir Ath Thabari (dengan diringkas).

والله أعلم بالصواب
وصلى الله على نبينا محمد وعلى آله وأصحابه وسلم

✍🏾 FIK الفقير إلى عفو ربه أبو يحيى

______

▶️📱https://www.tgoop.com/forumIlmiahkaranganyar
🪴🌺🪴🌺🪴🌺🪴🌺🪴🌺
┏━ ❁✿❁ ━━━━━━━━━━━┓
📚📖 FORUM ILMIAH KARANGANYAR 📖📚
┗━━━━━━━ ❁✿❁ ━━━━━┛
•••••••••••••۞﷽۞••••••••••••

HAK NABI ﷺ

🔹 HAK YANG KEEMPAT: WAJIBNYA TA'ZIIR DAN TAUQIIR DAN TA'DHIIM KEPADA NABI ﷺ

3️⃣Pembahasan yang ketiga tentang pemuliaan umat kepada Nabi ﷺ setelah wafatnya.

📝Nabi yang mulia ﷺ , umat dituntut memuliakan beliau ketika hidup dan telah berlalu bersama kami penjelasannya, dan juga setelah beliau wafat ﷺ mengagungkan dengan hati,memuliakan dengan lisan dan memuliakan dengan anggota badan.

1. Adapun mengagungkan beliau dengan hati, artinya: mengimani bahwa beliau adalah hamba dan utusan Allah Jalla Jalaluhu, dan mendahulukan cinta kepadanya di atas cinta terhadap diri sendiri, anak-anak, keluarga, dan seluruh umat manusia, serta merasakan kebesaran dan keagunganya,kedudukannya yang agung, dan mengingat kembali keutamaan-keutamaannya, serta segala makna yang mendatangkan rasa cinta kepadanya rasa hormat dan hormatnya ﷺ dan menghormatinya dan memuliakannya.

2. Memuliakannya dengan lisan berarti memujinya ﷺ tanpa berlebihan atau meremehkan, melainkan memujinya sesuai dengan apa yang pantas baginya.

Salah satu bentuk pujian terbesar kepada beliau secara lisan adalah: Mengucapkan shalawat dan salam atasnya.

Allah Jalla jalaluhu berfirman,

﴿ إِنَّ اللَّهَ وَمَلَيْكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُواصَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا ﴾ [الأحزاب: ٥٦].

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." QS Al-Ahzab : 56

📝Maka shalawat dari kita atas Nabi ﷺ adalah taqarrub ( mendekatkan diri pada Allah ) yang paling utama dan ketaatan yang paling mulia, kita mendekatkan diri dengannya kepada Allah Jalla jalaluhu, dan itu termasuk bentuk pujin atas beliau dan pengagungan kepada beliau ﷺ dengan bentuk yang di syariatkan yang valid dari syariat yang suci.

3. Adapun mengagungkan beliau ﷺ dengan anggota badan adalah beramal dengan syariatnya, dan meneladani sunnahnya, dan menajalankan perintahnya, dan menjauhi larangannya berhukum dengan sunnahnya pada semua perkara kecil dan besar , yang detail dan globalnya, dan ridha dengan hukumnya dan tunduk tanpa ada rasa berat hati.

Dan berjuang mewujudkan agamanya ﷺ dan menolong apa yang beliau bawa dan menyampaikan kepada manusia risalahnya, dan mengajak manusia untuk menetapi sunnahnya memberikan bimbingan dengan petunjuknya dan mengikuti sunnahnya, membelanya dan membela sunnahnya ﷺ bahkan membela orang yang menegakkan sunnah Rasulullah ﷺ dari para sahabat yang mulia _ridhwanullah Ta'ala 'alaihim a'jma'iin_ , dan siapa saja yang menempuh jalan mereka, menjalani sunnah dengan petujuknya , dan meniti jalan mereka.

📝Demikian pula pengagungan dengan anggota badan adalah mengajari manusia sunnah ini dan belajar sunnahnya, dan membela dan memusuhi karena sunnahnya, menjauhi segala hal yang dilarang Nabi ﷺ, bertaubat dan meminta ampunan dari segala sikap meremehkan yang telah diperbuat dan celaan yang terjadi.

📝Al-Imam Al-Hafidz Syaikhul Islam Ibnul Qoyyim rahimahullah di dalam kitab ( Risalah At-Tabukiyyah),

"Sesungguhnya ketaatan kepada Allah 'azza wa jalla dan Rasul-Nya, dan berhukum pada Allah dan Rasul-Nya adalah sebab kebahagiaan dalam waktu cepat ataupun yang akan datang, dan barang siapa yang merenungi keadaan alam dan keburukan yang terjadi padanya, dia mengetahui bahwa semua keburukan yang terjadi di alam sebabnya adalah menyelisihi Rasulullah ﷺ, dan keluar dari ketaatannya, dan segala kebaikan yang ada di alam maka sungguh sebabnya adalah ketaatan kepada Rasulullah ﷺ.

Demikian pula keburukan di akhirat dan kepedihan dan siksanya sungguh itu adalah akibat yang harus ditanggung dari menyelisihi Rasulullah ﷺ dan konsekwensinya, maka keburukan dunia dan akhirat kembali kepada kemaksiatan kepada Rasul ﷺ dan apa akibat yang ditimbulkannya.
Seandainya manusia menaati Rasulullah ﷺ dengan sebenar-benarnya ketaatan, niscaya tidak akan ada keburukan di muka bumi, dikarenakan ketaatan padanya adalah tameng yang mana siapa saja masuk kedalamnya dia adalah orang-orang yang mendapatkan keamanan, dan gua tempat siapa saja yang berlindung dia adalah termasuk orang-orang yang selamat.

Maka dia tau bahwa keburukan-keburukan di dunia dan akhirat di sebabkan karena kebodohan terhadap apa yang dibawa Rasulullah ﷺ dan keluar dari ketaatan padanya.


Dan ini adalah bukti yang meyakinkan bahwa tidak ada keselamatan atau kebahagiaan bagi seorang hamba kecuali dengan berusaha bersungguh-sungguh mengetahui apa yang dibawa Rasulullah ﷺ dengan ilmu, dan menegakkanya dengan amal.

📖 Sumber Kitab

📚 حق النبي ﷺ
تأليف فضيلة الشيخ عبد الله بن عبد الرحيم البخاري

▪️Halaman 45 - 48

Bersambung Insyallah..

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•

📚 FIK
✒️ Al-Faqir ilaa 'afwi Rabbihi Abu 'Abdillah Al- Karanganyari

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•
┏━ ❁✿❁ ━━━━━━━━━━━┓
📚📖 FORUM ILMIAH KARANGANYAR 📖📚
┗━━━━━━━ ❁✿❁ ━━━━━┛
•••••••••••••۞﷽۞••••••••••••

HAK NABI ﷺ

🔹 HAK YANG KEEMPAT: WAJIBNYA TA'ZIIR DAN TAUQIIR DAN TA'DHIIM KEPADA NABI ﷺ.


4️⃣ Pembahasan keempat : Bentuk-bentuk pengagungan sahabat ridhwanullah'alihim dan tabi'in dan para pendahulu yang shalih kepada Rasulullah ﷺ.

Betapa butuhnya kita wahai saudaraku kepada bentuk-bentuk ini dan berhenti disisi sunnahnya dan mengikutinya tanpa besikap ekstrim atau meremehkan.

▪️Yang pertama : Apa yang datang dari Abu bakar Ash-Shidiq radhiyallahu'anhu ketika wafatnya Rasulullah ﷺ dan murtadlah siapa saja yang murtad dari orang arab dan sebagian manusia enggan membayar zakat, dan beliau radhiyallahu'anhu berkata,

واللهِ لَو مَنعُونِي عِقَالًا كَانُوا يُؤَدُّونَهُ إِلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ لَقَاتَلَتُهُم عَلَى مَنعِهِ

"Demi Allah, kalaulah mereka mencegahku dari membayar seutas tali yang pernah mereka bayarkan kepada Rasulullah _shallallahu 'alaihi wasallam_, niscaya kuperangi karena mencegahnya." Dikeluarkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dalam shahihnya.

▪️Yang kedua : Apa yang ada di dalam shahihaini bahwa Umar bin Al-Khattab radhiyallahu'anhu ketika mencium hajar aswad berkata,

أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لأَعْلَمُ أَنَّكَ حَجْرٌ لَا تَضرُّ وَلَا تَنفَعُ، وَلَولا أَنِّي رأيتُ رَسُولَ اللهِ القَبَّلَكَ مَا قَبَّلْتُكَ

"Demi Allah, Sungguh aku mengetahui engkau hanyalah sebuah batu yang tidak bisa memberikan mudharat dan manfaat, kalaulah seandainya aku tidak melihat Rasulullah ﷺ menciummu, niscaya akupun tidak akan menciummu."

▪️Yang ketiga : Apa yang datang dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu'anhu

لَمَّا بَلَغَهُ عَنْ عُثمانَ بنِ بنِ عَفَّانَ - رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنهُ - أنه كَانَ يَنْهَى عَن مُتَعَةِ الحَجِّ، أَهَلَّ عَليُّ - رَضِيَ اللهُ تعالى عَنْهُ - بالعُمرة والْحَجِّ جَمِيعًا، وَقَالَ: «مَا كُنْتُ لأَدَعَ سُنَّةَ النَّبِيِّ القَولِ أَحَدٍ. مُتفقٌ عَليهِ ، واللفظ للبخاري

Ketika sampai berita kepadanya dari Utsman bin 'Affwan radhiyallahu'anhu bahwa beliau dahulu melarang dari haji tamattu' ( umrah sebelum haji ) , dan Ali radhiyallahu'anhu menyertakan umrah dan haji sekaligus, dan dia berkata, " Aku tidak akan meninggalkan sunnah Nabi ﷺ disebabkan perkataan seseorang." Mutafaqun 'alaihi. Lafadznya bagi Al-Bukhari.

▪️Yang keempat dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu'anhuma

عَلَيكَ بتقوى اللهِ والاستقامَةِ، وَاتَّبِعْ ولا تَبْتَدِعْ، أَخْرَجَهُ الدَّارِمِيُّ فِي (السُّننِ)).

"Wajib atas engkau bertaqwa kepada Allah dan Istiqomah, dan mengikuti dan tidak membuat bid'ah." Dikeluarkan Ad-Darimi dalam As-Sunan.

▪️Dan dikeluarkan darinya juga, bahwa beliau radhiyallahu'anhu berkata,

مَنْ أَحْدَثَ رَأْيَا لَيسَ فِي كِتَابِ اللَّهِ، وَلَمْ تمْضِ بِهِ سُنَّةُ رَسُولِ اللَّهِ ، لَمْ يَدْرِ مَا هُوَ عَلَيْهِ إِذَا لِقِي الله .

"Barangsiapa mengada-ada pendapat yang baru tidak ada dalam Kitab Allah, dan tidak diikuti Sunnah Rasulullah, maka ia tidak mengetahui apa yang akan dihadapinya ketika bertemu dengan Allah 'azza wa jalla."

Abdurrozaq mengeluarkan di dalam ( Mushannaf ) bahwa thawus bin Kisan Al-Yamani pernah bertanya pada Ibnu Abbas tentang shalat dua rekaat setelah asar yakni bolehkah aku shalat , maka beliau melarangnya, dan dia berkata,"Aku berkata , "Aku tidak akan meninggalkannya." Thawus berkata, "Aku tidak akan meninggalkannya." Maka Ibnu Abbas radhiyallahu'anhu menjawab, Allah berfirman,

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْۗ

"Tidaklah pantas bagi mukmin dan mukminat, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketentuan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka." QS Al-Ahzab :36.

Beliau membaca ayat ini sampai pada firman Allah Ta'alaa (( مبينا )). Tunduk dan patuh dan mengagungkan sunnah ini dan menjalankannya.

▪️Yang kelima : Datang dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu'anhu bahwa beliau berkata sebagaimana Ad-Darimi meriwayatkannya di dalam ( sunnahnya ) bahwa beliau berkata,

اتَّبِعُوا ولا تَبْتَدِعُوا؛ فَقَدْ كُفِيتُم
"Ikutilah kalian dan jangan mengadakan bid'ah, sungguh kalian telah dicukupi."

Dan darinya, beliau berkata,

اقتصادٌ فِي سُنَةٍ خَيْرٌ مِن اجتِهادٍ فِي بِدْعَةٍ
"Sederhana dalam sunnah lebih baik daripada bersungguh-sungguh dalam bid'ah." Dikeluarkan Al-Hakim dan yang lainnya.

📖 Sumber Kitab
📚 حق النبي ﷺ
تأليف فضيلة الشيخ عبد الله بن عبد الرحيم البخاري

▪️Halaman 48 - 50

Bersambung Insyallah..

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•

📚 FIK
✒️ Al-Faqir ilaa 'afwi Rabbihi Abu 'Abdillah Al- Karanganyari

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•
┏━ ❁✿❁ ━━━━━━━━━━━┓
📚📖 FORUM ILMIAH KARANGANYAR 📖📚
┗━━━━━━━ ❁✿❁ ━━━━━┛
•••••••••••••۞﷽۞••••••••••••

HAK NABI ﷺ

🔹 HAK YANG KEEMPAT: WAJIBNYA TA'ZIIR DAN TAUQIIR DAN TA'DHIIM KEPADA NABI ﷺ.

▪️Yang keenam : Datang dari Abdullah Ibnu Umar radhiyallahu'anhuma sebagaimana Abdurrozaq mengeluarkannya di dalam ( Mushannafnya ),
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لابْنِ عُمَرَ : إِنِّي كُنتُ وصاحب لِي فِي سَفَرٍ ، فَأَتْمَمْتُ أَنَا وقَصَّرَ هُو - يعني: مَا رَأَيكَ فِي هَذَا الحُكم. فَقَالَ : بَلْ أَتَمَّ هُو وقَصَّرْتَ أنتَ (المهميه ) بأن) لأنَّ السُّنةَ فِي السَّفَرِ مَاذَا؟ القَصْرُ

" Ada seorang laki-laki berkata kepada Ibnu Umar,

"Sesungguhnya aku dan sahabatku dalam perjalanan, aku menyempurnakan shalat dan dia menqoshornya, Apa pendapatmu dalam hukum ini...? Maka diapun menjawab, " Bahkan dia menyempurnakan dan kamu mengqoshor."

Dikarenakan sunnah ketika safar adalah apa...? Mengqoshor.

▪️Abu Syaibah mengeluarkan di dalam ( Mushannafnya ) dengan sanadnya bahwa qoz'ah bertanya kepada Abdullah bin Umar , Ia berkata, "Apakah boleh aku mendatangi Ath-Thur...? Beliaupun menjawab, " Tinggalkan Ath-Thur jangan engkau mendatanginya, kemudia beliau berdalil dengan sabda Nabi ﷺ,

لا تُشدُّ الرِّجَالُ إلا إلَى ثَلاثة مساجد..

"Janganlah bersengaja melakukan perjalanan ( untuk ibadah ) kecuali tiga masjid..."

▪️Ibnu Abi Syaibah mengeluarkan dalam ( Mushannafnya ) dari Abdullah bin Umar, " Ada seorang laki-laki berkata kepadanya, " Kami mendapati shalat Al-Khauf dan shalat Al-Khadri di dalam Al-Qur'an, namun kami tidak mendapati shalat safar ...? Maka Ibnu Umar menjawab.. Perhatikan jawaban yang penuh dengan adab .. Dia berkata,
"Allah mengutus Nabi-Nya dan kami adalah orang-orang yang paling bodoh, maka marilah kita berbuat seperti yang dilakukan Rasulullah ﷺ Artinya: kita diam di tempat dimana kita telah diajarkan dan dibimbing."

▪️Yang ketujuh : Apa yang datang dari Abu Thalhah Al-Anshari radhiyallahu'anhu bahwa dia melindungi Rasulullah ﷺ pada waktu perang uhud dan melompat dan merangkul dengan kedua tangannya melindungi beliau ﷺ dari anak-anak panah dan pemanah, dan beliau ﷺ akan keluar dan melihat orang-orang, maka Abu Thalhah radhiyallahu'anhu berkata,

(( بأبي أنت وأمي ، لا تُشْرِفْ يُصِيبُكَ سَهِمْ مِنْ سِهَامِ القَومِ، تَحْرِي دُونَ نَحْرِكَ.))

"Aku menebusmu dengan bapak dan ibuku, jangan keluar melihat mereka, anak panah dari musuh akan mengenaimu,aku akan berdiri agar dadaku bagaikan perisai dan pelindung bagi dadamu." HR Al-Bukhari dan Muslim.

▪️Yang kedelapan : Umar bin Abdul 'Aziz Al-Imam Ar-Rasyid salah seorang pekerjanya menulis surat kepadanya menanyakan tentang keinginannya, dan beliau menjawab secara tertulis,

"Amma ba'du, Aku nasehatkan kepada engkau untuk bertakwa kepada Allah, dan adil dalam urusannya , dan mengikuti sunnahnya dan sunnah Rasulullah ﷺ, dan meninggalkan apa yang di ada-adakan oleh para pelaku bid'ah, dan mengkuti sunnahnya, dan janganlah kalian membantunya dan wajib atas kalian menetapi sunnah karena sesungguhnya ia adalah pelindung bi'idznillah. Dikeluarkan oleh Al-Aajuri di dalam ( Asy-Syariah )

▪️Yang kesembilan : Apa yang datang dari Al-Imam Al-Mubajjal Muhammad bin Muslim bin Syihaab Az-Zuhri At-Tabi'i Al-Jaliil berkata,

كَانَ مَنْ مَضَى مِنْ عُلَمَائِنَا يَقُولُونَ: الاعْتِصَامُ بِالسنة نَجَاةٌ، والعِلْمُ يُقْبَضُ قَبْضًا سريعًا، فَبِعَيشِ العِلْمِ ثَبَاتُ الدِّينِ وَالدُّنيهَا ذَهَابِ العِلْمِ ذَهَابُ ذَلِكَ كُلِّهِ

Ulama kami dahulu mengatakan, " Berpegang teguh dengan sunnah adalah keselamatan,ilmu agama akan dicabut dengan cepat pada diri manusia. Maka hidupnya ilmu berarti merupakan pertanda keteguhan agama dan urusan dunia kita. Sedangkan hilangnya ilmu berarti pertanda hilangnya semua hal tersebut (hilangnya dunia dan agama kita).” Ad-Darimi dalam ( Sunannya ).

▪️Yang kesepuluh : Apa yang datang dari Al-Imam Mujahid Ibnu Jabrin rahimahullah At-Tabi'i Al-Jaliil, datang darinya menjelaskan tafir firman Allah Ta'ala,

﴿فَإِن لَنَتَزَعْتُمْ فِي شَيْ ءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ ) (النساء : ٥٩)
"Jika kalian berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya)." QS An-Nisa : 59

قوله: «الرَّدُّ إِلَى اللهِ : الرَّدُّ إِلَى كتابه، والرَّدُّ إِلَى الرَّسولِ عَليهِ الصَّلاة والسلام :الرَّدُّ إِلَى سُنَّتِهِ ،

📝 Firman Allah Ta'ala, "Maka kembalikan kepada Allah : Kembalikan kepada Kitab-Nya. Kembalikan kepada Rasulullah ﷺ : Kembalikan kepada sunnahnya."
📖Dikeluarkan Ibnu Jarir dalam tafsirnya.

▪️Yang kesebelas : Apa yang datang dari Ubaidah As-Salmani rahimahullah pada riwayat Abdurrazaq dalam ( Mushannafnya ) dari Ibnu Sirin bahwa ia bertanya pada Ubaidah, ia berkata, " Aku mendapati satu rekaat shalat magrib, apakah aku menambahkan rekaat yang lainnya kemudian aku melanjutkan shalatku...? Beliau berkata, " Sunnah lebih baik, shalatlah apa yang engkau dapati lalu sempurnakanlah apa yang engkau lewatkan." Aku katakan," Apakah aku membaca ( Al-Fatihah --pent)...? Beliau menjawab : Ya."

Intinya adalah pada ucapan beliau," Sunnah lebih baik."

▪️Yang keduabelas : Apa yang dikeluarkan Ibnu Abi Syaibah di dalam ( Mushannafnya ) dengan sanadnya dari Al-A'masy bahwa Ibrahim An-Nakhai At-Tabi'i Al-Jaliil berkata, di pernah ditanya tentang Imam apabila telah selesai salam dari shalatnya, dan dia adalah salah seorang dari imam-imam masjid, apabila telah selesai salam, dia membaca, "shallallahu 'ala muhammadin, laa Ilaha Illallah." Yaitu dia membaca dzikir ini setelah salam.

An-Nakhai ditanya tentang hal ini, maka dia berkata, " Umat sebelum mereka tidak melakukan hal ini."

Yakni ini adalah perkara yang baru ( bid'ah ), dan dia menyampaikan sebelumnya bahwa Abu Al-Bukhtari rahimahullah mengambarkan dan ditanya tentang permasalahan ini, maka dia menjawab, " Ini adalah bid'ah."

▪️Yang ketigabelas: Apa yang dari Abdurrrozaq di dalam ( Mushannafnya ) dari Sa'id bin Musyyab rahimahullah At-Tabi'i Al-Jaliil, ada seseorang yang mengulangi rukuk setalah salah subuh, kemudian beliau melarangnya dan dia menariknya dan mendudukan. Maka laki-laki tadi berkata, " Wahai Abu Muhammad, Apakah Allah akan mengazabku karena shalat...? Beliaupun menjawab, "Tidak, akan tetapi Allah akan mengazabmu karena menyelisihi sunnah.

Akan tetapi Allah akan mengazabmu karena menyelisihi sunnah, bukan karena shalat. Akan mengazab karena menyelisihi sunnah dikarenakan amalan-amalan dipersyaratkan dengan dua syarat : Ikhlas dan mengikuti petunjuk Rasulullah ﷺ.

✳️✳️✳️

📖 Sumber Kitab

📚 حق النبي ﷺ
تأليف فضيلة الشيخ عبد الله بن عبد الرحيم البخاري

▪️Halaman 50 - 54.

Alhamdulillah semoga bermanfaat bagi kita di dunia dan akherat Aamiin. Edisi terakhir Insyallah penutup.

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•

📚 FIK
✒️ Al-Faqir ilaa 'afwi Rabbihi Abu 'Abdillah Al- Karanganyari

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•
┏━ ❁✿❁ ━━━━━━━━━━━┓
📚📖 FORUM ILMIAH KARANGANYAR 📖📚
┗━━━━━━━ ❁✿❁ ━━━━━┛
•••••••••••••۞﷽۞••••••••••••

HAK NABI ﷺ

🌾 PENUTUP📚

Semoga Allah menutup untuk kita dan kalian dengan kebaikan.

Saya katakan : Wahai orang yang memandang kecintaan apa saja, dan ittiba' apa saja, pemuliaan, pertolongan,pengagungan apa saja untuk manusia, mereka telah menyelisihi dalam perkara petunjuk mereka, arahan mereka, sikap mereka, ucapan mereka, keadaan mereka, perbuatan mereka yang menyelisihi petunjuk Nabi ﷺ, dan arahannya, dan sikapnya, dan ucapannya, dan perbuatannya, bahkan keyakinannya ﷺ.

Maka kecintaan apa saja diklaim ..? Dan ittiba' apa saja yang di sandarkan dan disertai penyelisihan-penyelisihan yang besar ini maka ini adalah pengingkaran dari ittiba' sunnahnya dan mengikuti atsar..!!

Tidak ragu lagi sungguh hal ini adalah pengingkaran dan pelakunya diancam apabila dia tidak bertaubat, berdasarkan firman Allah Ta'ala,

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴾ النور: ٦٣
"Maka, hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul-Nya takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih." QS An-Nur : 63

Dengarkanlah, Semoga Allah memperdengarkanku dan kalian dengan kebaikan, semoga Allah memberikan manfaat kepadaku dan kalian dengan Ad-Dzikir Al-Hakiim, dengarkanlah ucapan Al-Imam Al-Hasan Al-Bashri di dalam wasiat yang jaami'ah maani'ah, dari apa yang telah disebutkan As-Safaariini rahimahullah di dalam kitab ( Syarah tsulatsiyat musnad Al-Imam Ahmad ), beliau rahimahullah berkata,

يَا بْنَ آدَمَ، لَا تَعْتَرَ بِقُولِ مَن يَقُولُ: الْمَرَهُ مَعَ مَن أَحِبَّ ، إِنَّ مَنْ أحبَّ قَوْمًا أَتَّبِعَ آثَارَهُم، وَلَنْ تَلْحَقَ بِالأبْرَارِ حَتَّى تَتَّبِعَ آثَارَهُم، وَتَأْخُذَ بِهذيهِم وتقتدي بسُنَّتِهِم، وتُصبح وتُمسي وأنتَ عَلَى مِنْهَا جِهِمْ، حَرِيضًا عَلَى أَنْ تَكُونَ مِنْهُم، فَتَسلُكَ سَبِيلَهُم وتأخُذَ طَرِيقَهُم، وَإِنْ كُنتَ مُقصِّرًا فِي العَمل فإِنَّ مِلاكَ الأَمرِ أَنْ تَكُونَ عَلَى اسْتِقَامَةِ.
أَمَا رَأَيْتَ الْيَهُودَ والنَّصَارَى وأهل الأهواءِ المُرجِنَّةَ يُحِبُّونَ أَنبَيَاءَهُم وَلَيْسُوا معهم؛ لأنَّهم خَالِفُوهُم فِي القَولِ والعملِ، وَسَلَكُوا غَيْرَ طَرِيقِهِم، فَصَارَ مَورِدُهُم
النار نعوذُ باللهِ مِن ذَلكَ، انتهى كلامُهُ - رَحمهُ اللهُ وغَفَر له .
"Wahai manusia, janganlah engkau tertipu dengan ucapan siapa saja yang berkata, "Seseorang bersama yang dia cintai." Sesungguhnya orang yang mencintai suatu kaum dia akan mengikuti jejaknya dan tidak termasuk dari orang-orang yang baik sehingga ia mengikuti jejak mereka,mengambil petunjuk mereka, dan meneladani sunnah mereka, di waktu pagi dan petang engkau berada di atas manhaj ( cara/metode beragama -- pent ) mereka, engkau bersemangat menjadi bagian dari mereka, engkau mengikuti jalan mereka, dan mengambil jalan mereka, jika engkau lalai dalam beramal, maka asas yang terpenting adalah engkau istiqomah.

Tidakkah engkau melihat orang yahudi dan nashrani dan pengikut hawa murji'ah mereka mencintai nabi-nabi mereka akan tetapi mereka tidak bersama nabi mereka, dikarenakan mereka telah menyelisihi dalam ucapan dan amalan, mereka berjalan bukan di jalan para nabi mereka, maka akhir dari keadaan mereka adalah neraka na'udzubillah min dzalik. Selesai pernyataan beliau rahimahullah wa ghafaralahu."

Maka hindarilah wahai hamba Allah engkau menjadi wali Allah secara dhahir ( nampak ), akan tetapi menjadi musuh-Nya secara sembunyi-sembunyi , berpegang teguhlah dengan petunjuk Rasulullah ﷺ dan Ilmuilah hak-haknya yang mana Allah wajibkan baginya atas engkau dengannya engkau akan selamat dan beruntung biidznillah.

Semoga Allah memberikan taufik-Nya kepadaku dan kepada kalian untuk segala kebaikan, dan semoga Allah menjauhkan aku dan kalian dari segala kejelekan. Sesungguhnya Allah Maha Pemurah lagi Maha Mulia.

وصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَاركَ عَلَى نَبِيِّنَا وَسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحبِهِ سلم.

📖 Sumber Kitab
📚 حق النبي ﷺ
تأليف فضيلة الشيخ عبد الله بن عبد الرحيم البخاري

▪️Halaman 55 - 56.
📝
الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات.

Telah selesai penerjemahan kitab Hak Nabi ﷺ, segala kekurangan ana bertaubat dan mohon maaf, semoga bermanfaat dunia dan akherat. Aamiin.

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•

📚 FIK
✒️ Al-Faqir ilaa 'afwi Rabbihi Abu 'Abdillah Al- Karanganyari

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•
┏━ ❁✿❁ ━━━━━━━━━━━┓
📚📖 FORUM ILMIAH KARANGANYAR 📖📚
┗━━━━━━━ ❁✿❁ ━━━━━┛
•••••••••••••۞﷽۞••••••••••••

🌾 SEMANGATNYA SALAF DALAM MENCARI ILMU📚

Mukadimah

الحمد لله الذي جعل العلماء مرفوعين منزلة، وسهل لطالب العلم طريقا إلى الجنة كلما سلك طريقا إلى العلم، فله الحمد كثيرا كما أنهم كثيرا.

وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبد الله ورسوله صلى الله عليه وعلى آله وصحبه وسلم تسليما كثيرا.

أما بعد:

Aku memohon kepada Allah Jalla wa 'alaa agar menjadikan aku dan kalian termasuk orang-orang yang benar perkataan dan perbuatannya, yang benar ucapan lisannya, dan ucapan hatinya, serta lurus perbuatan hatinya dan perbuatan anggota tubuhnya, sebagaimana aku memohon kepada Allah subhanahu wa ta'ala agar melindungi kita dari keburukan di dalam perkataan dan perbuatan, dan menjadikan kita diberkahi, menjadikan kita guru-guru dalam kebaikan, orang-orang yang membukakan sebab-sebab kebaikan dimanapun kita berada, sesungguhnya Allah subhana wa ta'ala Maha Pemurah lagi Maha Bijaksana.

Dan risalah ini datang sebagai pembuka pelajaran-pelajaran ilmiah yang mana ia adalah jalan keselamatan dan jalan petunjuk, sebagaimana ia adalah jalan untuk mengangkat umat dari kenyataan kehidupan, dikarenakan mengangkat umat dari kenyataan kehidupan butuh pada sebab-sebab yang banyak, berbagai jalan ditempuh dan dimudahkan untuknya.

Dan diantaranya adalah memperbanyak para penuntut ilmu dikarenakan sangat butuhnya hari ini kepada para pewaris nabi-nabi, maka sungguh tidak ada nabi pada umat setelah Rasulullah ﷺ, bahkan ditutup kerasulan dan kenabian dengan Nabi Muhammad ﷺ, akan tetapi masih tersisa warisan Muhammad ﷺ mereka adalah ahlul ilmi dan pembawa ilmu dan para penuntut ilmu merekalah pewaris yang sebenarnya.

Dan telah shahih dari beliau ﷺ, bahwa beliau bersabda,

العلماء ورثة الأنبياء، إن الأنبياء لم يورثوا ديناراً ولا درهماً إنما ورثوا العلم فمن أخذه أخذ بحظ وافر.

"Ulama adalah pewaris para nabi, sungguh para nabi tidak mewariskan dinar maupun dirham , hanyalah mereka mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambil warisan itu berarti ia telah mengambil bagian yang banyak." HR Abu Daud.

Oleh karena ini pendidikan keilmuan ( syariat agama bukan ilmu dunia --pent ) sangat diperlukan dalam rangka memperkokoh umat, dan melestarikan ilmu-ilmu yang bermanfaat yang bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah di atas manhaj salaful ummah. Ilmu yang bermanfaat ini adalah kekuatan dan kehinaan bagi musuh.

Sebagaimana Ibnu Al-Marwadi berkata di dalam laamiyahnya.

في ازياد العلم إرغام العدا
وجمال العلم إصلاح العمل

▪️Dalam penambahan ilmu ada kehinaan bagi seorang musuh.
▪️Dan keindahan ilmu adalah bagusnya amal.

Dalam penambahan ilmu dan menyebarkan ilmu dan menyebarkan sebab-sebabnya, dari dauroh-dauroh ilmiah, dan ceramah-ceramah, dan pelajaran-pelajaran dan yang semisalahnya adalah dakwah kepada kebaikan di atas ilmu.

Dikarenakan dakwah akan terwujud dengan ilmu, jika ilmu itu benar maka dakwah itu benar dan dakwahnya didasari dengan ilmu, Allah Jalla wa 'alaa berfirman,

قُلْ هٰذِهٖ سَبِيْلِيْٓ اَدْعُوْٓا اِلَى اللّٰهِۗ عَلٰى بَصِيْرَةٍ اَنَا۠ وَمَنِ اتَّبَعَنِيْۗ وَسُبْحٰنَ اللّٰهِ وَمَآ اَنَا۠ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. يوسف ۝١٠٨

"Katakanlah (Nabi Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (seluruh manusia) kepada Allah di atas bashirah ( ilmu ) Mahasuci Allah dan aku tidak termasuk golongan orang-orang musyrik.” QS Yusuf : 108.

📝Al-Bashirah adalah Ilmu Nafi' ( Ilmu yang bermanfaat ), dikarenakan bashirah ( wawasan ) bagi hati adalah apa yang hati itu melihat denganya yang benar dalam berbagai informasi dan presepsi yang di dapati, dan yang wawasan yang benar dalam berbagai informasi dan presepsi adalah melalui bashirah ( wawasan ) dengan ilmu yang bermanfaat, dengan ilmu yang diterima dari sumber penerimaan yang terpercaya dan benar, ia adalah Kitabullah Jalla wa 'alaa Al-Qur'an yang mulia dan Sunnah Nabi Muhammad bin Abdillah ﷺ dan cabang ilmu dari keduannya dari berbagai ilmu yang bermacam-macam.
Oleh karena ini engkau akan dapati wahai penuntut ilmu bahwa Allah Jalla wa 'alaa mengangkat kedudukan ilmu dan ulama di dalam Al-Qur'an yang mulia, dan Nabi ﷺ juga mengangkat kedudukan mereka, Allah berfirman kepada Nabi-Nya ﷺ,

(( وقل رب زدني علما )) طه:١١٤

"Katakanlah," Wahai Rabbku tambahkan kepadaku ilmu," QS Thaha : 114.

▪️Allah Jalla wa 'alaa berfirman,

يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ


"Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat." QS Al-Mujadilah : 11

📝Maka ahlul ilmi, dan orang-orang yang diberikan ilmu akan diangkat deratjatnya dengan janji Allah Jalla wa 'alaa yang benar bagi mereka.

Demikian pula Allah Jalla wa 'alaa telah menjelaskan di dalam Al-Qur'an yang mulia bahwasanya para nabi mereka adalah pembawa ilmu dan yang menyampaikannya, sebagaimana Allah Jalla wa 'alaa memerintahkan mereka denganya.

Dan setiap rasul yang mana manusia diperintahkan untuk mentaatinya, dan sungguh datangnya para rasul dengan ilmu dari Allah Jalla wa 'alaa yang diwahyukan kepadanya,

وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا لِيُطَاعَ بِاِذْنِ اللّٰهِۗ

"Kami tidak mengutus seorang rasul pun, kecuali untuk ditaati dengan izin Allah." QS An-Nisa : 64.

Dan ilmu yang bermanfaat, Nabi ﷺ telah memujinya di dalam hadits yang shahih,

مثل ما بعثني الله به من الهدى والعلم، كمثل الغيث الكثير أصاب أرضا،

"Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengan membawanya adalah seperti hujan yang lebat yang turun mengenai tanah." HR Al-Bukhari dan Muslim.

📝Dan ini adalah ilmu yang bermanfaat diibaratkan dengan air di dalam hadits ini, dan diibaratkan wahyu yang ada di dalam Al-Qur'an lebih banyak dari satu ayat dengan air, dan wahyu adalah ilmu, dan ilmu adalah wahyu dari sisi bahwa ilmu di ambil dari wahyu.

Keagungan ilmu dilihat dengan keagungan kenabian dan kerasulan,maka bertambahnya ilmu adalah kelanjutan dari cahaya-cahaya kerasulan.

Dan salah satu diantara faedah kisah Musa 'alihis salam dengan para tukang sihir, yang telah disebutkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah,

إن السحر والسحرة يكثرون إذا قلت أنوار العلم والنبوة، ويضمحلون إذا ازدادت أنوار العلم والنبوة

"Sesungguhnya sihir dan tukang sihir akan membesar/menguat apabila cahaya-cahaya ilmu dan kenabian meredup,dan mereka akan melemah apabila cahaya-cahaya ilmu dan kenabian bertambah kuat."

📝Dan ini benar, nampak jelas dari kisah Musa,

﴿ فَأَلْقَى مُوسَى عَصَاهُ فَإِذَا هِيَ تَلْقَفُ مَا يَأْفِكُونَ ﴾ [الشعراء: ٤٥]

"Kemudian Musa melemparkan tongkatnya maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu." QS Asy-Syu'araa : 45.

Maka apa yang telah mereka ada-adakan, ilmu dan sunnah akan menangkapnya,dan menelannya,dan akan mengambilnya dan meneriakannya dari segala sisi.

📖 Sumber Kitab

📚 همة السلف في طلب العلم
الشيخ صالح بن عبد العزيز بن محمد آل الشيخ حفظه الله تعالى

▪️Halaman 4 -7

Bersambung Insyallah..

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•

📚 FIK
✒️ Al-Faqir ilaa 'afwi Rabbihi Abu 'Abdillah Al- Karanganyari

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•
┏━ ❁✿❁ ━━━━━━━━━━━┓
📚📖 FORUM ILMIAH KARANGANYAR 📖📚
┗━━━━━━━ ❁✿❁ ━━━━━┛
•••••••••••••۞﷽۞••••••••••••

🌾 SEMANGATNYA SALAF DALAM MENCARI ILMU📚

2️⃣ Tanda yang kedua: Kesabaran dalam mencari ilmu.

Pencari ilmu membutuhkan perkara yang kedua setelah niat, yaitu dia mengetahui bahwa perjalanan mencari ilmu tidaklah pendek , perjalanan ilmu sangat panjang, bahkan hal itu terjadi pada manusia sejak ia mulai belajar hingga Allah menetapkan suatu hal yang akan berlaku setelah kematiannya, dan jika demikian halnya membiasakan diri untuk bersabar memang diperlukan.

Sabar di sini ada dua bentuk :

▪️Dari sisi bahwa ilmu adalah ibadah, maka setiap ibadah butuh pada kesabaran.

▪️Kesabaran untuk kokoh dalam menjalani mencari ilmu, maka sungguh mencari ilmu butuh banyak kesabaran.

📝Apakah dia sabar dalam menghadiri pelajaran-pelajaran saja...? "Tidak."
Apakah dia sabar dalam bermulazamah ( pelajar menetap tinggal bersama guru. --pent ) dengan para syaikh...? " Tidak."
Apakah dia sabar dalam mendengarkan ilmu...? "Tidak." Bukan hanya ini saja. Bahkan dia harus bersabar agar tidak ada yang mengalihkan perhatiannya dari ilmu, dan ini adalah hal yang terbesar yang dia dapati yang akan menghalangi ilmu.

Terlebih khusus pada pemuda di usia ini seringnya sahabat dan acara jalan-jalan ( piknik ) akan menyibukkanmu, atau banyak perkara akan menyibukkanmu dari ilmu dari hal-hal yang menyenangkan jiwa, ambilah hal ini namun jangan sampai menyibukkanmu dari ilmu.

▪️Sungguh sebagian ulama berkata, dia adalah Ibnu 'Athaillah :

من كانت بداياته محرقة كانت نهاياته مشرقة

"Barangsiapa yang memulai dengan semangat membara, maka ia akan mendapatkan hasil yang bersinar cemerlang."

▪️Dan yang semisalnya, ucapan Ibnul Mubarak juga berkata:

إذا رأيت موعظة، أو إذا مررت بجدار فرأيت مكتوبا عليه موعظة، فقف عندها لتتعظ؛ ولكن الفقه في الدين إنما يكون بالمشافهة والسماع.

"Jika engkau melihat nasehat/pelajaran, atau jika engkau melewati sebuah tembok dan engkau melihat tertulis di atasnya nasehat/pelajaran,berhentilah di sana untuk mengambil nasehat/pelajaran, namun fikih di dalam agama hanya melalui lisan dan pendengaran."

📝Hal ini menjelaskan bagi engkau bahwa manusia terlebih khusus para pemuda dalam permasalahan nasehat, terkadang dia akan mendapatinya bersama temannya di mana saja berada, yang melembutkan hatinya atau perkara-perkara yang akan menguatkan tekadnya dalam beristiqomah dan yang semisalanya.

Akan tetapi ilmu itu butuh pada komunikasi dengan lisan dan pendengaran, hal tersebut dapat mengakibatkan terputusnya hal-hal yang menyenangkan jiwa baginya, oleh karena itu semestinya dia bersabar.

Sebagaimana yang telah beliau katakan : Itulah siapa saja yang memulai dengan semangat membara dalam ilmu, apabila pada masa mudamu permulaanya kuat dan membara, niscaya akan membakar kepemudaanmu dan akan membakar kekuatanmu dan memanfaatkan apa yang telah Allah anugerahkan kepadamu dari masa muda, dan kekuatan, dan kekuatan pikiran, dan energi, engkau telah menundukkanya untuk ilmu, dan mendapatkan hasil akhir yang bersinar cemerlang, cemerlang dalam fikih (pemahaman ), dan ilmu dan istiqomah biidznillah, dan menyinari orang lain juga.

Adapun siapa yang awalnya lemah, maka dia akan tetap lemah tanpa mendapat manfaat, Inilah sebabnya mengapa engkau harus meyakinkan diri sendiri bahwa jalan menuju ilmu membutuhkan kesabaran.

Ambilah contoh hal tersebut kisah Musa 'alaihis salam dengan Al-Khidhir, bagaimana dia tidak bersabar dan tidak mendapatkan manfaat dari Khidir kecuali tiga permasalahan saja, karena dia tidak sabar dan Nabi ﷺ bersabda sebagaimana yang ada di dalam Ash-Shahih :

وَدَدْنَا لَو أَنَّ مُوسَى صَبَرَ

"Kita sangat berharap sekiranya Musa bisa sabar ." HR Al-Bukhari.

Yakni : Kita belajar, kita ambil dan kita ketahui apa yang ada disisi hamba Allah Khidhir.

Dan sabar dalam ilmu butuh kekuatan darimu, kekuatan mental yang kokoh dalam engkau menghafal dan memahami dan mendengar dan ilmu menjadi perhatian yang utama.

Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata :
"ربما أتتني المسألة في العلم وأنا مع أهلي ربما انقدح لي في العلم تحريرا - أو كما قال - وأنا مع أهلي."

"Bisa jadi permasalahan ilmu itu datang kepadaku ketika aku sedang bersama keluargaku. Mungkin permasalahan ilmu itu datang kepadaku secara bebas -atau sebagaimana kata beliau- Ketika aku sedang bersama keluargaku."

Dan ini lebih mungkin terjadi bahwa beliau apabila bersama selain mereka dalam situasi dimana jumlah manusia lebih sedikit maka ketertarikan ilmu akan semakin besar.

Dan Ibnu Rajab rahimahullah Al-Hafidz Al-'Alaamah Zainuddin Abdurrahman bin Ahmad bin Rajab Al-Hanbali meninggal th 795 H _rahimahullah ta'alaa_ beliau berada di dalam ilmu siangnya dan malamnya oleh karena itu beliau menulis karya-karya tulis yang menarik dan menakjubkan yang mana dia membutuhkanya dan mayoritasnya tidak terdapat di dalamnya pengulangan, tidak terdapat pengulangan dari karya-karya tulis sebelumnya.

Semangatnya dalam ilmu sangat tinggi, sampai-sampai ia membaca apa-apa yang ia baca dari ilmu pada masa mudanya kepada para gurunya dan menunda nikahnya, ketika beliau menikah datanglah istrinya memakai wewangian dan pengharum dan berdiri di atas kepalanya dalam keadaan beliau membungkuk di atas kertas-kertasnya dan kitab-kitabnya dan kemudian beliau mengangkat kepalanya dan melihatnya dan beliau berkata : "Aku melihatnya dan dia seperti ini dan ini dan mengambarkannya dari sisi kesiapannya untuknya dengan perhiasannya dan wangianya dan kecantikannya, beliau berkata : " Aku menundukkan kepala ke kertas dan aku menyempurnakan ( melanjutkan ), maka istriku marah dan pergi."

Karena beliau tidak terlalu memperhatikannya, maka yang wajib adalah memberikan haknya setiap orang yang memiliki hak, dan sungguh keluargamu memiliki hak atasmu, namun terkadang tekad dan keinginan bertambah, dan seseorang menjadi sabar dalam mempelajari apa yang dibutuhkannya, sehingga ia memilih yang menguatkan keterikatan jiwa, yaitu ilmu, menulis, meneliti, dan mengedit.

Sebagian Ahlul Ilmi apabila tidur dia tidak akan tidur melainkan disisinya ada kitab-kitab sumber rujukan yang pokok ( referensi ), kenapa...? Karena terkadang dia butuh , memikirkan masalah yang ada disisinya.

📖 Sumber Kitab

📚 همة السلف في طلب العلم

الشيخ صالح بن عبد العزيز بن محمد آل الشيخ حفظه الله تعالى

▪️Halaman 11 - 14

Bersambung Insyallah..

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•

📚 FIK
✒️ Al-Faqir ilaa 'afwi Rabbihi Abu 'Abdillah Al- Karanganyari

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•
┏━ ❁✿❁ ━━━━━━━━━━━┓
📚📖 FORUM ILMIAH KARANGANYAR 📖📚
┗━━━━━━━ ❁✿❁ ━━━━━┛
•••••••••••••۞﷽۞••••••••••••

🌾 SEMANGATNYA SALAF DALAM MENCARI ILMU📚

3️⃣ Tanda yang ketiga : At-Tadarruj ( Bertahap ) dalam mencari ilmu.

Tanda yang ketiga atau sifat yang ketiga dari sifat-sifat pencari ilmu atau dari hal-hal yang dibutuhkan pencari ilmu, seseorang mempelajari ilmu,bahwa segala sesuatu tidak akan datang sekaligus, akan tetapi datang sedikit demi sedikit, maka ilmu tidak akan datang banyak sekaligus, maka barangsiapa yang menginginkan ilmu datang banyak sekaligus, sebagaimana Ibnu Syihab Az-Zuhri berkata :
Maka akan hilang sekaligus, hanyalah ilmu dicari melewati hari-hari dan malam-malam.
📖 Jami' bayanil 'ilmi wa fadhlihi.

~~~~~~~~

4️⃣ Tanda yang keempat : Semangat yang tinggi dalam mencari ilmu.

Tanda yang keempat yang dimaksud dari risalah ini adalah semangat yang tinggi. Semangat adalah gambaran jiwa, gambaran jiwa yang pemiliknya disibukkan pada perkara yang mulia, ada sebagian manusia orang yang lemah semangatnya, dia memandang ilmu tidak ada nilainya baginya, dan banyak manusia dan para pemuda bertanya : Apa manfaat ilmu...?

Ada sebagian ulama' menghafal kamus Al-Mukhiith karya Fairuz Aabaadi dan kamus maknanya adalah lautan, tidak boleh menamakan Al-Mu'jam dengan Kamus, karena Al-Mu'jam adalah kitab yang di dalamnya ada kata-kata asing diuraikan, yakni kata-kata yang engkau tidak mengetahuinya atau kata-kata yang asing bagimu.

Adapun kamus maknanya adalah laut, maka apabila mu'jam dinamakan kamus adalah kesalahan

Dia menyangka bahwa kamus maknanya mu'jam tetapi kamus maknanya adalah laut. Fairuz Aabaadi menamakan kitabnya Al-Qamus Al-Mukhiit dan Al-Qamus Al-Washiit ketika terpisah dari bahasa arab, sebagaimana yang dikatakan : منتثرا ( muntatsiran ) terhimpun padanya bahasa arab ada sebagian ulama menghafal kamus, sebagian ulama masa sekarang ditanya tetapi dia adalah ulama zaman sekarang yakni ulama yang mencintai ilmu-ilmu kontemporer, meskipun dia ulama dan cenderung padanya, dan dikatakan : "Fulan menghafal kamus," diapun berkata : " Masyallah salinan kamus telah bertambah di mesir."

Ini merupakan pemuliaan akan pentingnya hafalan, dan hafalan adalah pondasi ilmu, hafalan adalah pondasi ilmu yang di wariskan dari Nabi ﷺ, Allah Jalla wa 'alaa berkata kepada nabi-Nya :

فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗۚ ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ ﴾ [القيامة : ۱۸ ، ۱۹].

"Maka, apabila Kami telah selesai membacakannya, ikutilah bacaannya itu, Kemudian, sesungguhnya tugas Kami (pula)-lah (untuk) menjelaskannya." QS Al-Qiyamah : 18-19.

📝Yang pertama : Hafalan

◼️ فَاِذَا قَرَأْنٰهُ فَاتَّبِعْ قُرْاٰنَهٗۚ

"Maka, apabila Kami telah selesai membacakannya, ikutilah bacaannya itu."

Dan Allah berfirman di ayat yang lain :

( كَذَلِكَ لِنثَبِّتَ بِهِ فُؤَادَكَ ) [الفرقان: ٣٢]

"Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Nabi Muhammad) dengannya." QS Al-Furqan : 23

وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا [الإسراء : ١٠٦]


"Al-Qur’an Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap." QS Al-Israa' : 106.

◼️ ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ

"Kemudian sesungguhnya tugas Kami (pula)-lah (untuk) menjelaskannya."

Penjelasan dan pemahaman akan datang setelah hafalan.

Demikian pula As-Sunnah, maka Nabi ﷺ telah berwasiat untuk menghafalkannya, beliau bersabda :

«نَضَّرَ اللهُ امْرَاً، وفي رواية: «نَضَّرَ اللهُ وَجْهَ امْرِئٍ نضَّر يعني: جعل الله وجهه نضرا في الدنيا والآخرة

"Allah akan memberikan "nadhrah" kepada seseorang." dan di riwayat yang lain, "Allah akan memberikan nadhrah pada wajah seseorang."

Kata نضَّر ( nadhdhara ) artinya Allah menjadikan wajahnya berseri-seri di dunia dan akhirat.

نَضَّرَ اللهُ امْرَأَ سَمِعَ مَقَالَتِي فَحَفِظَهَا - وفي رواية : فَوَعَاهَا - فَأَدَّاهَا كَمَا سَمِعَهَا، فَرُبَّ مُبَلَّغ أَوْعَى مِنْ سَامِعِ
“Allah akan memberikan “Nadhrah” kepada seseorang yang telah mendengarkan ucapanku, lalu menghafalnya dan mengamalkannya sebagaimana yang telah ia dengar, berapa banyak orang yang di sampaikan lebih faham dari orang yang mendengar." HR Abu Daud.

Bukankah para sahabat menghafal...? Mereka telah menghafalnya, mereka adalah orang-orang yang faham , tidak setiap sahabat itu faham akan tetapi mereka telah menghafal sunnah dan telah menyampaikannya, maka sahabat datang dengan memahami sunnah dan menjelaskannya dalam rangka menjaga agama pada umat ini.

Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dahulu memuroja'ah ( mengulang ) hadits untuk menghafalnya, dan Nabi ﷺ mengetahui kesulitannya , beliau berkata kepadanya : "Wahai Abu Hirr.. Bentangkan selendangmu." Maka diapun membentangkannya," Nabi berkata : "Kumpulkan ( letakan ) selendangmu di dadamu." Maka diapun meletakkannya, dia berkata : "Aku sudah tidak lupa lagi setelahnya, jika aku mendengar sesuatu dari ilmu."

Orang yang paling banyak menghafal sunnah dari para sahabat adalah Abu Hurairah radhiyallahu'anhu dan dia menemani Nabi ﷺ untuk mengisi perutnya. HR Al-Bukhari.

Dan gairah dalam diri seseorang pondasinya adalah hafalan. Yaitu semangatnya dalam menghafal, karena pemahaman adalah tujuan yang datang dan pergi. Perhatikan siapa di antara kalian yang lulus SMA, misalnya, atau siapa yang lulus universitas, atau berapa banyak wawasan yang ia pahami yang masih melekat pada dirinya? sedikit; Namun jika dia hafal, maka wawasanya tetap terjaga, dan jika hilang, jika dia mengkajinya, maka dia kembali, kemudian jika dia mengkaji penjelasannya, dia datang kapan pun dia mau, dengan taufik dari Allah, oleh karena ini seorang pencari ilmu harus semangat dan memiliki tekad yang kuat sebagaimana semangatnya para salaf dalam menghafal.

📖 Sumber Kitab

📚 همة السلف في طلب العلم
الشيخ صالح بن عبد العزيز بن محمد آل الشيخ حفظه الله تعالى

▪️Halaman 14 - 17

Bersambung Insyallah..

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•

📚 FIK
✒️ Al-Faqir ilaa 'afwi Rabbihi Abu 'Abdillah Al- Karanganyari

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•
┏━ ❁✿❁ ━━━━━━━━━━━┓
📚📖 FORUM ILMIAH KARANGANYAR 📖📚
┗━━━━━━━ ❁✿❁ ━━━━━┛
•••••••••••••۞﷽۞••••••••••••

🌾 SEMANGATNYA SALAF DALAM MENCARI ILMU📚

📝 Semangat yang dibutuhkan yang kedua : Semangat bermulazamah ( menetap bersama guru dalam rangka belajar --pent) bersama para masyaikh ( guru-guru ), rihlah ( pergi menempuh perjalanan ) dan mencari ilmu.

Kita melihat pada dauroh ini wa lillahil hamd mereka telah menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, ada diantara mereka datang dari kuwait, dan dari imarat, dan dari aman, dan dari bahrain dan yang selainnya, dan ada juga dari kerajaan saudi mereka datang dari sejumlah negara, ini adalah rihlah untuk mencari ilmu dan itu termasuk semangat yang mana salaf dahulu juga bersemangat atasnya.

Ambilah contoh apa yang dikomentari Al-Bukhari di dalam shahihnya dan menyertakannya ke dalam kitab "Al-Adab Al-Mufrad" beliau berkata : Jabir bin Abdullah yang berada di madinah pergi menjumpai sahabat Abdullah bin Unais yang berada di syam demi satu hadits saja.

Dan beliau menyertakannya di dalam "Al-Adab Al-Mufrad" bahwa sahabat Jabir bin Abdullah radhiyallahu'anhu yakni darinya dan dari bapaknya pergi menjumpai Abdullah bin Unais, dan dia berkata :

"Aku mendengar bahwa Abdullah bin Unais dia memiliki hadits yang aku belum pernah mendengarnya."

Maka beliau pergi menempuh perjalanan dari madinah menuju syam selama satu bulan, ketika telah sampai di syam, beliau tanya rumah Abdullah bin Unais maka di tunjukkanlah rumahnya, maka ketika beliau mengetuk pintu, keluarlah pembantunya, dan beliau berkata : "Dimana Abdullah bin Unais...? Pembantunya berkata : " Siapa kamu...? Pembantunya tidak mengetahuinya karena dia bukan dari penduduk damaskus. Beliaupun berkata : "Aku Jabir bin Abdullah." Dia berkata : " Pembantu, sahabat Rasulullah ﷺ...? Beliaupun menjawab : " Ya." Maka beliaupun pergi dan menjumpai Abdullah bin Unais, kemudian beliau memeluknya berkata : "Aku mendatangimu dari madinah aku mendengar bahwa kamu memiliki satu hadits dari Nabi ﷺ aku ingin mendengarnya darimu, beliau berkata : " Hadits apa itu...?" Maka Abdullah bin Unais berkata : "Sabda Nabi ﷺ :

يُحْشَرُ النَّاسُ يَومَ القِيَامَةِ عُرَاةٌ غُرْلًا بُهما.

"Manusia akan di kumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan telanjang dan tidak berkhitan dan buhman ( tidak memakai sehelai benangpun )." Maka beliaupun berkata : " Iya benar." Dan dia menceritakan kepadanya hadits tersebut. HR Thabrani dan Hakim.

Dan semangat ini sangat berpengaruh denganya sahabat yang lebih muda, Abdullah bin Abbas adalah pemuda pada masa Umar bin Khattab, beliau berusia awal dua puluhan, beliau memiliki sahabat dan kaum anshar sehingga beliau biasa ikut dalam perkumpulan-perkumpulan sahabat dan beliau bersemangat mengambil faedah dari mereka.

Sehingga sahabatnya dari anshar menyingungnya dan berkata :

" Wahai Abdullah apakah engkau menyangka bahwa manusia mereka butuh pada ilmumu atau butuh padamu, dan mereka para sahabat Rasulullah  ﷺ ada...? Maka Ibnu Abbas tidak putus asa dengan ucapan ini untuk bersemangat dan bermulazamah dengan sahabat -sahabat yang besar.

Dikarenakan orang-orang membutuhkannya setelah jumlah sahabat semakin sedikit, beliau biasa tinggal menetap di salah satu pintu sahabat - pintu sahabat anshar- sampai angin meniupkan debu atasnya. Dia adalah Abdullah bin Abbas Anak paman Rasulullah ﷺ dia akan selalu bersabar sampai dia menemuinya atau sahabat menemuinya dan beliau menemaninya menuju masjid, dan beliau menemaninya sampai pada satu tempat dan beliau bertanya kepadanya tentang ilmu.

Semangatnya salaf dalam hal tersebut terdapat berita yang besar, dan siapa saja yang menelaah kitab-kitab perjalanan hidup dan biografi dia akan menemukan dari banyak hal seperti itu.


✳️✳️✳️

📖 Sumber Kitab

📚 همة السلف في طلب العلم
الشيخ صالح بن عبد العزيز بن محمد آل الشيخ حفظه الله تعالى

▪️Halaman 17 - 19

Bersambung Insyallah..

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•

📚 FIK
✒️ Al-Faqir ilaa 'afwi Rabbihi Abu 'Abdillah Al- Karanganyari

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•
┏━ ❁✿❁ ━━━━━━━━━━━┓
📚📖 FORUM ILMIAH KARANGANYAR 📖📚
┗━━━━━━━ ❁✿❁ ━━━━━┛
•••••••••••••۞﷽۞••••••••••••

🌾 SEMANGATNYA SALAF DALAM MENCARI ILMU📚

📝 PENYEBUTAN KISAH-KISAH YANG MENJELASKAN BETAPA KUAT SEMANGATNYA SALAF DALAM MENCARI ILMU. 📖

Kami akan menyebutkan sebagian kabar dalam hal ini yang menjelasakan sangat semangatnya salaf dalam perkara ini.

1️. Asy-Sya'bi rahimahullah ta'ala berkata :

" Amir bin Syarahbiil salah satu imam tabi'in, beliau menyebutkan sebagian ilmunya, berkata : "Jika kalian mau, aku akan lantunkan untuk kalian syair selama satu bulan, yang aku tidak akan mengulangi untuk kalian, akan tetapi apa yang baik untuk orang yang berilmu semangatnya terus menerus dalam bersyair, hanyalah syair di ambil faedah darinya sesuai dengan kebutuhan terhadapnya."

2️ Abu Hatim Ar-Rozi bapaknya Abdurrahman penulis Al-Jarhu Wa At-Ta'diil : Abu Hatim Ar-Rozi Muhammad bin Idriis Ar-Rozi adalah salah satu imam islam yang alim yang terkenal dan pemilik sunnah dan hujjah, mengkisahkan tentang dirinya kisah tentang mencari ilmu di usia masih kecil, beliau berkata : "Aku telah meninggalkan kota Ar-Ray untuk mencari ilmu pada tahun ( 213 H ) dan aku kembali ke kota Ar-Ray pada tahun ( 221 H ) dia tinggal selama 7 tahun beberapa bulan aku pergi atau keluar dari kora Ar-Ray untuk mencari ilmu dan menceritakan kisahnya, bagaimana beliau pergi dari negerinya menuju negeri yang lain dengan berjalan kaki.

Beliau berkata - dan ini yang penting bagi kalian sekarang- aku telah menghitung jauhnya aku berjalan kaki dalam mencari ilmu sampai aku mencapai 1000 farsakh, ketika aku telah mencapai 1000 farsakh aku tidak menghitung lagi, 1000 farsakh beliau telah menghitungnya, beliau mengkisahkan tentang dirinya di dalam kitabnya 1000 farsakh. Yakni Anak beliau meriwayatkan darinya, 1000 farsakh itu seukuran berapa...? 1 farsakh adalah 5 km, 1000 farsakh x 5 = 5000 km berjalan kaki dalam mencari ilmu.

Sekarang ada banyak mobil dan tidak mencari ilmu, engkau dapati ada pesawat dan ilmu lemah tidak bersemangat mencarinya, orang alim datang dan bersemangat, kadang- kadang mengunjungi suatu negeri akan tetapi sedikit orang yang bersemangat mengambil ilmu darinya dan mendengarkan darinya dan menghadiri pelajarannya.

Salaf dan para imam islam bagaiman mereka bisa menjadi imam....? Dengan taufiiq dari Allah Jalla wa 'alaa bagi mereka pertama dan terakhir, kemudian Allah memberikan mereka sebab-sebab yang ada padanya kekuatan dan semangat. Dan beliau menyebutkan berbagai hal tentang dirinya dari perjalanannya dari satu negeri menuju negeri yang lain untuk mengumpulkan mungkin satu hadits sampai terkumpulah ilmu.


📖 Sumber Kitab

📚 همة السلف في طلب العلم
الشيخ صالح بن عبد العزيز بن محمد آل الشيخ حفظه الله تعالى

▪️Halaman 20 - 21

Bersambung Insyallah..

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•

📚 FIK
✒️ Al-Faqir ilaa 'afwi Rabbihi Abu 'Abdillah Al- Karanganyari

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•
┏━ ❁✿❁ ━━━━━━━━━━━┓
📚📖 FORUM ILMIAH KARANGANYAR 📖📚
┗━━━━━━━ ❁✿❁ ━━━━━┛
•••••••••••••۞﷽۞••••••••••••

🌾 SEMANGATNYA SALAF DALAM MENCARI ILMU 📚

📝 PENYEBUTAN KISAH-KISAH YANG MENJELASKAN BETAPA KUAT SEMANGATNYA SALAF DALAM MENCARI ILMU. 📖

3️ Al- Imam Ahmad rahimahullah ta'ala telah menempuh perjalan yang banyak, diantara perjalanan beliau adalah berhaji sebanyak lima kali, dan tiga diantaranya dengan tujuan bertemu dengan ahlul ilmi pada saat berhaji, beliau berkata : "Aku telah menginfakkan dalam perjalananku tiga puluh dirham. Dan dirham yang terpuji tiga puluh dirham yaitu tiga dinar, karena satu dinar adalah sepuluh atau duabelas dirham. Dirham adalah perak dan dinar adalah emas.

Beliau berkata: "Saya pernah membelanjakan tiga puluh dirham, maksudnya karena jumlahnya yang banyak, dan ini menandakan kesungguhan kesabaran dalam makan, berkuda, mungkin berjalan kaki, dan sebagainya."

Imam Ahmad telah memperoleh kekuatan dan berpijak pada sunnah serta menolong sunnah, ketika datang fitnah Al-Qur'an adalah makhluk beliau dilarang untuk mengajar, penguasa berkata kepadanya: "Engkau tidak boleh mengajar". Maka terpaksa hanya pergi ke masjid dan pulang dan tidak mengajarkan ilmu."

Baqi bin Makhlad pemilik besar musnad dari musnad-musnad hadits, Baqi bin Makhlad beliau adalah salah satu ulama andalus, mengadakan perjalanan dari andalus menuju baghdad, beliau pergi dan bertanya tentang fitnah Al-Qur'an adalah makhluk, dan beliau tidak mengetahui tentang larangan terhadap imam Ahmad bin Hambal, Dia berkata : "Dimana Ahmad bin Hanbal...? Dimana Abu 'Abdillah...? Mereka memberitahu bahwa beliau tidak boleh mengajar.

Diapun berkata : "Aku mengetuk pintunya di rumahnya dan aku mencarinya, kemudian beliau mendatangiku, Aku katakan kepadanya : " Aku adalah Thalibul ilmi ( pencari ilmu)dari maghrib. Imam Ahmad berkata kepadanya : "Apakah dari afrika...?" Dia menjawab "Tidak, jika kami menginginkan afrika kami pasti menyebrangi lautan untuknya, saya dari andalus." Beliau berkata : "Marhaban bika ( selamat datang ). Apa yang engkau inginkan...? Dia berkata : "Tidaklah aku mendatangi engkau melainkan aku ingin menimba ilmu darimu." Imam Ahmad berkata kepadanya : " Bukankah engkau mendengar apa yang terjadi padaku, aku tidak boleh mengajar...? Dia berkata : " Tetapi aku ingin belajar sendiri atau engkau ajari aku ilmu." Imam Ahmad berkata kepadanya : "Dengan satu syarat." Dia berkata : "Tetapkan syarat yang engkau inginkan. Beliau berkata : " Engkau tidak boleh bermajelis di halaqah dari halaqah-halaqah ilmu dan hadits. Sehingga tidak diketahui bahwa dia bermajelis dan halaqah ilmu yang akan didatangi Imam Ahmad. Dan makna tersebut adalah bahwa Imam Ahmad akhirnya mengajar di rumahnya.

Dia berkata : "Engkau mendapatkan apa yang engkau syaratkan." Beliau berkata : "Datanglah setiap hari dalam keadaan sebagai pengemis dan pelajar yang bertanya tentang ilmu, kemudian dia mengetuk pintu , apabila aku telah keluar aku akan memberimu sepotong roti bersama roti tersebut satu hadits atau beberapa hadits dan butuh waktu bertahun-tahun untuk mendatanginya.

Dia berkata : "Maka aku membalut kepalaku dengan kain dan mengenakan pakaian orang miskin, dia berkata : "Setiap hari aku datang dan aku mengetuk pintu dalam keadaan sebagai orang miskin yang meminta dan aku katakan : Al-Ajru ra'akumullah. Baqi berkata : "Gambaran meminta di baghdad : Al-Ajru ra'akumullah artinya mereka mengharapkan sedekah atau mereka meminta sedekah atau yang semisalnya.

Dia berkata : "Maka Al-Imam Ahmad datang dan memberiku sepotong roti dan bersamanya satu hadits atau beberapa hadits."

Dia berkata : "Aku telah banyak mengambil ilmu. Dia berkata : "Maka ketika khalifah telah meninggal dan datang khalifah baru setelahnya dan beliau adalah pemilik sunnah yakni Al-Mutawakkil maka jadilah Al-Imam Ahmad mengajar di masjid.

Dia berkata : "Beliau biasa mendekatiku dan memilihku diantara murid-murid dan beliau berkata : "Orang ini benar membuktikan bahwa dia benar-benar seorang pencari ilmu."
Bagaimana dia bersabar bertahun-tahun lamanya dalam keadaan sebagai orang yang meminta-minta,dan setiap hari dia datang, padanya terdapat penenkanan jiwa, datang dengan sifat ini untuk mendapatkan satu hadits atau dua hadits dari imam ahmad setiap hari, beliau berkata : orang ini jujur membuktikan bahwa dia benar-benar seorang pencari ilmu.

Tekad ini tidaklah mudah, membuat rendah diri tidaklah mudah, menempuh perjalanan dari andalus menuju baghdad tidaklah mudah untuk perkara ini,tidaklah mudah, semangat yang besar akan memberimu ini semua.

Dia berkata : "Sampai aku sakit kemudian Abu 'Abdillah merasa kehilangan aku, maka beliau tanya tentangku, merekapun menjawab : "Bahwa dia sakit, maka beliau menjengukku di Al-Khan , dia tinggal di Al-Khan yaitu tempat menginap, dan aku sedang berbaring, aku mendengar suara gaduh, kemudian ada orang yang menjumpaiku dari penduduk Al-Khan, Apa engkau kenal Abu 'Abdillah...? Apa engkau sahabat Abu 'Abdillah...? Maka aku katakan : "Iya benar, dia berkata : "Kenapa engkau tidak memberitahu sejak pertama kali singgah...? Abu 'Abdillah datang untuk menjengukmu, maka diapun membukakan pintu, maka masuklah Imam Ahmad dan berkata kepadanya : "Kami kehilangan engkau maka kami menjengukmu, semoga Allah menambahkan pahala bagimu. Atau beliau berkata : "Harapkanlah pahala dari Allah, Wahai Baqi sesungguhnya hari-hari sehat tidak ada sakit padanya, dan seseungguhnya hari-hari sakit tidak ada sehat padanya, semoga Allah mengangkat untukmu menuju sehat, dan mengusap engkau dengan tangan kanannya yang menyembuhkan. Dia berkata : "Para murid yang ada di sekitarnya mereka mencatat apa yang beliau katakan."

أعلاك الله إلى العافية ومسح عنك بيمينه الشافية.

Kisah yang kalian telah ambil pelajaran darinya, akan tetapi ambilah ucapan Al-Imam Ahmad : " Sesungguhnya hari-hari sehat tidak ada sakit padanya, dan hari-hari sakit tidak ada sehat padanya."

Yang di inginkan dari hal tersebut adalah : Bahwa pencari ilmu ( pelajar ) semangatnya pada hari-hari sehat, ketika ada pada hari-hari sehat yang tidak ada sakit, maka ia mempunyai kesempatan dan kekuatan untuk menjadi kuat. Karena mungkin suatu gejala akan muncul pada engkau, dan ini di ambil dari sabda Nabi ﷺ :

«وَخُذْ مِنْ صِحَتِكَ لِمَرَضِكَ »

"Dan pergunakanlah masa sehatmu untuk masa sakitmu." HR Al-Bukhari.

📖Sumber Kitab

📚 همة السلف في طلب العلم
الشيخ صالح بن عبد العزيز بن محمد آل الشيخ حفظه الله تعالى

▪️Halaman 21 - 25

Bersambung Insyallah..

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•

📚 FIK
✒️ Al-Faqir ilaa 'afwi Rabbihi Abu 'Abdillah Al- Karanganyari

•┈┈••••○○❁°•°•°•°•°•°•°❁○○••••┈┈•
2024/10/04 01:29:41
Back to Top
HTML Embed Code: