aku sibuk mencari sembuh, sedangkan aku tidak tau luka mana yang harus aku sembuhkan lebih dulu. terlalu banyak kehilangan - kehilangan yang aku alamin, sedangkan aku belum benar benar siap untuk menerimanya. aku tau, diri ini sudah sangat kesakitan. sejak lama, ia hanya diam dan berharap waktu mampu menyembuhkannya. namun, aku semakin merasakan pilu dan rindu yang entah kemana harus kubawa pulang. aku selalu gagal menjadi seseorang yang kuat di depan semesta, meski telah kututupi semua dukaku dengan senyuman paling indah, tetap saja air mataku tidak bisa berhenti untuk berkata jujur. sungguh, aku lelah tapi tidak tahu bagaimana caranya istirahat.
aku menantikan pulang kepada diriku yang dulu, namun aku selalu kembali menemui tangis pada ruang penyesalan. ruang dimana kita pernah memulai hal-hal indah yang akhirnya membuatku sulit untuk melupakanmu. aku telah berusaha untuk berhenti, namun tetap saja diriku yang malang ini enggan untuk beranjak pergi dari bayang-bayanganmu. entah apa yang diharapkan dari seseorang yang tega meninggalkanku pada kesepian-kesepian yang tidak ada ujung nya. seseorang yang dengan sengaja menciptakan luka-luka hingga tumbuh menjadi trauma yang panjang. entah apa yang diharapkan dari seseorang sepertimu, yang telah membuatku mati rasa.
maah, nanti kita beli barang yang bagus tanpa liat harga yaa, jalan-jalan ke semua tempat yang mamah mau. masih banyak hal indah di dunia yang mau aku tunjukkan kepadamu, untuk itu tolong panjang umur sampai aku bisa memberi kebahagiaan untuk mamah. terima kasih telah merelakan hampir seluruh hidup mamah untuk menghidupkan aku, dan mengorbankan banyak hal agar aku tidak gagal. aku akan terus baik baik aja, selagi masih ada mamah.
kalau dibilang masih sayang atau ngga, aku masih sayang banget. kamu satu satunya orang yang pengen aku ajak dalam segala hal apapun, kamu tau rasanya dipaksa ikhlas padahal masih pengen bareng sama kamu? kamu mau tau rasanya keliatan baik-baik aja tanpa hadirnya dirimu? aku ga sekuat itu. kamu kira, selama ini aku bercanda? aku nangis ketika ada hal yang bikin aku ke inget sama kamu, aku ga semangat untuk ngapa-ngapain, tapi sekarang aku sedikit menerima semua kenyataan bahwa " kita bukan kita lagi. " terima kasih kamu sudah menjadi bagian proses dalam pendewasaanku, dan sempat juga menjadi bagian yang paling bahagia untukku. dan aku minta maaf karena kamu terbebani dengan perasaan cinta yang aku tempatkan di kamu, dan maaf pernah segila itu mencintai kamu serta mengharapkanmu agar kembali maaf selalu memaksa Tuhan untuk kamu terus sama aku.
bagaimana rasanya? menjadi anak yang di pundaknya ditaruh banyak harapan orang tua?
bagaimana rasanya? dihadapkan pada kenyataan hidup yang ternyata ngga semudah yang dibayangin?
bagaimana badannya? masih kuat?
bagaimana mentalnya? masih kuat?
bagaimana hatinya? masih betah?
jangan lupa istirahat ya.
bagaimana rasanya? dihadapkan pada kenyataan hidup yang ternyata ngga semudah yang dibayangin?
bagaimana badannya? masih kuat?
bagaimana mentalnya? masih kuat?
bagaimana hatinya? masih betah?
jangan lupa istirahat ya.
"ikhlas"
sedang belajar bagaimana mengikhlaskan sebuah kepergian. belajar bagaimana melepas tanpa beban, dan belajar bagaimana seharusnya seorang manusia mampu menerima kenyataan yang telah Tuhan gariskan.
sedang belajar bagaimana mengikhlaskan sebuah kepergian. belajar bagaimana melepas tanpa beban, dan belajar bagaimana seharusnya seorang manusia mampu menerima kenyataan yang telah Tuhan gariskan.
jangan bilang ke tuhan jika kamu punya masalah, tapi bilang ke masalah jika kamu punya tuhan.