WAKTU SEPERTI PEDANG…
Banyak yang sering berkata, “Aku nggak ada waktu !!!“,
seakan-akan mereka di dalam sebuah kesibukan yang sangat bermanfaat…
akan tetapi kenyataannya ternyata masih banyak waktu kosong mereka…
.
Di lain pihak… banyak pula yang ingin “Membunuh waktu…“
karena waktu mereka yang sangat terbuang-buang…
mereka bingung mau diapain waktu tersebut…??!!
.
Waktu itu ibarat pedang bermata ganda, bisa mendatangkan kebahagiaanmu dan bisa pula menjadi bumerang yang mendatangkan kesengsaraanmu.
.
Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah menyebutkan sebuah perkataan:
.
الْوَقْتُ سَيْفٌ فَإِنْ لَمْ تَقْطَعْهُ قَطَعَكَ، وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلْتَهَا بِالْحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالْبَاطِلِ
.
“Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang akan menebasmu. Dan jiwamu jika tidak kau sibukkan di dalam kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dalam kebatilan” (Dinukil oleh Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Al-Jawaab Al-Kaafi hal 109 dan Madaarijus Saalikiin 3/129).
.
Jika facebook tidak kau gunakan untuk bertakwa kepada Allah maka akan kau gunakan untuk bermaksiat…!!!
.
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
.
“Waktu seseorang itulah hakekat umurnya, dialah penentu kehidupan abadinya (di kemudian hari), apakah dalam kenikmatan abadi ataukah dalam kehidupan sengsara dalam adzab abadi yang pedih…
.
Waktu berlalu lebih cepat dari aliran awan. Maka siapa saja yang waktunya dihabiskan untuk Allah dan karena Allah maka waktu itulah hakekat umur dan kehidupannya. Adapun selain itu (jika waktunya tidak dihabiskan untuk dan karena Allah) maka waktu tersebut pada hakekatnya bukanlah termasuk kehidupannya, akan tetapi kehidupannya laksana ibarat kehidupan hewan.
.
Jika ia menghabiskan waktunya dalam kelalaian dan syahwat, serta angan-angan yang batil, dan waktu yang terbaiknya adalah yang ia gunakan untuk tidur dan nganggur maka matinya orang yang seperti ini lebih baik dari pada hidupnya” (Al-Jawaab Al-Kaafi hal 109)
.
Jika umur seseorang 60 tahun, dan setiap hari tidur 8 jam (1/3 waktunya), serta dikurangi masa kecil hingga baligh/dewasa (sekitar 15 tahun) maka hakekat umurnya yang bisa ia gunakan untuk beraktifitas hanyal tinggal 60-20-15 = 25 tahun.
Lantas dari 25 tahun tersebut yang digunakan untuk bermain, bersenda gurau, bermaksiat..?? Jika dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk beribadah..??
Sungguh aneh jika seseorang merasa “Nggak ada waktu…terlalu sibuk” untuk bisa membaca al-Qur’an setiap hari seperempat atau setengah jam, atau tidak ada waktu untuk sholat dhuha …menit.
Akan tetapi…. ternyata waktunya sangat luang –bahkan bisa berjam-jam- untuk main game atau facebookan.. atau ketawa-ketiwi untuk ber BBM, WhatsApp-an, dengan para sahabat.. para group..??!!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَنْ تَزُوْلَ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتىَّ يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ: عَنْ عُمرِهِ فِيْمَ أَفْنَاهُ ؟ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَ أَبْلاَهُ ؟….
“Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ditanya tentang 4 perkara (diantaranya),
tentang umurnya… kemana ia habiskan…?
tentang masa mudanya kemana ia habiskan…?“
Ustadz DR. Firanda Andirja MA, حفظه الله تعالى.
http://www.tgoop.com/nasihat_diri
Banyak yang sering berkata, “Aku nggak ada waktu !!!“,
seakan-akan mereka di dalam sebuah kesibukan yang sangat bermanfaat…
akan tetapi kenyataannya ternyata masih banyak waktu kosong mereka…
.
Di lain pihak… banyak pula yang ingin “Membunuh waktu…“
karena waktu mereka yang sangat terbuang-buang…
mereka bingung mau diapain waktu tersebut…??!!
.
Waktu itu ibarat pedang bermata ganda, bisa mendatangkan kebahagiaanmu dan bisa pula menjadi bumerang yang mendatangkan kesengsaraanmu.
.
Al-Imam Asy-Syafi’i rahimahullah menyebutkan sebuah perkataan:
.
الْوَقْتُ سَيْفٌ فَإِنْ لَمْ تَقْطَعْهُ قَطَعَكَ، وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلْتَهَا بِالْحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالْبَاطِلِ
.
“Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang akan menebasmu. Dan jiwamu jika tidak kau sibukkan di dalam kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dalam kebatilan” (Dinukil oleh Al-Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya Al-Jawaab Al-Kaafi hal 109 dan Madaarijus Saalikiin 3/129).
.
Jika facebook tidak kau gunakan untuk bertakwa kepada Allah maka akan kau gunakan untuk bermaksiat…!!!
.
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:
.
“Waktu seseorang itulah hakekat umurnya, dialah penentu kehidupan abadinya (di kemudian hari), apakah dalam kenikmatan abadi ataukah dalam kehidupan sengsara dalam adzab abadi yang pedih…
.
Waktu berlalu lebih cepat dari aliran awan. Maka siapa saja yang waktunya dihabiskan untuk Allah dan karena Allah maka waktu itulah hakekat umur dan kehidupannya. Adapun selain itu (jika waktunya tidak dihabiskan untuk dan karena Allah) maka waktu tersebut pada hakekatnya bukanlah termasuk kehidupannya, akan tetapi kehidupannya laksana ibarat kehidupan hewan.
.
Jika ia menghabiskan waktunya dalam kelalaian dan syahwat, serta angan-angan yang batil, dan waktu yang terbaiknya adalah yang ia gunakan untuk tidur dan nganggur maka matinya orang yang seperti ini lebih baik dari pada hidupnya” (Al-Jawaab Al-Kaafi hal 109)
.
Jika umur seseorang 60 tahun, dan setiap hari tidur 8 jam (1/3 waktunya), serta dikurangi masa kecil hingga baligh/dewasa (sekitar 15 tahun) maka hakekat umurnya yang bisa ia gunakan untuk beraktifitas hanyal tinggal 60-20-15 = 25 tahun.
Lantas dari 25 tahun tersebut yang digunakan untuk bermain, bersenda gurau, bermaksiat..?? Jika dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk beribadah..??
Sungguh aneh jika seseorang merasa “Nggak ada waktu…terlalu sibuk” untuk bisa membaca al-Qur’an setiap hari seperempat atau setengah jam, atau tidak ada waktu untuk sholat dhuha …menit.
Akan tetapi…. ternyata waktunya sangat luang –bahkan bisa berjam-jam- untuk main game atau facebookan.. atau ketawa-ketiwi untuk ber BBM, WhatsApp-an, dengan para sahabat.. para group..??!!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَنْ تَزُوْلَ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتىَّ يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعِ خِصَالٍ: عَنْ عُمرِهِ فِيْمَ أَفْنَاهُ ؟ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَ أَبْلاَهُ ؟….
“Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ditanya tentang 4 perkara (diantaranya),
tentang umurnya… kemana ia habiskan…?
tentang masa mudanya kemana ia habiskan…?“
Ustadz DR. Firanda Andirja MA, حفظه الله تعالى.
http://www.tgoop.com/nasihat_diri
Nasihat (Dakwah Sunnah)
Photo
Bukankah Allah Maha Tahu? Maka tenangkanlah hatimu 🍃
Kamu tidak seharusnya memaksakan diri untuk menjelaskan kepada orang yang berburuk sangka kepadamu. Orang yang mengenalmu dengan baik akan memahamimu dengan baik dan orang yang hatinya sudah jauh darimu, hanya akan menciptakan keburukannya sendiri padamu.
Mata bisa mendustakan dirinya sendiri jika ia sedang mencinta, sedangkan telinga bisa mempercayai orang lain hanya karena ia membenci.
يساء فهمك بين الناس أحيانا فيخلقون لك الأوصاف ألوانا فقد تكون ملاكا عند بعضهم وقد تكون بعين البعض شيطانا طبائع الناس شتى وهي أمزجة ولن تطيق لها بالفهم إمكانا فلا يغرك مدح لو أتوك به ولا يضرك ذم كيفما كانا لا يعرف النفس شخص مثل صاحبها فكن لنفسك في التقييم ميزانا
“Terkadang, banyak orang salah paham tentang dirimu, hingga mereka ‘menciptakan’ penilaian-penilaian yang bermacam-macam. Kadang menurut sebagian orang engkau seperti malaikat, tapi dalam pandangan yang lain engkau adalah seorang setan. Tabiat dan karakter manusia itu bermacam-macam dan engkau tidak mungkin untuk memahami semuanya. Maka janganlah engkau terlena andai banyak dari mereka memujimu dan jangan merasa kecewa dengan komentar-komentar buruk mereka seperti apapun itu. Tidak ada yang mengenal kita melebihi diri kita sendiri, maka buatlah ‘timbangan’ untuk menilai dirimu dan jangan pedulikan apa kata mereka”
“Barangsiapa yang mencari ridho Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari ridho manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia.” (HR. Tirmidzi no. 2414 dan Ibnu Hibban no. 276)
Kedamaian sejati adalah ketika hatimu tidak lagi tersandera dengan omongan orang. Cukup bagimu mendapat ridho atau murkaNya dan tolak ukur kehidupan itu bukan lagi tentang tepuk tangan atau hinaan manusia.
Terserah saja apa kata mereka yang terpenting Allah Maha Tahu apakah kamu sedang jujur atau dusta. Jika kamu benar-benar berdamai dengan dirimu sendiri, maka hal pertama yang harus kamu sepakati adalah kamu tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun.
Allah knows... maka bertaqwalah kepada Allah karena kamu akan di hisab sendirian.
#selfreminder #islam #islamicquotes
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
Kamu tidak seharusnya memaksakan diri untuk menjelaskan kepada orang yang berburuk sangka kepadamu. Orang yang mengenalmu dengan baik akan memahamimu dengan baik dan orang yang hatinya sudah jauh darimu, hanya akan menciptakan keburukannya sendiri padamu.
Mata bisa mendustakan dirinya sendiri jika ia sedang mencinta, sedangkan telinga bisa mempercayai orang lain hanya karena ia membenci.
يساء فهمك بين الناس أحيانا فيخلقون لك الأوصاف ألوانا فقد تكون ملاكا عند بعضهم وقد تكون بعين البعض شيطانا طبائع الناس شتى وهي أمزجة ولن تطيق لها بالفهم إمكانا فلا يغرك مدح لو أتوك به ولا يضرك ذم كيفما كانا لا يعرف النفس شخص مثل صاحبها فكن لنفسك في التقييم ميزانا
“Terkadang, banyak orang salah paham tentang dirimu, hingga mereka ‘menciptakan’ penilaian-penilaian yang bermacam-macam. Kadang menurut sebagian orang engkau seperti malaikat, tapi dalam pandangan yang lain engkau adalah seorang setan. Tabiat dan karakter manusia itu bermacam-macam dan engkau tidak mungkin untuk memahami semuanya. Maka janganlah engkau terlena andai banyak dari mereka memujimu dan jangan merasa kecewa dengan komentar-komentar buruk mereka seperti apapun itu. Tidak ada yang mengenal kita melebihi diri kita sendiri, maka buatlah ‘timbangan’ untuk menilai dirimu dan jangan pedulikan apa kata mereka”
“Barangsiapa yang mencari ridho Allah saat manusia tidak suka, maka Allah akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari ridho manusia namun Allah itu murka, maka Allah akan biarkan dia bergantung pada manusia.” (HR. Tirmidzi no. 2414 dan Ibnu Hibban no. 276)
Kedamaian sejati adalah ketika hatimu tidak lagi tersandera dengan omongan orang. Cukup bagimu mendapat ridho atau murkaNya dan tolak ukur kehidupan itu bukan lagi tentang tepuk tangan atau hinaan manusia.
Terserah saja apa kata mereka yang terpenting Allah Maha Tahu apakah kamu sedang jujur atau dusta. Jika kamu benar-benar berdamai dengan dirimu sendiri, maka hal pertama yang harus kamu sepakati adalah kamu tidak perlu membuktikan apa pun kepada siapa pun.
Allah knows... maka bertaqwalah kepada Allah karena kamu akan di hisab sendirian.
#selfreminder #islam #islamicquotes
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
Telegram
Nasihat (Dakwah Sunnah)
Himpunan Ilmu (sunnah) Dan Hadits Shahih Untuk Keinsafan Diri
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
LEBIH MALU KEPADA MANUSIA DARIPADA KEPADA ALLAH..??!
Wuhaib bin Al-Ward berkata,
اِتَّقِ أَنْ يَكُونَ اللهُ أَهْوَنَ النَّاظِرِيْنَ إِلَيْكَ
“Jauhilah, jangan sampai Allah adalah yang paling rendah di antara orang-orang yang melihatmu.” (Hilyatul Auliyaa’ 8/142)
Nasehat agar kita lebih takut kepada Allah dan lebih malu kepada Allah tatkala bersendirian. Tentunya kita akan sangat malu jika tatkala bermaksiat lantas ada orang lain yang melihat kita.
Jangankan orang dewasa yang melihat perbuatan kita, sedangkan jika anak kecil yang melihat kita sedang bermaksiat kita merasa malu,
apalagi saudara kita..??
apalagi murid kita..??
apalagi sahabat dekat kita..??
teman pengajian kita..??
apalagi guru kita..??
Allah berfirman
يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ
“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, Padahal Allah beserta mereka” (QS An-Nisaa’ : 108)
Ibnu Abbaas radhiallahu ‘anhumaa berkata tentang ayat ini :
يَسْتَحْيُوْنَ مِنَ النَّاسِ، وَلاَ يَسْتَحْيُوْنَ مِنَ اللَّهِ
“Mereka malu kepada manusia dan mereka tidak malu kepada Allah“
Jadilah manusia lebih mereka malui daripada Allah…jadilah Allah lebih rendah di mata mereka daripada manusia !!!
Waspadalah wahai pengguna internet…
waspadalah tatkala anda sedang bersendirian…!!!
Ustadz DR. Firanda Andirja MA, حفظه الله تعالى.
http://www.tgoop.com/nasihat_diri
Wuhaib bin Al-Ward berkata,
اِتَّقِ أَنْ يَكُونَ اللهُ أَهْوَنَ النَّاظِرِيْنَ إِلَيْكَ
“Jauhilah, jangan sampai Allah adalah yang paling rendah di antara orang-orang yang melihatmu.” (Hilyatul Auliyaa’ 8/142)
Nasehat agar kita lebih takut kepada Allah dan lebih malu kepada Allah tatkala bersendirian. Tentunya kita akan sangat malu jika tatkala bermaksiat lantas ada orang lain yang melihat kita.
Jangankan orang dewasa yang melihat perbuatan kita, sedangkan jika anak kecil yang melihat kita sedang bermaksiat kita merasa malu,
apalagi saudara kita..??
apalagi murid kita..??
apalagi sahabat dekat kita..??
teman pengajian kita..??
apalagi guru kita..??
Allah berfirman
يَسْتَخْفُونَ مِنَ النَّاسِ وَلا يَسْتَخْفُونَ مِنَ اللَّهِ وَهُوَ مَعَهُمْ
“Mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, Padahal Allah beserta mereka” (QS An-Nisaa’ : 108)
Ibnu Abbaas radhiallahu ‘anhumaa berkata tentang ayat ini :
يَسْتَحْيُوْنَ مِنَ النَّاسِ، وَلاَ يَسْتَحْيُوْنَ مِنَ اللَّهِ
“Mereka malu kepada manusia dan mereka tidak malu kepada Allah“
Jadilah manusia lebih mereka malui daripada Allah…jadilah Allah lebih rendah di mata mereka daripada manusia !!!
Waspadalah wahai pengguna internet…
waspadalah tatkala anda sedang bersendirian…!!!
Ustadz DR. Firanda Andirja MA, حفظه الله تعالى.
http://www.tgoop.com/nasihat_diri
BANTUAN MANUSIA HANYALAH SEBAB TERSAMPAIKANNYA PEMBERIAN DARI ALLAH
Allah, Dialah Sang Pemberi rezeki, lagi memiliki kekuatan besar, Dia pula yang mengabulkan do'a orang yang kesulitan apabila dia berdo'a kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan, serta menolak bahaya.
Adapun manusia yang hidup, maka Allah jadikan mereka sebagai sebab untuk mendapatkan rezeki bagi manusia yang lainnya, serta menghilangkan bahaya darinya, dengan izin Allah Ta'ala.
Sedangkan manusia itu sendiri (pada dasarnya) tidaklah mampu menguasai diri sendiri maupun orang lain, baik dalam kemanfaatan ataupun kemudaratan.
Sumber:
Fatawa al-Lajnah al-Da'imah-1: 1/67
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
Allah, Dialah Sang Pemberi rezeki, lagi memiliki kekuatan besar, Dia pula yang mengabulkan do'a orang yang kesulitan apabila dia berdo'a kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan, serta menolak bahaya.
Adapun manusia yang hidup, maka Allah jadikan mereka sebagai sebab untuk mendapatkan rezeki bagi manusia yang lainnya, serta menghilangkan bahaya darinya, dengan izin Allah Ta'ala.
Sedangkan manusia itu sendiri (pada dasarnya) tidaklah mampu menguasai diri sendiri maupun orang lain, baik dalam kemanfaatan ataupun kemudaratan.
Sumber:
Fatawa al-Lajnah al-Da'imah-1: 1/67
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
DZIKIR PAGI PETANG & SAAT HENDAK TIDUR, DIBACA 1X
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.”
Do’a ini diajarkan oleh Rasulullāh ﷺ pada Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu untuk dibaca pada pagi, petang dan saat beranjak tidur.
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ
“Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim.”
Do’a ini diajarkan oleh Rasulullāh ﷺ pada Abu Bakr Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu untuk dibaca pada pagi, petang dan saat beranjak tidur.
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
MEMBANTU MEMENUHI KEPERLUAN SESAMA
Dari sahabat mulia Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللهُ فِي حَاجَتِهِ،
"Dan barangsiapa (memberi pertolongan) memenuhi keperluan saudaranya, Allah pun akan memenuhi keperluannya."
HR. Al-Bukhari, no.2442
Islam mendidik umatnya agar memiliki karakter suka menolong terhadap sesama makhluk Allah.
Memberikan bantuan kepada orang yang memerlukan merupakan tindakan terpuji.
Berbagi itu indah. Suka membantu orang lain itu merupakan akhlak mulia. Maka, didiklah diri kita, anak-anak kita dan masyarakat kita untuk suka membantu kepada orang yang memerlukan.
Semoga Allah Taala menganugerahi akhlak mulia kepada kita.
✍ditulis oleh:
Al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
Dari sahabat mulia Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللهُ فِي حَاجَتِهِ،
"Dan barangsiapa (memberi pertolongan) memenuhi keperluan saudaranya, Allah pun akan memenuhi keperluannya."
HR. Al-Bukhari, no.2442
Islam mendidik umatnya agar memiliki karakter suka menolong terhadap sesama makhluk Allah.
Memberikan bantuan kepada orang yang memerlukan merupakan tindakan terpuji.
Berbagi itu indah. Suka membantu orang lain itu merupakan akhlak mulia. Maka, didiklah diri kita, anak-anak kita dan masyarakat kita untuk suka membantu kepada orang yang memerlukan.
Semoga Allah Taala menganugerahi akhlak mulia kepada kita.
✍ditulis oleh:
Al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
Telegram
Nasihat (Dakwah Sunnah)
Himpunan Ilmu (sunnah) Dan Hadits Shahih Untuk Keinsafan Diri
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
🌷 DZIKIR PAGI PETANG DIBACA 100X
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.”
Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan petang hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.
(HR. Muslim no. 2692)
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
“Maha suci Allah, aku memuji-Nya.”
Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ‘subhanallah wa bi hamdih’ di pagi dan petang hari sebanyak 100 x, maka tidak ada yang datang pada hari kiamat yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu.
(HR. Muslim no. 2692)
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
BERDOALAH AGAR KITA TIDAK TERTIMPA HUKUMAN TERBERAT INI
Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullāh berkata:
أشدُّ أنواعِ العقوبةِ أنّك ترى الحقَّ ولكنَّ الله لا يوفِّقك لقبولِهِ.
"Model hukuman yang paling buruk ialah, dirimu mengetahui kebenaran, akan tetapi Allah tidak memberi taufik kepadamu untuk menerima kebenaran tersebut."
Di antara doa yang semestinya dirutinkan:
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.
Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami bahwa yang benar adalah benar dan berilah taufik kepada kami untuk mengikutinya. Perlihatkanlah kepada kami juga bahwa yang batil adalah batil dan berilah taufik kepada kami untuk menjauhinya.
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
Syaikh Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullāh berkata:
أشدُّ أنواعِ العقوبةِ أنّك ترى الحقَّ ولكنَّ الله لا يوفِّقك لقبولِهِ.
"Model hukuman yang paling buruk ialah, dirimu mengetahui kebenaran, akan tetapi Allah tidak memberi taufik kepadamu untuk menerima kebenaran tersebut."
Di antara doa yang semestinya dirutinkan:
اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.
Ya Allah, perlihatkanlah kepada kami bahwa yang benar adalah benar dan berilah taufik kepada kami untuk mengikutinya. Perlihatkanlah kepada kami juga bahwa yang batil adalah batil dan berilah taufik kepada kami untuk menjauhinya.
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
MENGAMALKAN NASIHAT YANG DISAMPAIKAN
ينبعي لنا أن نتأسى برسول الله صلى الله عليه وسلم، إذا أمرنا الناس بأمر أن نكونا أول من يمتثل هذا الأمر، وإذا نهيناهم عن شيء أن نكون اول من ينتهي عنه.
شرح رياض الصالحين، صفحه: ١٠٠
Seharusnya kita mencontoh Rasulullah ﷺ dalam bernasihat.
✅ Jika kita menyuruh manusia dalam suatu perkara, maka kita adalah orang pertama yang mengerjakannya.
✅ Dan jika kita melarang mereka dari sesuatu, maka kita adalah orang pertama yang meninggalkannya.
Syarah Riyadhus Shalihin, halaman 100.
http://www.tgoop.com/nasihat_diri
ينبعي لنا أن نتأسى برسول الله صلى الله عليه وسلم، إذا أمرنا الناس بأمر أن نكونا أول من يمتثل هذا الأمر، وإذا نهيناهم عن شيء أن نكون اول من ينتهي عنه.
شرح رياض الصالحين، صفحه: ١٠٠
Seharusnya kita mencontoh Rasulullah ﷺ dalam bernasihat.
✅ Jika kita menyuruh manusia dalam suatu perkara, maka kita adalah orang pertama yang mengerjakannya.
✅ Dan jika kita melarang mereka dari sesuatu, maka kita adalah orang pertama yang meninggalkannya.
Syarah Riyadhus Shalihin, halaman 100.
http://www.tgoop.com/nasihat_diri
Telegram
Nasihat (Dakwah Sunnah)
Himpunan Ilmu (sunnah) Dan Hadits Shahih Untuk Keinsafan Diri
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
MENJADI PENASIHAT UNTUK DIRI SENDIRI
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya seorang hamba akan selalu dalam keadaan baik selama dia menjadi penasihat bagi dirinya, dan selama introspeksi diri menjadi tekad kuatnya."
Sumber:
Muhasah al-Nafs li ibn Abi al-Duniya: 25
https://www.tgoop.com/nasihat_diri
Al-Hasan al-Bashri rahimahullah berkata,
"Sesungguhnya seorang hamba akan selalu dalam keadaan baik selama dia menjadi penasihat bagi dirinya, dan selama introspeksi diri menjadi tekad kuatnya."
Sumber:
Muhasah al-Nafs li ibn Abi al-Duniya: 25
https://www.tgoop.com/nasihat_diri