Telegram Web
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Semoga Allah ﷻ mengharumkan pagimu dengan dzikir Kepada-Nya dan Salawat kepada Nabi-NYA ﷺ

https://www.tgoop.com/nasihat_diri
UNTUKMU YANG BERTEKAD TAUBAT

Bertaubat ertinya bertekad untuk berbenah diri. Bukan hanya ingin, namun mesti bertekad kuat. Kenapa harus ada tekad? Kenapa mesti berkemahuan bulat?

Sebab, bertaubat itu berat.

Berpisah dan meninggalkan kebiasaan yang telah menjadi pola hidup itu berat.

Kebiasaan merokok, kebiasaan ghibah, kebiasaan menipu, kebiasaan bergadang malam tak bermanfaat, kebiasaan bermuzik, kebiasaan tanpa batas wanita dan lelaki, kebiasaan mencuri, kebiasaan berbohong, dan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya.

Apalagi jika kebiasaan itu seolah-olah menjadi tumpuan hidup. Seperti kebiasaan ribawi. Berhutang untuk usaha dengan cara riba. Atau bekerja di tempat ribawi. Atau bekerja yang haram.

Berat.

Sehingga, kemahuan untuk bertaubat diuji dengan sesak dan sempitnya dada. Diuji dengan cemuhan dan ejekan orang. Diuji dengan godaan dan rayuan. Supaya tetap dengan kebiasaan lama yang buruk.

Ada-ada saja ketakutan yang dihembuskan setan. Takut miskin lah, takut kelaparan lah, takut dikucilkan lah, takut tidak punya teman lah, takut dikatakan ini dan dikata itu lah. Ingat, itu satu ujian! Lewati dan lompati saja.

Ingat kata-kata Ibnul Qayyim berikut ini!

"Mula-mula, orang bertaubat itu pasti mengalami tekanan dan kesempitan hati. Boleh berwujud resah, galau, sesak, atau sedih. Sebabnya? Ia "terluka" kerana putus dari kebiasaan yang ia sukai."

Namun, yakinlah bahawa proses itu akan berakhir indah. Allah mencintai hamba yang bertekad taubat. Jika Allah telah mencintai, apa lagi yang ditakuti? Apakah tersisa alasan untuk bersedih?

Jika Allah telah mencintai, percayalah bahwa kedamaian dan kebahagiaan adalah jalanmu. Dunia dan akhirat.

Ibnul Qayyim melanjutkan,

"Orang bijak pasti mengerti ; bahawa seusai tekad bertaubat, kelazatan hidup yang akan dirasa, sebanding dengan sesaknya dada. Semakin sesak dan sempit prosesnya, niscaya semakin bertambah sempurna dan utuh lazatnya"

( Ibnul Qayyim, Thariqul Hijratain, hal 242 )

Semoga Allah Ta'ala memudahkan kita dalam memilih jalan. Sebab, kini di hadapanmu ada persimpangan. Arahnya bercabang. Jangan salah langkah!

http://www.tgoop.com/nasihat_diri
Media is too big
VIEW IN TELEGRAM
Tahajud,

Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita Subhanahu Wa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له

“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Ku ampuni‘” (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)

https://www.tgoop.com/nasihat_diri
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
TUJUH GOLONGAN YANG AKAN MENDAPATKAN NAUNGAN-NYA

Dari Abu Hurairah -radhiallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda,

"Ada tujuh golongan yang Allah melindungi mereka dalam lindungan-Nya pada hari kiamat, di hari ketika tiada perlindungan selain perlindungan-Nya, yaitu:

Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seseorang yang senantiasa mengingat Allah saat sendiri sehingga matanya berlinang, seseorang yang hatinya selalu terkait dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, seseorang yang diajak berkencan oleh wanita berkedudukan dan jelita, namun ia menjawab, 'Aku takut kepada Allah', serta seseorang yang bersedekah secara sembunyi-sembunyi, sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang telah diusahakan oleh tangan kanannya."

(HR. Al-Bukhari no.6308, Muslim no.1712)

Https://www.tgoop.com/nasihat_diri
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Bulan Ramadhan semakin mendekat, bagi yang masih punya hutang puasa agar segera ditunaikan, perbanyak doa, istighfar dan belajar ilmu agama.

Semoga Allah ﷻ memberikan kita kekuatan, kesihatan serta kemudahan dalam menjalankan amal soleh.

IG Habibie quotes

https://www.tgoop.com/nasihat_diri
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Barakallaahu fiikum..bertemu lagi dengan hari jum'at, in syaa allaah

Mari hidupkan sunnah Rasul dengan bersalawat untuk Rasulullaah Shallallaahu alaihi wa Sallam dimalam dan hari Jum'at..Semoga kita mendapat keredhoan Allah .Aamiin
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
*AKIBAT LEMAHNYA IMAN*

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata,

كان السلف يكرهون الشكوى إلى الخلق، والشكوى وإن كان فيها راحة إلا أنها تدل على ضعف وذل والصبر عنها دليل على قوة وعز.

"Salaf terdahulu tidak menyukai mengadu kepada makhluk. Mengadu kepada makhluk, walaupun terasa lega, namun itu menunjukkan kepada kelemahan dan kehinaan. Sedangkan bersabar untuk tidak mengadu kepada makhluk menunjukkan kepada kekuatan dan keperkasaan.."

(Ats Tsabaat 'Iendal Mamaat, 55)

Sebahagian orang ada yang apabila curhat kepada makhluk hatinya terasa lega..

Tapi ketika hanya curhat kepada Allah, hatinya tidak merasa lega..
Seakan Allah tidak dapat memberi manfaat apa apa..
Akibat lemahnya keyakinan dan berburuk sangka kepada sang Pencipta..

📝
Ustadz Abu Yahya Badrusalam Lc, حفظه الله تعالى

Barrakallahu fiikum⁣

https://www.tgoop.com/nasihat_diri
Mengharapkan belas kasih dari Dzat yang tidak kamu taati perintah-Nya, adalah sebuah kedunguan.

💬 | Ma'ruf Al Karkhi.

Sungguh, ada beberapa orang yang lalai (dari beramal) kerana berangan-angan akan keampunan Allah.

Sampai-sampai, mereka keluar dari dunia tanpa satupun amalan!

Lalu ia beralasan, 'Aku berhusnuzhan kepada Rabb ku.'

Bohong! Seandainya jujur, pastilah ia beramal.

💬 | Hasan Al Bashri.

Disarikan dari Al Jawabul Kafi, karya Ibnu Qayyim Al Jauziyyah.

http://www.tgoop.com/nasihat_diri
YANG DILAKUKAN PARA SALAF PADA BULAN SYA'BAN

Salamah bin Kuhail rahimahullah berkata,

كان يقال شهر شعبان شهر القُرّاء

“Dahulu bulan Sya’ban itu disebut dengan bulannya Qurraa (para pembaca Al-Qur'an).”

¶ Habib bin Abi Tsabit rahimahullah, jika memasuki bulan Sya’ban, beliau berkata,

هذا شهر القُرّاء

“Ini adalah bulannya Qurraa (para pembaca Al-Qur'an).”

وكان عمرو بن قيس الملائي إذا دخل شعبان أغلق حانوته و تفرغ لقراءة القرآن

"Dahulu, jika Amr bin Qais al-Malaa`i memasuki bulan Sya’ban, beliau menutup tempat jualannya dan menghabiskan waktunya untuk membaca Al-Quran."

Lathaa’if Al-Ma’aarif hlm. 138

http://www.tgoop.com/nasihat_diri
*HINDARI TIGA KATA BERIKUT*

Kehidupan berpasangan dalam sebuah keluarga bukanlah kehidupan syurga yang hanya berisi kenikmatan dan suka cita.

_Seromantis apapun.._
_Sesakinah apapun.._
_Sebaik apapun.._

Dalam sebuah kehidupan keluarga, suatu saat pastilah ada masalahnya. Terkadang pasangan berselisih atau bertengkar dalam suatu hal..

Perselisihan atau pertengkaran yang sesekali terjadi pada pasangan bukanlah hal yang fatal. Sepanjang masih bisa mengendalikan diri dan mengontrol kata-kata..

Yang fatal karena terkadang perselisihan atau pertengkaran yang terjadi berkepanjangan, membawa luka mendalam serta merosak hubungan..
Oleh karena itu bagi pasangan perlu menghindari tiga ucapan berikut ini :

🔴 *ANCAMAN*

Pasangan suami isteri harus menghindari kata-kata yang bernada ancaman. Sebab ancaman hanya makin menyulut kemarahan pasangan hidup kita dan menyebabkan masalah berkepanjangan. Kalaupun ancaman meredakan masalah saat itu, tapi ia membekaskan kekhawatiran di jiwa pasangan hidup kita.

Kata-kata seperti :

• “Awas, kalau kamu tidak berubah, aku akan pergi dari rumah ini!"
• "Awas kalau kamu tidak baik, aku akan pergi dengan yang lain!"
• “Jika kamu mengulangi hal itu lagi, aku akan mengusirmu dari rumah ini!"
Harus dihindari..!

Betapa banyaknya keluarga yang berantakan setelah salah satu pasangan mengeluarkan ancaman semacam ini.

Yang lebih berbahaya, jika suami mengancam dengan menggunakan kata *“cerai”* seperti kalimat:
• “Kalau begini caranya, aku akan menceraikanmu.”
• "kamu jika tidak berubah lebih baik kita cerai."

Rasulullah shalallahu alaihi wasallam mengingatkan kita tentang kata-kata cerai, Beliau bersabda :

ثَلاَثٌ جِدُّهُنَّ جِدٌّ وَهَزْلُهُنَّ جِدٌّ النِّكَاحُ وَالطَّلاَقُ وَالرَّجْعَةُ

“Tiga perkara yang serius dan bercandanya sama-sama dianggap serius: (1) nikah, (2) talak, dan (3) rujuk." (HR. Abu Daud 2194, At Tirmidzi 1184)

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan :
“Orang yang mentalak dalam keadaan redha, marah, serius maupun bercanda, talaknya tetap jatuh." (Al Majmu’, Yahya bin Syarf An Nawawi, 17: 68)

🔴 *UNGKAPAN KEBENCIAN*

Meskipun sedang marah atau bertengkar dengan pasangan, hindari kata-kata seperti :

• “Aku benci kamu.”
• "Aku itu denganmu karena terpaksa. Sebab tidak ada pilihan lain."
• "kalo bukan karena sabar, aku tidak akan denganmu."

Disadari atau tidak, kata-kata ungkapan kebencian ini bisa sangat membekas di hati pasangan hidup, khususnya ketika diucapkan oleh seorang kepada pasangannya. Karena dia akan merasa bahwa pasangannya sudah tak lagi mencintainya, dan juga memnghargainya. Dan ini berbahaya bagi kehidupan pernikahannya.

Bahkan, bekas luka pada hati karena ungkapan benci seperti ini akan terus terbawa dalam benak pasangan meskipun kemarahan sudah mereda, pertengkaran sudah selesai, dan permalasahan sudah teratasi. Salah satu tandanya adalah ketika ada hal yang tak diinginkan dari pasangan, maka akan muncul dan teringat kembali kata-kata itu. Kita perlu menyadari bahwa pasangan kita memiliki perasaan.

🔴 Kata *“SELALU” dan “TIDAK PERNAH”*

Kata-kata ini juga perlu dihindari.
• “Kamu selalu begitu, tidak belajar mengerti perasaanku.”
• "Selalu saja sesuai dengan maumu tidak pernah tidak."

Misalnya ketika bertengkar gara-gara salah satu pasangan telat ke suatu acara, kemudian pasangannya bilang :
• "Ini gara-gara kamu telat datang, kamu itu selalu telat begitu!"
• "Kamu kapan sih ga telat?! Selalu seperti itu!"

Padahal, bisa jadi dalam satu pekan atau bahkan satu bulan, baru kali itu pasangannya terlambat datang. Itu pun karena dirinya tidak enak badan atau ada udzur. Yang ironisnya saat sering menyalahkan seperti itu terkadang dia sendiri sering lupa bahwa disisi lainpun dia sering sekali menunda bahkan membatalkan janji tetapi selalu meminta untuk dimaklumi.

Sedangkan penggunaan kata *“tidak pernah”* umumnya lebih sering dipakai wanita. Yaitu ketika marah kepada pasangannya, ia mengatakan :
• “kau tidak pernah membahagiakanku!”
• "kau tidak pernah berbuat baik kepadaku!"
• "kau tidak pernah belajar dari masalah!"
• "kau tidak pernah berusaha buat aku tenang"
• "kau tidak pernah memperhatikanku."
• "Kau tidak pernah adil padaku."

Kata-kata “tidak pernah” ini merupakan bentuk pengingkaran atas kebaikan pasangan hidup kita. Dan karena ini banyak digunakan wanita, inilah yang menyebabkan kebanyakan penghuni neraka adalah wanita. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda :

وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang isteri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali TIDAK PERNAH melihat kebaikan darimu’.”
(HR. Bukhari 5197 dan Muslim 907)

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ لاَ يَرَى بِهَا بَأْسًا يَهْوِى بِهَا سَبْعِينَ خَرِيفًا فِى النَّارِ

“Sesungguhnya seseorang berbicara dengan suatu kalimat yang dia anggap itu tidaklah mengapa, padahal dia akan dilemparkan di neraka sejauh 70 tahun perjalanan karenanya.” (HR. Tirmidzi 2314 hasan gharib)

Allah Ta’ala berfirman :

وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ

“Kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.” ( An Nur 15)

Maka,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا، أَوْ لِيَصْمُتْ

“Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhai 6475)

Semoga Allah mudahkan kita memperbaiki dan menjaga lisan kita...

(fawaid Abdullah bin Suyitno hafidzahullah)

Sumber : @Hijrahsalafusshalih

https://www.tgoop.com/nasihat_diri
2025/02/01 07:52:54
Back to Top
HTML Embed Code: