Aku manusia egois sejujurnya, Egoku tidak luntur seenaknya, Bahkan diri ini sering saja, Tidak mengerti kehendakku apa, Yang ku tahu ku mahu gapai semua.
Aku maklum aku ini menjengkelkan, Nyamanmu malah pergi tanpa pesan, Tenangmu juga sudah ku hapuskan, Gara-gara aku sang gelandangan, Tamak inginkan kamu dan perhatian.
Terima kasih buatmu di sana β Buruk diri ini hanya kamu saja, Bisa fahami dan terima.
Aku manusia egois sejujurnya, Egoku tidak luntur seenaknya, Bahkan diri ini sering saja, Tidak mengerti kehendakku apa, Yang ku tahu ku mahu gapai semua.
Aku maklum aku ini menjengkelkan, Nyamanmu malah pergi tanpa pesan, Tenangmu juga sudah ku hapuskan, Gara-gara aku sang gelandangan, Tamak inginkan kamu dan perhatian.
Terima kasih buatmu di sana β Buruk diri ini hanya kamu saja, Bisa fahami dan terima.
According to media reports, the privacy watchdog was considering βblacklistingβ some online platforms that have repeatedly posted doxxing information, with sources saying most messages were shared on Telegram. Ng was convicted in April for conspiracy to incite a riot, public nuisance, arson, criminal damage, manufacturing of explosives, administering poison and wounding with intent to do grievous bodily harm between October 2019 and June 2020. While some crypto traders move toward screaming as a coping mechanism, many mental health experts have argued that βscream therapyβ is pseudoscience. Scientific research or no, it obviously feels good. In the βBear Market Screaming Therapy Groupβ on Telegram, members are only allowed to post voice notes of themselves screaming. Anything else will result in an instant ban from the group, which currently has about 75 members. Ng Man-ho, a 27-year-old computer technician, was convicted last month of seven counts of incitement charges after he made use of the 100,000-member Chinese-language channel that he runs and manages to post "seditious messages," which had been shut down since August 2020.
from us