"Bahkan untuk sekedar kata maaf saja kau tak mendengar keluar dari mulutnya, bukan? Lantas apa yang kau harapkan dari rasa sakit yang kian lama kian menumpuk?"
"Tak ada, aku tak berharap banyak hal padanya. Cukup seperti ini saja."
"Sial, lalu bagaimana dengan luka yang kau terima?"
"Memangnya apa yang bisa aku lakukan atas luka yang mendarat padaku? Bukan kah cukup menerima sakitnya tanpa perlu berteriak bahwa aku kesakitan, karena bagaimanapun aku menyuarakan tak akan pernah sampai. Dan bukan kah akan jauh lebih menyakitkan ketika menyadari bahwa kataku tak didengar?"
"Lantas dari banyaknya waktu yang terbuang apa yang kau tunggu?"
"Menunggu? Ah aku rasa aku tak menunggu apa-apa selain waktu, sebab seberapa keras aku berjuang, bukan kah akhirnya tetap sama. Binasa."
"Mengapa begitu?"
"Ah kurasa kau tak tahu banyak soal aku. Kau tahu bahwa masalahnya ada pada diri ku sendiri, segala sikap dan kepribadian yang ku punya terlalu banyak menciptakan masalah, siapa yang betah berlama-lama dengan manusia yg penuh dengan kurangnya. Pada akhirnya memang aku pantas untuk dibuang bukan?"
"Lantas sampai kapan? Kau terlihat begitu menyedihkan ayolah"
"Sampai masa ku dengannya telah habis, ntah berakhir dengan baik atau buruk. ntah berakhir dengan pengkhianatan atau karena rasa lelah yang telah mendera. Aku tak mau peduli, sebab untuk saat ini aku hanya ingin menikmati panjang pendeknya waktu yang tersisa. Jika kau bertanya mengapa? Maka akan ku jawab dengan lantang, karena aku mencintainya, itu saja."
- Candellaria
@ruangnyaman
"Tak ada, aku tak berharap banyak hal padanya. Cukup seperti ini saja."
"Sial, lalu bagaimana dengan luka yang kau terima?"
"Memangnya apa yang bisa aku lakukan atas luka yang mendarat padaku? Bukan kah cukup menerima sakitnya tanpa perlu berteriak bahwa aku kesakitan, karena bagaimanapun aku menyuarakan tak akan pernah sampai. Dan bukan kah akan jauh lebih menyakitkan ketika menyadari bahwa kataku tak didengar?"
"Lantas dari banyaknya waktu yang terbuang apa yang kau tunggu?"
"Menunggu? Ah aku rasa aku tak menunggu apa-apa selain waktu, sebab seberapa keras aku berjuang, bukan kah akhirnya tetap sama. Binasa."
"Mengapa begitu?"
"Ah kurasa kau tak tahu banyak soal aku. Kau tahu bahwa masalahnya ada pada diri ku sendiri, segala sikap dan kepribadian yang ku punya terlalu banyak menciptakan masalah, siapa yang betah berlama-lama dengan manusia yg penuh dengan kurangnya. Pada akhirnya memang aku pantas untuk dibuang bukan?"
"Lantas sampai kapan? Kau terlihat begitu menyedihkan ayolah"
"Sampai masa ku dengannya telah habis, ntah berakhir dengan baik atau buruk. ntah berakhir dengan pengkhianatan atau karena rasa lelah yang telah mendera. Aku tak mau peduli, sebab untuk saat ini aku hanya ingin menikmati panjang pendeknya waktu yang tersisa. Jika kau bertanya mengapa? Maka akan ku jawab dengan lantang, karena aku mencintainya, itu saja."
- Candellaria
@ruangnyaman
Sang awan memang sering terlihat ringan, padahal ia membawa banyak beban yang tak terlihat. begitu pula manusia, sering kali tampak tersenyum senang, meski hatinya dipenuh dengan hal menyakitkan.
-autophile
@ruangnyaman
-autophile
@ruangnyaman
Ada saatnya dalam hidup kamu harus membalik halaman kemudian menutupnya.
– Lentera
@ruangnyaman @ruangnyamanid
– Lentera
@ruangnyaman @ruangnyamanid
F I S I K
Padanan diksi menjadi gramatikal
yang mengikat akalku
Dalam lantang intonasimu menjadi sendu
untuk memadu
Niat asa berlabu pada pundak puan putri
menjadi lugu
Lantaran fiksi yang manis
saat fisik menjadi santapan jiwamu
Jika rupa bukan menjadi luka
pada saat jumpa
Mengapa kamu lupa
untuk tidak membuat duka
Kalau memang keelokan
yang kamu rupa saat daksa akan bersua
Kemana gramatikal
yang kau lantunkan di awal sua
Senantiasa engkau
membuatku merajut asa
Lantaran lakumu
membuatku lupa akan sendu
Aksaramu yang selalu
membuatku lupa akan pilu
Semuanya sirna saat engkau jadikan fisikku sebagai nelangsamu
—can
@ruangnyaman
Padanan diksi menjadi gramatikal
yang mengikat akalku
Dalam lantang intonasimu menjadi sendu
untuk memadu
Niat asa berlabu pada pundak puan putri
menjadi lugu
Lantaran fiksi yang manis
saat fisik menjadi santapan jiwamu
Jika rupa bukan menjadi luka
pada saat jumpa
Mengapa kamu lupa
untuk tidak membuat duka
Kalau memang keelokan
yang kamu rupa saat daksa akan bersua
Kemana gramatikal
yang kau lantunkan di awal sua
Senantiasa engkau
membuatku merajut asa
Lantaran lakumu
membuatku lupa akan sendu
Aksaramu yang selalu
membuatku lupa akan pilu
Semuanya sirna saat engkau jadikan fisikku sebagai nelangsamu
—can
@ruangnyaman
RUANG GELAP NURANI
Tak ada sedikit cahaya pun yang menyapa
Hanya sunyi, pena itu terdiam membeku
Kertas putih sedang menanti kisah yang belum terurai
Tangannya gemetar, jiwanya terikat, bersatu dalam lautan hampa
Meraba-raba, mencoba mencari cahaya, yang dapat meneranginya
Menggores dengan sekuat tenaga, walau akan sia-sia
Bukankah ia sangat tangguh?
Bertahan dalam ruang hampa penuh derita nestapa
Namun, dibalik topeng kuat
Tersimpan keinginan mendapatkan kehangatan
Keinginan untuk terbang lepas dari belenggu
Untuk, menuju ruang yang lebih terang
Meski terkadang goyah, semangatnya tak akan padam,
Ia tahu, jika menyerah, Kegelapan akan menelan seluruhnya
Maka, ia berjuang, melawan gelap dalam lautan hampa
Mencari cahaya, untuk goresan penanya
- Pandora cipher
@ruangnyaman
Tak ada sedikit cahaya pun yang menyapa
Hanya sunyi, pena itu terdiam membeku
Kertas putih sedang menanti kisah yang belum terurai
Tangannya gemetar, jiwanya terikat, bersatu dalam lautan hampa
Meraba-raba, mencoba mencari cahaya, yang dapat meneranginya
Menggores dengan sekuat tenaga, walau akan sia-sia
Bukankah ia sangat tangguh?
Bertahan dalam ruang hampa penuh derita nestapa
Namun, dibalik topeng kuat
Tersimpan keinginan mendapatkan kehangatan
Keinginan untuk terbang lepas dari belenggu
Untuk, menuju ruang yang lebih terang
Meski terkadang goyah, semangatnya tak akan padam,
Ia tahu, jika menyerah, Kegelapan akan menelan seluruhnya
Maka, ia berjuang, melawan gelap dalam lautan hampa
Mencari cahaya, untuk goresan penanya
- Pandora cipher
@ruangnyaman
Sikapmu menghentikan perjuangan ini dan membuatku paham bahwa ikhlas merupakan intisari dari mencintai.
Sekian dan terima lara.
Can
@ruangnyaman
Sekian dan terima lara.
Can
@ruangnyaman
Indahmu terlalu timur untuk di ibaratkan.
Rasaku terlalu selatan untuk di utarakan.
🍂
_embun
@ruangnyaman
Rasaku terlalu selatan untuk di utarakan.
🍂
_embun
@ruangnyaman
jadi bagaimana setelah tidak dengan ku? tampaknya senyum mu sering kali mekar, tawa mu mengudara sampai ke telingaku bahkan nama mu masih menjadi basanta di antara terang nya bintang.
tetap menjadi pusat rotasi bahagia, yang sering kali ku tutupi pada dunia. agar tidak ada seseorang pun melukai bahagia ku itu, walaupun niat dari datang mu sempat membuat jatuh.
cintaka ku masih terpaut ingin dengan mu, masih ingin mencoba hal baru di dunia dengan memgenggam jemari mu.
kata banyak orang, dengan mu adalah drawas. yang patut di hindari dan tidak boleh didekati, padahal menurut ku dengan mu adalah parma paripurna yang selalu ku impikan.
di angkasa raya ku, dipta dinakara hilang sejak hilang nya dirimu.
— acella. /21/12/24/
@ruangnyaman
tetap menjadi pusat rotasi bahagia, yang sering kali ku tutupi pada dunia. agar tidak ada seseorang pun melukai bahagia ku itu, walaupun niat dari datang mu sempat membuat jatuh.
cintaka ku masih terpaut ingin dengan mu, masih ingin mencoba hal baru di dunia dengan memgenggam jemari mu.
kata banyak orang, dengan mu adalah drawas. yang patut di hindari dan tidak boleh didekati, padahal menurut ku dengan mu adalah parma paripurna yang selalu ku impikan.
di angkasa raya ku, dipta dinakara hilang sejak hilang nya dirimu.
— acella. /21/12/24/
@ruangnyaman
Nyanyian hujan saat malam hari membawa pesan untukmu
Seolah berkata hapuskan aku
Aku berlarut-larut dalam puisi indahmu
Hingga lupa disetiap aksara mu tokoh utamanya bukan aku.
-Alta
@ruangnyaman
Seolah berkata hapuskan aku
Aku berlarut-larut dalam puisi indahmu
Hingga lupa disetiap aksara mu tokoh utamanya bukan aku.
-Alta
@ruangnyaman
Mungkin kita akan bertemu lagi, aku bukan lagi berusia 18 tahun dan tidak lagi menatapmu dengan mata penuh cinta itu lagi.
–can dan sebuah kenangan
@ruangnyaman
–can dan sebuah kenangan
@ruangnyaman
apabila luka telah menusuk jiwa
dan air mata telah menghiasi wajah yang penuh kekecewaan
maka tidak ada lagi ruang untuk meminta maaf
-Zzz
@ruangnyaman
dan air mata telah menghiasi wajah yang penuh kekecewaan
maka tidak ada lagi ruang untuk meminta maaf
-Zzz
@ruangnyaman
"Aku pernah berdiri di sisimu dengan hati yang penuh, bahkan ketika langkahku terasa rapuh. Tapi kau memilih memintaku menjadi sesuatu yang bukan aku, memaksaku menggenggam apa yang perlahan membuatku tenggelam.
Kau tak pernah mencoba memahami kenapa aku menjauh dari garis yang kau gambar. Sebaliknya, kau hanya menuding tanpa bertanya, melukai tanpa peduli bahwa aku sedang berjuang mempertahankan diriku.
Aku lelah menjadi bayang yang terus kau paksa sesuai cahaya keinginanmu. Jika cinta harus menghapus siapa diriku, maka biarkan aku pergi, membawa rasa sakit ini sebagai kenangan terakhir tentang kita."
_adjara
@ruangnyaman
Kau tak pernah mencoba memahami kenapa aku menjauh dari garis yang kau gambar. Sebaliknya, kau hanya menuding tanpa bertanya, melukai tanpa peduli bahwa aku sedang berjuang mempertahankan diriku.
Aku lelah menjadi bayang yang terus kau paksa sesuai cahaya keinginanmu. Jika cinta harus menghapus siapa diriku, maka biarkan aku pergi, membawa rasa sakit ini sebagai kenangan terakhir tentang kita."
_adjara
@ruangnyaman
Aku lelah. Lelah dengan semua tuduhan yang selalu datang tanpa dasar. Seolah setiap langkahku, setiap kata yang kuucapkan, selalu dipandang salah olehmu.
Kamu tak pernah melihat dengan jelas apa yang aku lakukan, hanya menghakimi tanpa memberi ruang untuk penjelasan.
Aku ingin kamu tahu, hatiku ini tidak bisa terus-menerus terluka hanya karena kecurigaan yang tak pernah ada akhirnya.
Setiap kata yang kamu lontarkan semakin membuat aku merasa terkurung dalam kebohongan yang kamu buat sendiri. Aku ingin dihargai, bukan dituduh tanpa alasan. Seharusnya kita bisa saling percaya, bukan terus-menerus meragukan satu sama lain.
-adjara
@ruangnyaman
Kamu tak pernah melihat dengan jelas apa yang aku lakukan, hanya menghakimi tanpa memberi ruang untuk penjelasan.
Aku ingin kamu tahu, hatiku ini tidak bisa terus-menerus terluka hanya karena kecurigaan yang tak pernah ada akhirnya.
Setiap kata yang kamu lontarkan semakin membuat aku merasa terkurung dalam kebohongan yang kamu buat sendiri. Aku ingin dihargai, bukan dituduh tanpa alasan. Seharusnya kita bisa saling percaya, bukan terus-menerus meragukan satu sama lain.
-adjara
@ruangnyaman
Dari mendaki aku belajar, lebih baik di jalur didatangi kabut, daripada cuman didatangi dia yang hanya sekedar gabut.
–can
@ruangnyaman
–can
@ruangnyaman
"Lelahku bukanlah sesuatu yang ingin kubagi untuk jadi bahan perselisihan, hanya sebuah cerita kecil yang kubawa pulang, berharap kamu mau mendengarnya tanpa menghakimi. Namun nyatanya, setiap pengakuan yang kusampaikan kembali padaku sebagai luka, seolah-olah lelahku adalah kesalahan yang tak terampuni. Aku hanya manusia biasa, yang kadang runtuh di tengah hari, yang kadang sikapnya berubah ketika beban terlalu berat.
Aku tidak pernah meminta banyak, hanya ingin dimengerti tanpa harus berulang kali menjelaskan seberapa jauh langkahku dan seberapa berat yang kupikul. Tapi jika lelahku hanya menjadi alasan untuk kamu mempertanyakan diriku, mungkin aku salah menaruh harapan pada pundak yang selama ini kupikir bisa jadi tempatku bersandar.
Dan kini aku tahu, bukan hanya tubuhku yang lelah—tapi juga hatiku, yang perlahan mengerti bahwa mungkin, aku meminta terlalu banyak dari seseorang yang tak pernah benar-benar paham bagaimana caranya tinggal."
_adjara
@ruangnyaman
Aku tidak pernah meminta banyak, hanya ingin dimengerti tanpa harus berulang kali menjelaskan seberapa jauh langkahku dan seberapa berat yang kupikul. Tapi jika lelahku hanya menjadi alasan untuk kamu mempertanyakan diriku, mungkin aku salah menaruh harapan pada pundak yang selama ini kupikir bisa jadi tempatku bersandar.
Dan kini aku tahu, bukan hanya tubuhku yang lelah—tapi juga hatiku, yang perlahan mengerti bahwa mungkin, aku meminta terlalu banyak dari seseorang yang tak pernah benar-benar paham bagaimana caranya tinggal."
_adjara
@ruangnyaman
HAI TEMAN-TEMAN RUANG NYAMAN
siapa nih yang nunggu kita open pp? nahh setelah sekian lama ruang nyaman ga open pp, kita mau buka lagi yaa, kalian bisa langsung kirim materi pp kalian ke @DRain_Heart_bot . ketentuan masih sama, dan jika mau ada yang ditanyakan langsung ke bot ajaa.
TERIMAKACII💐💐
siapa nih yang nunggu kita open pp? nahh setelah sekian lama ruang nyaman ga open pp, kita mau buka lagi yaa, kalian bisa langsung kirim materi pp kalian ke @DRain_Heart_bot . ketentuan masih sama, dan jika mau ada yang ditanyakan langsung ke bot ajaa.
TERIMAKACII💐💐
oiya sekedar info buat teman-teman yang mau pp, paymet sementara hanya bisa menggunakan dana, gopay, atau ovo yaa