aku terus berkeliling mencari apa yang berkelana di kepala ku sejak kepergianmu.
Aku berkeliaran memutari tempat biasa yang kita telusuri sore itu, aku menunggu mu di tempat biasa kita bertemu.
berharap, kamu berubah pikiran saat mulai melangkah menjahuiku. mungkin saja kamu akan kembali dengan pelukan hangat dan celengan rindu yang belum terpecahkan.
Namun hanya angan-angan semata, pelukan hangat itu mendekap perempuan yang berada di samping mu, memeluk erat hingga aku lupa cara bernafas sesat.
Aku terus menanti mu, walau aku tau hadirku sudah tak berharga di mata mu. Datang ku bukan lagi bahagia bagimu, karena datang ku hanya perusak katamu.
— acella'runa
@ruangnyaman
Aku berkeliaran memutari tempat biasa yang kita telusuri sore itu, aku menunggu mu di tempat biasa kita bertemu.
berharap, kamu berubah pikiran saat mulai melangkah menjahuiku. mungkin saja kamu akan kembali dengan pelukan hangat dan celengan rindu yang belum terpecahkan.
Namun hanya angan-angan semata, pelukan hangat itu mendekap perempuan yang berada di samping mu, memeluk erat hingga aku lupa cara bernafas sesat.
Aku terus menanti mu, walau aku tau hadirku sudah tak berharga di mata mu. Datang ku bukan lagi bahagia bagimu, karena datang ku hanya perusak katamu.
— acella'runa
@ruangnyaman
Merindukan mu(?)
Bahkan aku sendiri sudah mulai lupa akan bayangan mu dalam hidupku.
Selamat karna berhasil menghapus hadirmu dalam kehidupan ku.
─ Higanbana
@ruangnyaman
Bahkan aku sendiri sudah mulai lupa akan bayangan mu dalam hidupku.
Selamat karna berhasil menghapus hadirmu dalam kehidupan ku.
─ Higanbana
@ruangnyaman
Faktanya, seorang perempuan itu sangat mudah membayangkan tentang masa depan.
Jadi tolong jangan dengan mudahnya engkau menjanjikan, jika memang tidak bisa mewujudkan.
─ Higanbana❦
@ruangnyaman
Jadi tolong jangan dengan mudahnya engkau menjanjikan, jika memang tidak bisa mewujudkan.
─ Higanbana❦
@ruangnyaman
Jika kita tau caranya bersyukur,mungkin hidup Takan lebih pahit dari kopi hitamu itu,
Ayolah...Kitakan udah dewasa..😁
_embun
@ruangnyaman
Ayolah...Kitakan udah dewasa..😁
_embun
@ruangnyaman
Bolehkah aku sedikit egois?
Aku tidak bisa
Aku ingin mata tertuju padaku
Aku ingin perhatian itu
-padikaalta
@ruangnyaman
Aku tidak bisa
Aku ingin mata tertuju padaku
Aku ingin perhatian itu
-padikaalta
@ruangnyaman
Rambu’s letter to Rizzie
Through my eyes, you would see the wonder of your presence shining brightly, the kindness in your gaze that warms my heart, and the smile that brings light to my darkest days. You would feel the strength inside you, even when the world feels heavy. You would know that your flaws, no matter how much you dislike them, are still precious to me; I would reach deep into your soul, find the broken pieces, and love them just the same. If only you could see through my eyes, you would realize that all of you is beautiful to me.
—rambu
@ruangnyaman
Through my eyes, you would see the wonder of your presence shining brightly, the kindness in your gaze that warms my heart, and the smile that brings light to my darkest days. You would feel the strength inside you, even when the world feels heavy. You would know that your flaws, no matter how much you dislike them, are still precious to me; I would reach deep into your soul, find the broken pieces, and love them just the same. If only you could see through my eyes, you would realize that all of you is beautiful to me.
—rambu
@ruangnyaman
Kamu membuang-buang waktuku,
Di mana salahku?
Kita sudah melalui ini sepanjang waktu
Aku bahkan tidak bisa mencoba memintamu untuk tetap tinggal,
Kamu hanya terus memutar matamu
Tidak tahu harus berkata apa,
Aku tahu ada orang lain di dalam pikiranmu
Katakanlah aku sedang bermimpi,
Bisakah kamu hitung waktu yang telah kuberikan padamu?
Memikirkan ratusan pikiranku
Jika aku bisa menjadi orang itu,
Katakan padaku bagaimana melakukannya atau kamu bisa katakan,
“Maaf kamu tak bisa menjadi orangnya”
Kalau begitu, aku tahu aku tak bisa menjadi orangnya
Aku berkata pada diriku sendiri,
Untuk mencoba yang terbaik agar kamu tetap tinggal,
Tapi kamu terlalu pandai menyakitiku
Aku bahkan tidak bisa menahan diri untuk bertahan hidup,
Mengingatkanku akan ketakutanku yang tak terucapkan
Bahwa aku di sini untuk menanggung semua konsekuensi mencintaimu,
Sekarang, aku tidak bisa menyangkal bahwa aku belum siap merasakan sakitnya
— Radgecha
@ruangnyaman
Di mana salahku?
Kita sudah melalui ini sepanjang waktu
Aku bahkan tidak bisa mencoba memintamu untuk tetap tinggal,
Kamu hanya terus memutar matamu
Tidak tahu harus berkata apa,
Aku tahu ada orang lain di dalam pikiranmu
Katakanlah aku sedang bermimpi,
Bisakah kamu hitung waktu yang telah kuberikan padamu?
Memikirkan ratusan pikiranku
Jika aku bisa menjadi orang itu,
Katakan padaku bagaimana melakukannya atau kamu bisa katakan,
“Maaf kamu tak bisa menjadi orangnya”
Kalau begitu, aku tahu aku tak bisa menjadi orangnya
Aku berkata pada diriku sendiri,
Untuk mencoba yang terbaik agar kamu tetap tinggal,
Tapi kamu terlalu pandai menyakitiku
Aku bahkan tidak bisa menahan diri untuk bertahan hidup,
Mengingatkanku akan ketakutanku yang tak terucapkan
Bahwa aku di sini untuk menanggung semua konsekuensi mencintaimu,
Sekarang, aku tidak bisa menyangkal bahwa aku belum siap merasakan sakitnya
— Radgecha
@ruangnyaman
Jika dia masih bertahan dengan mu setelah kesalahan hebat yang kamu lakukan, itu artinya dia sedang membuktikan jika suatu saat kesalahan itu terulang maka dia tidak akan segan-segan untuk menghilang.
─ Higanbana❦
@ruangnyaman
─ Higanbana❦
@ruangnyaman
Tuan, diam ku kali ini bukan karena aku tidak sakit merasakan perlakuan mu. Namun diamku saat ini karena sedang ingin berdamai dengan keadaan yang tengah kau ciptakan.
─ Higanbana❦
@ruangnyaman
─ Higanbana❦
@ruangnyaman
Diam bukan berarti tidak ada rasa,aku hanya sedang mendidik diri untuk tidak menuntut rasa.soal hati yang merindu,aku punya hanya saja aku tidak ingin mengumbarnya.soal cinta yang menggebu,aku pun merasakn hanya saja aku tidak ingin meliarkan nya .
🌹
_embun
@ruangnyaman
🌹
_embun
@ruangnyaman
Di saat kalian menikmati hujan yang di benci orang lain
30 Oktober 2024,
Di kubus neraka ini.
Untuk Zezee dan Oleee:
Dua orang dengan ke anehan yang indah.
Aku ingin kalian tahu betapa berharganya kehadiran kalian dalam hidupku. Zezee kamu adalah mentari dalam badai. Ada kalanya aku melihatmu berjuang dalam ketakutan dan kekhawatiranmu sendiri, tapi meski begitu, kamu selalu meyakinkanku bahwa semua akan berlalu dan kembali baik-baik saja. Kamu hadir dengan kegilaanmu yang khas, dan keanehan yang justru membuatku merasa nyaman menjadi diri sendiri. Tidak pernah sekalipun kamu takut untuk mendekat, ataupun untuk mengenalku lebih jauh. Ada bagian dalam dirimu yang ingin aku pahami lebih dalam, sebuah dunia yang tak henti menginspirasi. Terima kasih karena selalu ada untukku, bahkan di saat kamu sendiri mungkin memerlukan dukungan dan pertolongan.
Dan untuk Oleee(Yoyon/ion) yang hatinya begitu lembut, seperti bunga yang kuat mekar di tengah badai dan panas matahari. Kamu selalu jadi penengah, dan penghubung antara aku dan Zeze. Dalam segala perbedaan kami, kamu hadir, membawa kedamaian. Bersamamu, aku merasa hangat dan tenang, seakan dunia ini memang seharusnya begitu – dipenuhi kelembutan dan ketulusan. Terima kasih, karena selalu ada, selalu membantu, bahkan ketika kamu sendiri lelah atau bingung.
Kalian berdua melengkapi hidupku. Terima kasih, Zeze dan Oleee, untuk kebahagiaan, kehangatan, dan rasa aman yang kalian berikan. Aku sangat bersyukur bisa menjalani hari-hari ini bersama kalian, dan aku harap kita akan terus berjalan berdampingan, melewati badai dan terik, hingga waktu nanti kan berhenti.
Dengan rasa sayang dan terima kasih yang mendalam, dari hujan yang tak pernah menguap dengan sia sia,
- Rissa
@ruangnyaman
30 Oktober 2024,
Di kubus neraka ini.
Untuk Zezee dan Oleee:
Dua orang dengan ke anehan yang indah.
Aku ingin kalian tahu betapa berharganya kehadiran kalian dalam hidupku. Zezee kamu adalah mentari dalam badai. Ada kalanya aku melihatmu berjuang dalam ketakutan dan kekhawatiranmu sendiri, tapi meski begitu, kamu selalu meyakinkanku bahwa semua akan berlalu dan kembali baik-baik saja. Kamu hadir dengan kegilaanmu yang khas, dan keanehan yang justru membuatku merasa nyaman menjadi diri sendiri. Tidak pernah sekalipun kamu takut untuk mendekat, ataupun untuk mengenalku lebih jauh. Ada bagian dalam dirimu yang ingin aku pahami lebih dalam, sebuah dunia yang tak henti menginspirasi. Terima kasih karena selalu ada untukku, bahkan di saat kamu sendiri mungkin memerlukan dukungan dan pertolongan.
Dan untuk Oleee(Yoyon/ion) yang hatinya begitu lembut, seperti bunga yang kuat mekar di tengah badai dan panas matahari. Kamu selalu jadi penengah, dan penghubung antara aku dan Zeze. Dalam segala perbedaan kami, kamu hadir, membawa kedamaian. Bersamamu, aku merasa hangat dan tenang, seakan dunia ini memang seharusnya begitu – dipenuhi kelembutan dan ketulusan. Terima kasih, karena selalu ada, selalu membantu, bahkan ketika kamu sendiri lelah atau bingung.
Kalian berdua melengkapi hidupku. Terima kasih, Zeze dan Oleee, untuk kebahagiaan, kehangatan, dan rasa aman yang kalian berikan. Aku sangat bersyukur bisa menjalani hari-hari ini bersama kalian, dan aku harap kita akan terus berjalan berdampingan, melewati badai dan terik, hingga waktu nanti kan berhenti.
Dengan rasa sayang dan terima kasih yang mendalam, dari hujan yang tak pernah menguap dengan sia sia,
- Rissa
@ruangnyaman
analogi sederhana,
terlihat fana tetapi tetap nyata
aku percaya kau nyata,
namun kau tak pernah ada,
karena sejatinya hanyalah karakter yang dibuat,
lalu tumbuh seiring berjalannya waktu
berjalan diarak waktu tak henti,
oh muda, tak ada lelah kau rasakan rupanya?
bertemu berbagai kemungkinan manusia,
oh muda, pernah kau sangka aku salah satunya?
'ku pikir riak pun kini mengerti arah,
membuat ujung tenang itu menerpa kembali,
bahkan sunyi pun kini terdengar ramai,
oh muda, haruskah 'ku kurangi bait sederhana ini?
rembulan tak menampakkan keelokannya,
bintang bintang pun tak juga ingin bersinar,
oh muda, tak sadarkah dirimu?
mereka kalah indahnya denganmu
burung burung kian menyapa,
bertengger indah di pepohonan,
hilir angin mulai pula berdatangan,
menerpa ruang dengan riang
oh muda, indahmu ditangkap netraku,
haruskah 'ku katakan hal menggelikan ini?
Jakarta, kini terlihat lebih indah,
karena ada dirimu didalamnya
— Radgecha
@ruangnyaman
terlihat fana tetapi tetap nyata
aku percaya kau nyata,
namun kau tak pernah ada,
karena sejatinya hanyalah karakter yang dibuat,
lalu tumbuh seiring berjalannya waktu
berjalan diarak waktu tak henti,
oh muda, tak ada lelah kau rasakan rupanya?
bertemu berbagai kemungkinan manusia,
oh muda, pernah kau sangka aku salah satunya?
'ku pikir riak pun kini mengerti arah,
membuat ujung tenang itu menerpa kembali,
bahkan sunyi pun kini terdengar ramai,
oh muda, haruskah 'ku kurangi bait sederhana ini?
rembulan tak menampakkan keelokannya,
bintang bintang pun tak juga ingin bersinar,
oh muda, tak sadarkah dirimu?
mereka kalah indahnya denganmu
burung burung kian menyapa,
bertengger indah di pepohonan,
hilir angin mulai pula berdatangan,
menerpa ruang dengan riang
oh muda, indahmu ditangkap netraku,
haruskah 'ku katakan hal menggelikan ini?
Jakarta, kini terlihat lebih indah,
karena ada dirimu didalamnya
— Radgecha
@ruangnyaman
Kisah adalah bunga.
Ketika satu tangkai patah dan mati, serbuk sari pelajarannya akan berkelana, menumbuhkan kisah baru yang jauh lebih indah🌺
_embun
@ruangnyaman
Ketika satu tangkai patah dan mati, serbuk sari pelajarannya akan berkelana, menumbuhkan kisah baru yang jauh lebih indah🌺
_embun
@ruangnyaman
Semesta mulai bercerita,
mengenai banyaknya cinta yang mulai tercipta.
Dia bilang,
likunya menambah warna.
Ia katakan,
perbedaannya memupuk dahaga.
Tetapi,
ia enggan berkisah tentang banyaknya hati yang patah dan terluka.
Jiwa-jiwa merana yang tak terhitung jumlahnya
Juga rintih yang kadang kala menyiksa raga.
Semesta menutupi,
seakan semua itu tak pernah terjadi.
Demi membangun panggung sandiwara,
semesta memaparkan kesemuan indah.
Menyisipkan birama bernama bahagia pura-pura.
Padahal, semuanya dusta.
— Lentera
@RuangNyaman @Ruangnyamanid
mengenai banyaknya cinta yang mulai tercipta.
Dia bilang,
likunya menambah warna.
Ia katakan,
perbedaannya memupuk dahaga.
Tetapi,
ia enggan berkisah tentang banyaknya hati yang patah dan terluka.
Jiwa-jiwa merana yang tak terhitung jumlahnya
Juga rintih yang kadang kala menyiksa raga.
Semesta menutupi,
seakan semua itu tak pernah terjadi.
Demi membangun panggung sandiwara,
semesta memaparkan kesemuan indah.
Menyisipkan birama bernama bahagia pura-pura.
Padahal, semuanya dusta.
— Lentera
@RuangNyaman @Ruangnyamanid
Bagaikan Bumi dan Langit
Namun jika aku adalah Bumi,
aku tidak pernah ingin mendekati Langit.
Jika bisa memilih,
aku ingin mendekat pada sesuatu yang lebih mudah kuraih.
— Lentera
@ruangnyaman @ruangnyamanid
Namun jika aku adalah Bumi,
aku tidak pernah ingin mendekati Langit.
Jika bisa memilih,
aku ingin mendekat pada sesuatu yang lebih mudah kuraih.
— Lentera
@ruangnyaman @ruangnyamanid
Dalam Tinta yang Tak Terucap
Di balik kembang api yang menderu,
Kita berbicara tentang rasa yang tak bisa ditunggu,
Di tengah rintihan, tawa, dan cemas,
Kita menyulam cerita tanpa batas.
Bertanya tentang dunia yang berputar,
Tentang angin Föhn, dan awan yang bersinar,
Tentang La Niña yang memanggil hujan,
Dan cuaca yang mengubah jalan kehidupan.
Di sisi gelap, kita bersandar,
Mencari jawaban di antara bintang dan tanah,
Tentang diri, tentang kita,
Tentang perasaan yang tak bisa disembunyikan.
Kamu dan aku, dalam ruang maya ini,
Mengukir kisah yang mungkin tak terhenti,
Dengan tanya, dengan jawab,
Dengan senyum yang mengingatkan aku untuk tetap bertahan.
Saat kamu bertanya, "Jadi, kamu beneran suka aku?"
Itu bukan sekadar kata, itu jembatan kita yang lurus,
Mungkin aku diam, tapi hatiku tak bisa lagi terhenti,
Karena kamu, dalam segala rasa yang kita beri.
— Radgecha
@ruangnyaman
Di balik kembang api yang menderu,
Kita berbicara tentang rasa yang tak bisa ditunggu,
Di tengah rintihan, tawa, dan cemas,
Kita menyulam cerita tanpa batas.
Bertanya tentang dunia yang berputar,
Tentang angin Föhn, dan awan yang bersinar,
Tentang La Niña yang memanggil hujan,
Dan cuaca yang mengubah jalan kehidupan.
Di sisi gelap, kita bersandar,
Mencari jawaban di antara bintang dan tanah,
Tentang diri, tentang kita,
Tentang perasaan yang tak bisa disembunyikan.
Kamu dan aku, dalam ruang maya ini,
Mengukir kisah yang mungkin tak terhenti,
Dengan tanya, dengan jawab,
Dengan senyum yang mengingatkan aku untuk tetap bertahan.
Saat kamu bertanya, "Jadi, kamu beneran suka aku?"
Itu bukan sekadar kata, itu jembatan kita yang lurus,
Mungkin aku diam, tapi hatiku tak bisa lagi terhenti,
Karena kamu, dalam segala rasa yang kita beri.
— Radgecha
@ruangnyaman