Q: Bahas godmodding sama metagaming
A: Sepanjang pengetahuanku, godmodding itu ketika kita lagi bales-balesan plot, tapi lawan kita atau malah kita-nya sendiri terlalu take control over the plot.
Contoh:
UJANG
“Setelah ini kita akan pergi ke Dufan, kan?” tanya ujang kepada Udin yang langsung mengangguk setuju.
UDIN
????
Padahal Udin mau nolak, tapi Ujang malah godmodding. 🥲
A: Sepanjang pengetahuanku, godmodding itu ketika kita lagi bales-balesan plot, tapi lawan kita atau malah kita-nya sendiri terlalu take control over the plot.
Contoh:
UJANG
“Setelah ini kita akan pergi ke Dufan, kan?” tanya ujang kepada Udin yang langsung mengangguk setuju.
UDIN
????
Padahal Udin mau nolak, tapi Ujang malah godmodding. 🥲
Kalau metagaming aku kurang tau. #ngekngok Mungkin subs seberinda ada yang bisa sharing?
Ruang Seberinda
Q: Bahas godmodding sama metagaming A: Sepanjang pengetahuanku, godmodding itu ketika kita lagi bales-balesan plot, tapi lawan kita atau malah kita-nya sendiri terlalu take control over the plot. Contoh: UJANG “Setelah ini kita akan pergi ke Dufan, kan?”…
Jadi kalau lagi balas membalas plot, kamu fokus pada POV kamu aja yaaa jangan mencoba memaksakan POV lawan plot kamu ke dalam plot kamu sendiri.
Forwarded from Dunianya Giano, Bumi
( godmodding itu ketika kamu mengontrol karakter orang lain tanpa persetujuan mereka terlebih dahulu. Sedangkan metagaming adalah ketika karakter kamu mengetahui informasi krusial karakter orang lain tanpa diberitahu terlebih dahulu.
Contohnya:
Karakter A membunuh seseorang. Tidak ada seorang pun yang tahu akan kejadian ini, kecuali Tuhan dan si A. Tapi secara ajaib, karakter B sadar kalau si A sudah membunuh. Si B bahkan mencurigai gerak-gerik si A, walaupun si B tidak punya alasan yang mendasar untuk mencurigai si A ini. Kenapa hal itu terjadi? Karena writer si B tidak bisa membedakan pengetahuan writer dengan pengetahuan karakternya. )
Contohnya:
Karakter A membunuh seseorang. Tidak ada seorang pun yang tahu akan kejadian ini, kecuali Tuhan dan si A. Tapi secara ajaib, karakter B sadar kalau si A sudah membunuh. Si B bahkan mencurigai gerak-gerik si A, walaupun si B tidak punya alasan yang mendasar untuk mencurigai si A ini. Kenapa hal itu terjadi? Karena writer si B tidak bisa membedakan pengetahuan writer dengan pengetahuan karakternya. )
Drop channel plot kalian dong di comsect ini~ Aku mau intip-intip sekalian react kalau gabut.
Oke—ehem, halo Sobat Seberinda! Maaf sudah lama tidak bersuara. Aku bakal scroll buat cek pertanyaan-pertanyaan kalian di comsect ya ❤️
Ruang Seberinda
Oh iya kalo ada topik yang mau disarankan juga boleh ya 🥰👊
Feel free to ask ya 🫶🫶
Ruang Seberinda
Additional, untuk self-based (OC, AU) juga upload character tapi karakternya ya.
https://www.tgoop.com/ruangseberinda/6461?comment=1619
https://www.tgoop.com/ruangseberinda/6464?comment=1620
https://www.tgoop.com/ruangseberinda/6464?comment=1621
Untuk yang disini, dia termasuk OC atau tidak dilihat apakah dia menandai dirinya sebagai OC atau tidak? Jika tidak ya mereka tidak secara "sah" membawa nama OC. Karena sekarang banyak OOC yang melakukan plotting ataupun sekedar upchar.
Pembedanya buat yang non-OOC, kita itu lebih terstruktur dan jelas bermain perannya. Tidak ada perbedaan yang signifikan, karena ya kembali lagi OOC bisa melakukan apa saja dan tidak ada "kewajiban" untuk menggunakan perannya.
https://www.tgoop.com/ruangseberinda/6464?comment=1622
Nah maka di sini pembeda pemahamannya. OOC kebanyakan (tidak semua) sekedar "menulis" berdasarkan tema. Namun kembali lagi kita, sebagai roleplayer, tidak ada batas untuk mengeksplorasi satu dan dua hal lainnya. Sama halnya yang suka rombak cerita
If you said you're a/an OC, AU, GEN, CANON, or even PARODY. Yaudah, berperan selayaknya aja. Kamu yang tahu kamu diidentifikasi sebagai apa.
Cmiiw ya, Sobat.
https://www.tgoop.com/ruangseberinda/6464?comment=1620
https://www.tgoop.com/ruangseberinda/6464?comment=1621
Untuk yang disini, dia termasuk OC atau tidak dilihat apakah dia menandai dirinya sebagai OC atau tidak? Jika tidak ya mereka tidak secara "sah" membawa nama OC. Karena sekarang banyak OOC yang melakukan plotting ataupun sekedar upchar.
Pembedanya buat yang non-OOC, kita itu lebih terstruktur dan jelas bermain perannya. Tidak ada perbedaan yang signifikan, karena ya kembali lagi OOC bisa melakukan apa saja dan tidak ada "kewajiban" untuk menggunakan perannya.
https://www.tgoop.com/ruangseberinda/6464?comment=1622
Nah maka di sini pembeda pemahamannya. OOC kebanyakan (tidak semua) sekedar "menulis" berdasarkan tema. Namun kembali lagi kita, sebagai roleplayer, tidak ada batas untuk mengeksplorasi satu dan dua hal lainnya. Sama halnya yang suka rombak cerita
If you said you're a/an OC, AU, GEN, CANON, or even PARODY. Yaudah, berperan selayaknya aja. Kamu yang tahu kamu diidentifikasi sebagai apa.
Cmiiw ya, Sobat.
Telegram
Bumi 📍 Edinburgh #TripWithLSM in Seberinda Discussion.
Penulis.
Bukan min, kebanyakan anak rp sekarang tu pake Hyunjin as Anak SMA, contoh.
Atau Hyunjin as Mahasiswa Sasing, Mahsiswa Hukum dll. Mereka sampai IC bahkan ada juga yang ngeplot di ch. Itu masuknya OC apa enggak?
Bukan min, kebanyakan anak rp sekarang tu pake Hyunjin as Anak SMA, contoh.
Atau Hyunjin as Mahasiswa Sasing, Mahsiswa Hukum dll. Mereka sampai IC bahkan ada juga yang ngeplot di ch. Itu masuknya OC apa enggak?