tgoop.com/AlWasiyyahINA/2784
Last Update:
#Silsilah_Fatāwā_Aqidah [15]
🔸 Bagaimana Kita Beriman kepada Malaikat?
✍🏻 Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin -rahimahullah- berkata:
“Bagian yang tersisa dari rukun kedua, yaitu beriman kepada malaikat -عليهم الصلاة والسلام-, adalah bahwa keimanan kepada malaikat itu bisa bersifat global (umum) dan terperinci.
Apa yang kita ketahui secara khusus, maka kita wajib mengimaninya secara khusus. Misalnya, kita beriman kepada Allah, Jibril, Mikail, Israfil, Malaikat Maut, Malik penjaga neraka, dan yang semisalnya.
Adapun yang tidak kita ketahui secara khusus, maka kita beriman kepadanya secara global; kita beriman kepada malaikat secara keseluruhan. Jumlah malaikat sangat banyak, tidak ada yang dapat menghitung mereka kecuali Allah ‘Azza wa Jalla.
Nabi ﷺ bersabda:
البيت المعمور الذي في السماء السابعة يدخله كل يوم سبعون ألف ملك، إذا خرجوا منه لم يعودوا إليه آخر ما عليهم
“Baitul Ma’mur yang berada di langit ketujuh dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat setiap hari, dan ketika mereka keluar darinya, mereka tidak akan kembali lagi ke sana.”
Beliau ﷺ juga bersabda:
«ما من موضع أربع أصابع في السماء إلا وفيه ملك قائم لله أو راكع أو ساجد»
“Tidak ada satu tempat seluas empat jari di langit kecuali di sana ada malaikat yang berdiri, ruku’, atau sujud kepada Allah.”
Namun, kita tidak mengetahui nama-nama, tugas-tugas, dan pekerjaan mereka kecuali apa yang datang dari syariat. Apa yang dijelaskan oleh syariat secara rinci tentang keadaan, pekerjaan, dan tugas-tugas mereka, maka kita wajib mengimaninya secara rinci. Adapun yang tidak dijelaskan secara rinci, kita cukup mengimaninya secara global.
🔸 Para malaikat ini memiliki kemampuan dan kekuatan yang tidak dimiliki manusia. Hal ini adalah tanda kebesaran Allah ‘Azza wa Jalla.
Keimanan kepada malaikat juga mencakup keimanan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan kekuasaan-Nya yang agung. Kita wajib mencintai para malaikat ini karena mereka beriman dan senantiasa melaksanakan perintah Allah ‘Azza wa Jalla.
Barang siapa yang memusuhi salah satu dari mereka, maka dia kafir, sebagaimana firman Allah Ta’ala:
{مَنْ كَانَ عَدُوّاً لِلَّهِ وَمَلائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ}
“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril, dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh bagi orang-orang kafir.” [Al-Baqarah: 98]
Dan firman Allah Ta’ala:
{قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوّاً لِجِبْرِيلَ فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقاً لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ}
“Katakanlah: Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) dialah yang menurunkannya (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu.” [Al-Baqarah: 97]
Kesimpulannya, para malaikat -عليهم الصلاة والسلام- ini wajib kita cintai karena mereka adalah hamba-hamba Allah Ta’ala yang senantiasa melaksanakan perintah-Nya. Kita tidak boleh memusuhi salah satu pun dari mereka.
📚 [Fiqh Al-’Ibādāt (35-36)]
—————
• Channel Al-Wasiyyah
@AlWasiyyahINA
https://www.tgoop.com/AlWasiyyahINA
BY ▫️ Al-Wasiyyah INA ▫️
Share with your friend now:
tgoop.com/AlWasiyyahINA/2784