CARTELDERUCHA Telegram 862
Siapa sih wanita yang ada di lukisannya?

ada yang tau ga wanita yang di lukisan itu siapa?? atau kalian percaya sama yang bilang kalau wanita dilukisan itu adalah imajinasi si pelukis?

ternyata bukan imajinasi si pelukis loh, ada banyak cerita di balik lukisan monalisa.

nama dari wanita yang ada dilukisan yaitu Lisa Gherardini, seorang istri dari pedagang Florentine yang bernama Francesco del Giocondo. dan wanita ini bukan wanita yang yang spesial dan bangsawan, wanita ini bener bener wanita biasa dan hanya seorang pedagang aja yang menjadi model si pelukis.

so, wanita ini cuman model dari si pelukis yang dimana lukisan ini akan diberikan kepada raja di situ.



tgoop.com/CARTELDERUCHA/862
Create:
Last Update:

Siapa sih wanita yang ada di lukisannya?

ada yang tau ga wanita yang di lukisan itu siapa?? atau kalian percaya sama yang bilang kalau wanita dilukisan itu adalah imajinasi si pelukis?

ternyata bukan imajinasi si pelukis loh, ada banyak cerita di balik lukisan monalisa.

nama dari wanita yang ada dilukisan yaitu Lisa Gherardini, seorang istri dari pedagang Florentine yang bernama Francesco del Giocondo. dan wanita ini bukan wanita yang yang spesial dan bangsawan, wanita ini bener bener wanita biasa dan hanya seorang pedagang aja yang menjadi model si pelukis.

so, wanita ini cuman model dari si pelukis yang dimana lukisan ini akan diberikan kepada raja di situ.

BY 𝐂𝐀𝐑𝐓𝐄𝐋 𝐃𝐄 𝐑𝐔𝐂𝐇𝐀




Share with your friend now:
tgoop.com/CARTELDERUCHA/862

View MORE
Open in Telegram


Telegram News

Date: |

Matt Hussey, editorial director of NEAR Protocol (and former editor-in-chief of Decrypt) responded to the news of the Telegram group with β€œ#meIRL.” While the character limit is 255, try to fit into 200 characters. This way, users will be able to take in your text fast and efficiently. Reveal the essence of your channel and provide contact information. For example, you can add a bot name, link to your pricing plans, etc. Among the requests, the Brazilian electoral Court wanted to know if they could obtain data on the origins of malicious content posted on the platform. According to the TSE, this would enable the authorities to track false content and identify the user responsible for publishing it in the first place. A Hong Kong protester with a petrol bomb. File photo: Dylan Hollingsworth/HKFP. Click β€œSave” ;
from us


Telegram 𝐂𝐀𝐑𝐓𝐄𝐋 𝐃𝐄 𝐑𝐔𝐂𝐇𝐀
FROM American