Pada tanggal 28 Oktober 1928, pemuda Indonesia bersatu untuk mendeklarasikan tekad mereka dalam menjaga kemerdekaan dan menyatukan perjuangan
"Mari kita satukan langkah dan merajut masa depan bangsa yang cerah, sumpah pemuda tak pernah lekang oleh waktu semangatnya akan terus menggelora di hati tiap generasi yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi"
Selamat Hari Sumpah Pemuda! Mari kita terus mengenang semangat persatuan dan kesatuan. Semoga semangat perjuangan para pemuda Indonesia menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu menjaga keutuhan bangsa, merawat kebhinekaan, dan mewujudkan masa depan yang lebih baik bersama-sama. Dirgahayu Indonesia
Pada tanggal 28 Oktober 1928, pemuda Indonesia bersatu untuk mendeklarasikan tekad mereka dalam menjaga kemerdekaan dan menyatukan perjuangan
"Mari kita satukan langkah dan merajut masa depan bangsa yang cerah, sumpah pemuda tak pernah lekang oleh waktu semangatnya akan terus menggelora di hati tiap generasi yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi"
Selamat Hari Sumpah Pemuda! Mari kita terus mengenang semangat persatuan dan kesatuan. Semoga semangat perjuangan para pemuda Indonesia menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu menjaga keutuhan bangsa, merawat kebhinekaan, dan mewujudkan masa depan yang lebih baik bersama-sama. Dirgahayu Indonesia
In the “Bear Market Screaming Therapy Group” on Telegram, members are only allowed to post voice notes of themselves screaming. Anything else will result in an instant ban from the group, which currently has about 75 members. Just at this time, Bitcoin and the broader crypto market have dropped to new 2022 lows. The Bitcoin price has tanked 10 percent dropping to $20,000. On the other hand, the altcoin space is witnessing even more brutal correction. Bitcoin has dropped nearly 60 percent year-to-date and more than 70 percent since its all-time high in November 2021. The administrator of a telegram group, "Suck Channel," was sentenced to six years and six months in prison for seven counts of incitement yesterday. ZDNET RECOMMENDS Among the requests, the Brazilian electoral Court wanted to know if they could obtain data on the origins of malicious content posted on the platform. According to the TSE, this would enable the authorities to track false content and identify the user responsible for publishing it in the first place.
from us