tgoop.com/JiwaTarbawi/1262
Last Update:
JIWA TARBAWI 888
Sebenarnya, semua manusia yakin tentang kematian. Manusia mengakuinya. Setiap hari manusia mendengar, menyaksi dan mengetahui tentang perkhabaran tentang kematian. Namun, manusia sering alpa tentangnya.
Al Quran mengaitkan kematian dengan istilah al yaqin (اليقين).
Firman Allah ta’ala,
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ ﴿الحجر: ٩٩﴾
Dan sembahlah Tuhanmu, sehingga datang kepadamu (perkara yang tetap) yakin.
( AL Hijr: 99)
Bila datang kematian, maka manusia akan yakin dan percaya sepenuhnya, bahkan membenarkan apa sahaja berita dan perkhabaran yang pernah didengari tentang kematian sewaktu ia hidup. Tentang sakaratul maut, rasa kesakitan ketika ditarik ruh dari tubuh, malaikat pencabut nyawa, gambaran amal baik dan buruknya, fitnah kubur berupa malaikat munkar dan nakir, azab dan juga nikmat dalam kehidupan alam kubur.
Namun, keyakinan yang datang di waktu itu sering membawa penyesalan yakni jika sebelum datangnya itu tanpa persiapan amal ibadah dan ketaatan.
Firman Allah ta’ala ‘Azza wa Jalla mengkhabarkan ucapan golongan penghuni neraka Saqar kenapa mereka dimasukkan ke dalamnya,
ما سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ ﴿٤٢﴾ قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ ﴿٤٣﴾ وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ ﴿٤٤﴾ وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ ﴿٤٥﴾ وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ ﴿٤٦﴾ حَتَّىٰ أَتَانَا الْيَقِينُ ﴿٤٧﴾ ﴿المدثر:٤٢-٤٧﴾
(Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu, mereka berkata): "Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?" (42) Orang-orang yang bersalah itu menjawab: "Kami tidak termasuk dalam kumpulan orang-orang yang mengerjakan sembahyang; (43) "Dan kami tidak pernah memberi makan orang-orang miskin; (44) "Dan kami dahulu selalu mengambil bahagian memperkatakan perkara yang salah, bersama-sama orang-orang yang memperkatakannya; (45) "Dan kami sentiasa mendustakan hari pembalasan, (46) "Sehinggalah kami didatangi oleh perkara yang tetap diyakini [al yaqin]”. (47)
(Al Muddatstsir: 42-47)
Sesugguhnya keyakinan yang membuahkan tasdiq pembenaran tentang kematian dan hidup selepasnya adalah lebih besar faedah dan manfaatnya. Penyesalan terhadap kesilapan, kecuaian, kelalaian dan pengabaian dalam hidup di dunia adalah lebih dituntut agar taubat dan pengislahan perbaikan diri dapat dilakukan dengan segera, serius dan bersungguh-sungguh.
Justeru, menyesal dulu berpendapatan dan menyesal kemudian tiada gunanya.
ABi
BY Jiwa Tarbawi
Share with your friend now:
tgoop.com/JiwaTarbawi/1262