tgoop.com/JiwaTarbawi/1290
Last Update:
Bisikan Ruh Ramadhan 11
Ramadhan dan puasa mengajar manusia supaya serius bersiap sedia untuk menghadapi kehidupan akhirat. Kehidupan dunia sudah terlalu memenatkan. Sehingga manusia lupa, lalai, cuai dan abaikan persiapan akhirat.
Sebenarnya, dunia dijadikan untuk ditundukkan menjadi ‘hamba’ manusia sebagai khalifah.
أَلَمْ تَرَوْا أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُم مَّا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ﴿لقمان: ٢٠﴾
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi
(Luqman: 20)
Namun, yang sering terjadi ialah manusia pula yang menjadi hamba kepada dunia.
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا ﴿١٦﴾ وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ ﴿١٧﴾
Tetapi kamu memilih kehidupan duniawi. (16) Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (17)
(Al A’laa : 16-17)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ وَعَبْدُ الدِّرْهَمِ وَعَبْدُ الْخَمِيصَةِ إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ
Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi ﷺ bersabda, "Binasalah hamba dinar, binasalah hamba dirham, binasalah hamba al khomisah (kain tebal dan sutra), jika diberi maka ia redha jika tidak diberi maka ia marah mencela.
(HR Bukhari, 2673)
Justeru, kenalilah dan sedarilah hakikat dunia yang sebenar agar tidak dikaburi matlamat hidup sebenar di akhirat nanti.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ، وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَـهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ نِيَّـتَهُ جَمَعَ اللهُ لَهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِـيْ قَلْبِهِ ، وَأَتَـتْهُ الدُّنْـيَا وَهِـيَ رَاغِمَـةٌ
Barangsiapa tujuan hidupnya adalah dunia, maka Allâh akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di kedua pelupuk matanya, dan ia mendapat dunia menurut apa yang telah ditetapkan baginya. Dan barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah negeri akhirat, Allâh Azza wa Jalla akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina.
(HR. Ahmad, V/183; Ibnu Mâjah, no. 4105)
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
مُحِبُّ الدُّنْيَا لَا يَنْفَكُّ مِنْ ثَلَاثٍ : هَمٌّ لَازِمٌ ، وَتَعَبٌ دَائِمٌ ، وَحَسْرَةٌ لَا تَنْقَضِى.
Pecinta dunia tidak akan terlepas dari tiga hal : kesedihan (kegelisahan) yang terus-menerus; keletihan (kerana mengejar dunia) yang berterusan; dan penyesalan yang tidak pernah berhenti.
ABi
BY Jiwa Tarbawi
Share with your friend now:
tgoop.com/JiwaTarbawi/1290