NCTAESPAOFC Telegram 110098
Penyebab Krisis Moneter 1998

1. Nilai Rupiah Menurun Terhadap Dolar Amerika Serikat.
Terjadinya krisis moneter ini sudah terlihat sejak awal tahun 1997, tepatnya pada bulan Agustus 1997. Hal ini dapat terlihat dari menurunnya nilai tukar mata uang Indonesia, yaitu Rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dolar USA. Cadangan devisa negara tidak cukup kuat untuk menahan gempuran terhadap mata uang Rupiah yang menurun.

Mata uang Rupiah mengalami penurunan drastis dari rata-rata Rp 2.450 per Dolar USA pada Juni 1997 menjadi Rp 13.513 per Dolar USA pada akhir Januari 1998, namun turun kembali ke kisaran Rp 8.000 pada awal Mei 1999.



tgoop.com/NCTAESPAOFC/110098
Create:
Last Update:

Penyebab Krisis Moneter 1998

1. Nilai Rupiah Menurun Terhadap Dolar Amerika Serikat.
Terjadinya krisis moneter ini sudah terlihat sejak awal tahun 1997, tepatnya pada bulan Agustus 1997. Hal ini dapat terlihat dari menurunnya nilai tukar mata uang Indonesia, yaitu Rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dolar USA. Cadangan devisa negara tidak cukup kuat untuk menahan gempuran terhadap mata uang Rupiah yang menurun.

Mata uang Rupiah mengalami penurunan drastis dari rata-rata Rp 2.450 per Dolar USA pada Juni 1997 menjadi Rp 13.513 per Dolar USA pada akhir Januari 1998, namun turun kembali ke kisaran Rp 8.000 pada awal Mei 1999.

BY NCTAESPA OFFICIAL.


Share with your friend now:
tgoop.com/NCTAESPAOFC/110098

View MORE
Open in Telegram


Telegram News

Date: |

Write your hashtags in the language of your target audience. During the meeting with TSE Minister Edson Fachin, Perekopsky also mentioned the TSE channel on the platform as one of the firm's key success stories. Launched as part of the company's commitments to tackle the spread of fake news in Brazil, the verified channel has attracted more than 184,000 members in less than a month. Telegram is a leading cloud-based instant messages platform. It became popular in recent years for its privacy, speed, voice and video quality, and other unmatched features over its main competitor Whatsapp. Ng Man-ho, a 27-year-old computer technician, was convicted last month of seven counts of incitement charges after he made use of the 100,000-member Chinese-language channel that he runs and manages to post "seditious messages," which had been shut down since August 2020. According to media reports, the privacy watchdog was considering “blacklisting” some online platforms that have repeatedly posted doxxing information, with sources saying most messages were shared on Telegram.
from us


Telegram NCTAESPA OFFICIAL.
FROM American