Pembelian dan distribusi biji-bijian di antara personel militer Romawi adalah tugas awal frumentarii. Tugas ini yang menempatkan mereka dalam posisi yang selalu bepergian melintasi kekaisaran. Dalam menjalankan tugas itu, mereka beriteraksi dengan pejabat Romawi, pemimpin militer, dan warga sipil.
Kaisar Hadrian menyadari potensi pengumpulan intelijen dari kekuatan tersebut. Sehingga kemudian mengubah mereka menjadi pengawal Praetorian sendiri. Dikatakan 'dia ingin tahu hal-hal yang seharusnya tidak dia ketahui' dan frumentarii adalah petugas yang sempurna untuk tujuan itu.
Peran mereka jadi berkembang pada masa pemerintahan Hadrian. Tidak hanya menjadi pengumpul gandum, mereka juga bertanggung jawab atas stabilisasi internal. Ini termasuk penangkapan orang-orang yang dicurigai akan merusak ketenangan dan keamanan Romawi.
Pembelian dan distribusi biji-bijian di antara personel militer Romawi adalah tugas awal frumentarii. Tugas ini yang menempatkan mereka dalam posisi yang selalu bepergian melintasi kekaisaran. Dalam menjalankan tugas itu, mereka beriteraksi dengan pejabat Romawi, pemimpin militer, dan warga sipil.
Kaisar Hadrian menyadari potensi pengumpulan intelijen dari kekuatan tersebut. Sehingga kemudian mengubah mereka menjadi pengawal Praetorian sendiri. Dikatakan 'dia ingin tahu hal-hal yang seharusnya tidak dia ketahui' dan frumentarii adalah petugas yang sempurna untuk tujuan itu.
Peran mereka jadi berkembang pada masa pemerintahan Hadrian. Tidak hanya menjadi pengumpul gandum, mereka juga bertanggung jawab atas stabilisasi internal. Ini termasuk penangkapan orang-orang yang dicurigai akan merusak ketenangan dan keamanan Romawi.
BY ๐ฎ๐ณ๐ต. ๐ก๐๐ ๐๐ ๐ฆ๐ง๐๐ฅ
How to create a business channel on Telegram? (Tutorial) During the meeting with TSE Minister Edson Fachin, Perekopsky also mentioned the TSE channel on the platform as one of the firm's key success stories. Launched as part of the company's commitments to tackle the spread of fake news in Brazil, the verified channel has attracted more than 184,000 members in less than a month. Ng Man-ho, a 27-year-old computer technician, was convicted last month of seven counts of incitement charges after he made use of the 100,000-member Chinese-language channel that he runs and manages to post "seditious messages," which had been shut down since August 2020. The initiatives announced by Perekopsky include monitoring the content in groups. According to the executive, posts identified as lacking context or as containing false information will be flagged as a potential source of disinformation. The content is then forwarded to Telegram's fact-checking channels for analysis and subsequent publication of verified information. A Hong Kong protester with a petrol bomb. File photo: Dylan Hollingsworth/HKFP.
from us