𝗢𝗙𝗖 𝗥𝗜𝗗𝗗𝗘𝗥 𝗔𝗜𝗚𝗟𝗘

"Permisi kak" sapa Melani pada kakak kelas itu.

"Iya? Ada yang bisa dibantu?" Tanya kakak kelas itu.

"Saya mau bertanya, kakak kelas yang bernama Tiwi dikamar nomor berapa ya?" Tanya Melani. Namun, bukan nya menjawab kakak kelas itu menampilkan wajah yang kurang mengenakkan.

"Apa kamu bertemu dengan siswi bernama Tiwi? Dan kamu di kamar nomor berapa?" Tanya kakak kelas itu.

"Iya, semalam saya melihat dia sedang duduk di depan kamar kosong dan saya di kamar nomor 8" jawab Melani.

"Ayo kita ke kamar kosong itu dan akan saya jelaskan" ucap kakak kelas yang bernama Sarti.

Sarti dan Melani memasuki kamar kosong yang Melani cerita kan, seakan tahu isi kamar tersebut. Sarti berjalan menuju tembok sudut dekat jendela kamar. Sarti membuka salah satu keramik yang memang sudah tidak menempel.

Yang ternyata itu tempat untuk menguburkan plastik yang berisi tanah kubur seorang siswi yang meninggal di asrama ini.

www.tgoop.com/OFCRIDDERAIGLE/1765

179 viewsedited  Dec 5 at 12:35

"Permisi kak" sapa Melani pada kakak kelas itu.

"Iya? Ada yang bisa dibantu?" Tanya kakak kelas itu.

"Saya mau bertanya, kakak kelas yang bernama Tiwi dikamar nomor berapa ya?" Tanya Melani. Namun, bukan nya menjawab kakak kelas itu menampilkan wajah yang kurang mengenakkan.

"Apa kamu bertemu dengan siswi bernama Tiwi? Dan kamu di kamar nomor berapa?" Tanya kakak kelas itu.

"Iya, semalam saya melihat dia sedang duduk di depan kamar kosong dan saya di kamar nomor 8" jawab Melani.

"Ayo kita ke kamar kosong itu dan akan saya jelaskan" ucap kakak kelas yang bernama Sarti.

Sarti dan Melani memasuki kamar kosong yang Melani cerita kan, seakan tahu isi kamar tersebut. Sarti berjalan menuju tembok sudut dekat jendela kamar. Sarti membuka salah satu keramik yang memang sudah tidak menempel.

Yang ternyata itu tempat untuk menguburkan plastik yang berisi tanah kubur seorang siswi yang meninggal di asrama ini.

BY 𝗢𝗙𝗖 𝗥𝗜𝗗𝗗𝗘𝗥 𝗔𝗜𝗚𝗟𝗘