tgoop.com/aescityvstory/851
Last Update:
Akhirnya, Toba memperkenalkan namanya. Begitu juga dengan perempuan tersebut yang memperkenalkan namanya sebagai Putri.
Terpesona dengan kecantikan Putri, Toba akhirnya menjelaskan keinginannya untuk menikahi perempuan tersebut.
"Bersediakah kau menikah denganku," tanya Toba.
"Baiklah, aku bersedia tuan. Selama tuan bersedia pula memenuhi satu syarat yang aku ajukan," jawab Putri.
"Syarat apa yang kau kehendaki? Sebutkan. Niscaya aku akan memenuhinya?," kata Toba.
"Permintaanku hanya satu, hendaklah tuan menutup rapat-rapat rahasiaku. Jangan sekali-kali tuan menyebutkan jika aku berasal dari ikan. Jika tuan menyatakan kesediaan tuan untuk menjaga rahasia ini, aku bersedia menjadi istri Tuan," Putri meminta.
"Baiklah. Aku akan menutup rapat-rapat rahasia ini. Rahasia ini hanya kita ketahui berdua saja," ujar Toba.
Setelah memenuhi permintaan tersebut, Toba dan Putri akhirnya menikah. Keduanya hidup berbahagia meskipun dalam kesederhanaan. Kehidupan mereka semakin lengkap dengan kelahiran anak lelaki mereka yang diberi nama Samosir.
Samosir tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat. Namun, sayangnya ia agak nakal dan pemalas. Kerjaannya hanya tiduran saja.
Ia juga tidak peduli atau ingin membantu ayahnya yang sibuk bekerja di ladang. Bahkan, untuk sekadar mengantar makanan dan minuman untuk ayahnya pun, Samosir kerap menolak.
Tak hanya itu, Samosir juga memiliki nafsu makan yang besar. Jatah makanan keluarganya untuk sehari bisa ia habiskan dalam sekali makan. Toba merasa harus bekerja lebih keras lagi untuk memenuhi keinginan makan anak laki-lakinya.
Hingga akhirnya pada suatu hari, Samosir diminta ibunya untuk mengantarkan makanan kepada ayahnya. Meskipun awalnya Samosir malas untuk mengantarkan makanan tersebut, ia akhirnya mau melakukannya setelah ibunya memaksa, meskipun dengan wajah tersungut-sungut.
BY Dongeng aescityv
Share with your friend now:
tgoop.com/aescityvstory/851