OFCSAVALAS Telegram 1893
di ruang tamu yang sepi, hanya terdengar suara televisi yang sedang menyala. ibu, duduk di sofa sambil menonton acara favoritnya. Di sudut ruangan, Ella, anak bungsu mereka, tampak termenung, sorot matanya tampak kosong, dan akhir akhir ini ia jarang sekali berbicara dan bercerita tentang kejadian yang ada disekolah sejak beberapa hari terakhir.

ibu: ( menatap ella yang masih diam) β€œella, kenapa kamu diam saja ? ada masalah disekolah? atau ada yang mengganggumu? ”

Ella: ( menggeleng pelan, namun wajahnya tetap terlihat murung )

ibu: ( berhenti sejenak dari televisi, mulai merasa cemas ) β€œ ella, kamu kenapa ? boleh cerita sama ibu. ibu khawatir kalau kamu kenapa - napa ”

Ella : ( terdiam lama, lalu dengan perlahan membuka mulut ) β€œ ibu dan ayah kenapa sih selalu kasih perhatian lebih ke ka abi dan ka dewi ? aku tuh merasa kaya ngga ada disini. ”

Ibu: ( terkejut, lalu menatap ella dengan bingung ) β€œ maksud kamu apa, el ? ibu sama ayah ngga bermaksud seperti itu. ibu sama ayah sayang sama kamu, kok ”

Ella: ( menunduk, suara semakin lirih ) β€œ tapi, kak abi sudah sibuk dengan lamaran pekerjaan yang tidak selesaiΒ² itu, sedangkan kak dewi jugaa seringg diajak ke pasar sama ibu. sementara aku ? aku cuma dirumah, membersihkan rumah, dan yang lain sebagainya. ibu ngga pernah sekalipun tanya tanya soal aku. aku cuma duduk disini, merasa seperti ngga penting. ”

ibu: β€œ terdiam sejenak, mencerna semua kata kata dini, lalu menatap wajahnya dengan tatapan penuh kasih ) β€œ ella, ibu nggak bermaksud melupakanmu. kakak kakakmu emang lebih besar, lebih banyak tanggung jawabnya. ibu mengajak kakakmu ke pasar agar bisa membantu ibu membawa belanjaan yang beratΒ². tapi bukan berarti ibu lebih sayang mereka. ”

Ella: ( mata mulai berkaca-kaca, berusaha menahan tangis )  β€œkadang aku merasa sendirian, Bu. Waktu kalian ngobrol, aku cuma diam. kalau ada sesuatu yang perlu dibicarakan, ibu pasti selalu nyari kak abi atau kak dewi. aku tuh merasa kaya ngga penting banget disini, bu. ”

Ibu: ( mendekatkan dan duduk disamping ella, meraih kedua tangannya dengan lembut) β€œ ella. . ibu tidak bermaksud mengabaikan kamu. ibu hanya sering terjebak dengan rutinitas sehari-hari, dan ibu tidak sadar kalau kamu merasa seperti itu. ibu sangat menghargai kamu, meskipun kadang ibu dan ayah terlalu sibuk. kamu tetap anak bungsu yang sangat berarti bagi ibu. ”



tgoop.com/ofcsavalas/1893
Create:
Last Update:

di ruang tamu yang sepi, hanya terdengar suara televisi yang sedang menyala. ibu, duduk di sofa sambil menonton acara favoritnya. Di sudut ruangan, Ella, anak bungsu mereka, tampak termenung, sorot matanya tampak kosong, dan akhir akhir ini ia jarang sekali berbicara dan bercerita tentang kejadian yang ada disekolah sejak beberapa hari terakhir.

ibu: ( menatap ella yang masih diam) β€œella, kenapa kamu diam saja ? ada masalah disekolah? atau ada yang mengganggumu? ”

Ella: ( menggeleng pelan, namun wajahnya tetap terlihat murung )

ibu: ( berhenti sejenak dari televisi, mulai merasa cemas ) β€œ ella, kamu kenapa ? boleh cerita sama ibu. ibu khawatir kalau kamu kenapa - napa ”

Ella : ( terdiam lama, lalu dengan perlahan membuka mulut ) β€œ ibu dan ayah kenapa sih selalu kasih perhatian lebih ke ka abi dan ka dewi ? aku tuh merasa kaya ngga ada disini. ”

Ibu: ( terkejut, lalu menatap ella dengan bingung ) β€œ maksud kamu apa, el ? ibu sama ayah ngga bermaksud seperti itu. ibu sama ayah sayang sama kamu, kok ”

Ella: ( menunduk, suara semakin lirih ) β€œ tapi, kak abi sudah sibuk dengan lamaran pekerjaan yang tidak selesaiΒ² itu, sedangkan kak dewi jugaa seringg diajak ke pasar sama ibu. sementara aku ? aku cuma dirumah, membersihkan rumah, dan yang lain sebagainya. ibu ngga pernah sekalipun tanya tanya soal aku. aku cuma duduk disini, merasa seperti ngga penting. ”

ibu: β€œ terdiam sejenak, mencerna semua kata kata dini, lalu menatap wajahnya dengan tatapan penuh kasih ) β€œ ella, ibu nggak bermaksud melupakanmu. kakak kakakmu emang lebih besar, lebih banyak tanggung jawabnya. ibu mengajak kakakmu ke pasar agar bisa membantu ibu membawa belanjaan yang beratΒ². tapi bukan berarti ibu lebih sayang mereka. ”

Ella: ( mata mulai berkaca-kaca, berusaha menahan tangis )  β€œkadang aku merasa sendirian, Bu. Waktu kalian ngobrol, aku cuma diam. kalau ada sesuatu yang perlu dibicarakan, ibu pasti selalu nyari kak abi atau kak dewi. aku tuh merasa kaya ngga penting banget disini, bu. ”

Ibu: ( mendekatkan dan duduk disamping ella, meraih kedua tangannya dengan lembut) β€œ ella. . ibu tidak bermaksud mengabaikan kamu. ibu hanya sering terjebak dengan rutinitas sehari-hari, dan ibu tidak sadar kalau kamu merasa seperti itu. ibu sangat menghargai kamu, meskipun kadang ibu dan ayah terlalu sibuk. kamu tetap anak bungsu yang sangat berarti bagi ibu. ”

BY OPLINK I πŸ–πŸπŸ— πŽπ…π‚ 𝐒𝐀𝐕𝐀𝕷𝐀𝐒




Share with your friend now:
tgoop.com/ofcsavalas/1893

View MORE
Open in Telegram


Telegram News

Date: |

Other crimes that the SUCK Channel incited under Ng’s watch included using corrosive chemicals to make explosives and causing grievous bodily harm with intent. The court also found Ng responsible for calling on people to assist protesters who clashed violently with police at several universities in November 2019. The channel also called on people to turn out for illegal assemblies and listed the things that participants should bring along with them, showing prior planning was in the works for riots. The messages also incited people to hurl toxic gas bombs at police and MTR stations, he added. A Hong Kong protester with a petrol bomb. File photo: Dylan Hollingsworth/HKFP. 5Telegram Channel avatar size/dimensions The group also hosted discussions on committing arson, Judge Hui said, including setting roadblocks on fire, hurling petrol bombs at police stations and teaching people to make such weapons. The conversation linked to arson went on for two to three months, Hui said.
from us


Telegram OPLINK I πŸ–πŸπŸ— πŽπ…π‚ 𝐒𝐀𝐕𝐀𝕷𝐀𝐒
FROM American