WIRAUSAHA Telegram 12098
Bangsa Petarung

Orang Indonesia itu gigih. Bahkan disebut, bangsa petarung. Benarkah?

Sejak dulu, nenek moyang kita sudah bertarung dengan samudera dan berlayar sampai ke Madagaskar. Sejak dulu, leluhur kita sudah bertarung dengan penjajah selama ratusan tahun dan kitalah pemenangnya.

Gigih!

Sayangnya, saat ini kegigihan itu diarahkan dan dicurahkan pada kerja (melamar kerja dan berkarier), BUKAN pada bisnis. Para orangtua pun masih tergila-gila pada hal-hal akademis untuk anak-anaknya.

Bayangkan, andai kegigihan itu dicurahkan pada bisnis, penjualan, dan penawaran. Kebayang? Insya Allah bakal dahsyat hasilnya! Makmur! M-a-k-m-u-r!

PPKM = Pol-Polan Kita Menawarkan
PPKM = Pelan-Pelan Kita Makmur

Yang memprihatinkan, saat mereka coba-coba menawarkan, mereka pun gampang baper, gampang menyerah. Padahal nggak semua prospek menolak lho. Terus, kenapa pikiran kita tersita hanya pada orang-orang yang menolak?

Simak pesan-pesan di 4 slide di atas ya. 👆

Ingat, kalau kita STOP menawarkan, kita justru ‘menyenangkan hati’ orang yang menghina dan mem-bully kita. Sebaliknya keluarga yang menunggu kesuksesan kita, malah kita kecewakan. Hei, di mana logika kita?

Dan inilah pesan saya kepada mitra-mitra, “Kalau pengen top markotop, jangan pernah stop. Kalau pengen melompat lebih jauh, jangan pernah mengeluh. Kalau pengen bener-bener berperan, jangan gampang baperan.”

Pada akhirnya teman @wirausaha , jadilah bangsa petarung, jadilah bangsa pemenang!



tgoop.com/wirausaha/12098
Create:
Last Update:

Bangsa Petarung

Orang Indonesia itu gigih. Bahkan disebut, bangsa petarung. Benarkah?

Sejak dulu, nenek moyang kita sudah bertarung dengan samudera dan berlayar sampai ke Madagaskar. Sejak dulu, leluhur kita sudah bertarung dengan penjajah selama ratusan tahun dan kitalah pemenangnya.

Gigih!

Sayangnya, saat ini kegigihan itu diarahkan dan dicurahkan pada kerja (melamar kerja dan berkarier), BUKAN pada bisnis. Para orangtua pun masih tergila-gila pada hal-hal akademis untuk anak-anaknya.

Bayangkan, andai kegigihan itu dicurahkan pada bisnis, penjualan, dan penawaran. Kebayang? Insya Allah bakal dahsyat hasilnya! Makmur! M-a-k-m-u-r!

PPKM = Pol-Polan Kita Menawarkan
PPKM = Pelan-Pelan Kita Makmur

Yang memprihatinkan, saat mereka coba-coba menawarkan, mereka pun gampang baper, gampang menyerah. Padahal nggak semua prospek menolak lho. Terus, kenapa pikiran kita tersita hanya pada orang-orang yang menolak?

Simak pesan-pesan di 4 slide di atas ya. 👆

Ingat, kalau kita STOP menawarkan, kita justru ‘menyenangkan hati’ orang yang menghina dan mem-bully kita. Sebaliknya keluarga yang menunggu kesuksesan kita, malah kita kecewakan. Hei, di mana logika kita?

Dan inilah pesan saya kepada mitra-mitra, “Kalau pengen top markotop, jangan pernah stop. Kalau pengen melompat lebih jauh, jangan pernah mengeluh. Kalau pengen bener-bener berperan, jangan gampang baperan.”

Pada akhirnya teman @wirausaha , jadilah bangsa petarung, jadilah bangsa pemenang!

BY WIRAUSAHA


Share with your friend now:
tgoop.com/wirausaha/12098

View MORE
Open in Telegram


Telegram News

Date: |

Telegram Android app: Open the chats list, click the menu icon and select “New Channel.” Some Telegram Channels content management tips As the broader market downturn continues, yelling online has become the crypto trader’s latest coping mechanism after the rise of Goblintown Ethereum NFTs at the end of May and beginning of June, where holders made incoherent groaning sounds and role-played as urine-loving goblin creatures in late-night Twitter Spaces. Each account can create up to 10 public channels ‘Ban’ on Telegram
from us


Telegram WIRAUSAHA
FROM American