tgoop.com/Ngaji/223
Last Update:
Mutiara Sirah Nabawiyah ke-15
Hubungan Rasulullah Dengan Masjidil Aqsha
1. Di antara wahyu yang turun di periode awal fase Makkah ialah QS. Al-Muzzammil. Surat ini berisi perintah kepada Nabi untuk melakukan solat sepanjang malam kecuali hanya sedikit di akhir malam. Ini yang menyebabkan, dalam sebuah hadis sahih, ibunda Aisyah menggambarkan kaki Nabi bengkak akibat lama berdiri untuk solat malam.
2. Jadi perintah solat sudah ada jauh sebelum peristiwa Isra Mi'raj. Namun, waktu pelaksanaannya belum lima waktu. Beberapa riwayat menyebutkan solat pada periode awal kenabian dilaksanakan tiga waktu: pagi, sore, dan malam. Jika Rasulullah dan para sahabat sudah melaksanakan solat, maka tentunya ada arah kiblat. Menurut Hadis sahih yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, arah kiblat Nabi ketika di Makkah yakni mengarah ke Masjidil Aqsha.
3. Rasulullah terhubung dengan Masjidil Aqsha sudah sejak awal periode kenabian sebagai arah kiblatnya. Perasaan beliau terhadap Masjidil Aqsha sama seperti perasaan kita sekarang terhadap Kabah. Bagi yang sudah Allah izinkan pergi haji atau umroh akan paham bagaimana rasanya bisa melihat secara langsung Kabah, yang menjadi arah kiblat solat kita lima kali sehari. Hal yang sama dirasakan oleh Rasulullah selama di Makkah rindu ingin melihat langsung kiblatnya.
4. Saat ini kita hidup di zaman yang sama dengan Rasulullah, yaitu ketika kondisi Masjidil Aqsha sedang dijajah. Ketika Rasulullah hidup, Masjidil Aqsha sedang dijajah bergantian, sempat oleh Romawi kemudian diambil alih oleh Persia (lihat QS. Ar-Rum:1-5). Sementara saat ini kita hidup ketika Masjidil Aqsha sedang dijajah oleh Zionis "Israel".
5. Pada tahun kesepuluh kenabian, Allah memperjalankan Rasulullah ke kiblat solatnya dalam peristiwa maha dahsyat, Isra Mi'raj (lihat QS. Al-Isra:1). Bagi Allah mudah jika ingin memperjalankan Nabi dari Makkah langsung ke langit ke-7. Tetapi, Allah berkehendak untuk men-transit-kan terlebih dahulu Rasulullah ke Masjidil Aqsha sebelum perjalanan ke langit. Hal ini mengindikasikan bahwa kiblat pertama umat Nabi Muhammad ini merupakan lokasi penting yang tidak boleh terlepas dari perhatian Umat Islam.
6. Rasulullah selama hidup lebih lama durasinya solat menghadap Masjidil Aqsha dibandingkan ke Kabah. Perintah pemindahan arah kiblat, yang tercantum pada QS. Al-Baqarah: 144, turun pada waktu Nabi Muhammad sudah di Madinah. Sebuah hadis menginformasikan bahwa arah kiblat berubah 16 atau 17 bulan setelah hijrah atau kurang lebih 1,5 tahun. Maka, bisa dikalkulasi bahwa Nabi solat menghadap ke Masjidil Aqsha selama 14,5 tahun (13 tahun di Makkah + 1,5 tahun di Madinah). Ini artinya lebih dari setengah periode kenabian, Rasulullah solat menghadap Masjidil Aqsha.
7. Seperti halnya ketika salah satu dari tiga anak kita ada yang sakit, maka kita akan mencurahkan perhatian kepada satu anak itu sampai sembuh. Alhamdulillah saat ini dua masjid suci Umat Islam, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dalam keadaan aman. Namun, Masjidil Aqsha sudah lebih dari 1 abad kondisinya terjajah, bahkan dinistakan oleh tentara Zionis. Sudah seharusnya saat ini kita mencurahkan perhatian kita ke Masjidil Aqsha yang "sedang sakit" dan ikut berusaha untuk menyembuhkannya.
Wallahu'alam.
***Dari Mutiara Sirah Nabawiyah ke-15 jika ada pertanyaan atau diskusi bisa disampaikan melalui kolom komentar.
BY Ngaji
Share with your friend now:
tgoop.com/Ngaji/223