SEMUANYATENTANGKAMUU Telegram 13
Bagaimana kabarmu? Masihkah pelangi berpendar di sudut pelupuk mata itu?
Masihkah lengkung di bibirmu merekah seperti senja yang sering ku lumat bersama kopi hingga petang tiba?

Aku harap iya, Hari ini awan gelap melahap lengangnya malam, angin mengusik seisi ruang kepala, menemukanmu disana, membias terlarut pada seduhan arabica.

Ini lamunan yang ke sekian, tentang kamu dan bayang-bayang kehilangan. Tentang memperjuangkan dan merelakan.

Malam ini tidak ada hujan, hanya sedikit sendu, terlalu banyak kamu pada awan kelabu yang ragu-ragu melepaskan rindu, aku membatu dalam bingkai jendela berwarna abu-abu.

Tentangmu?
mereka hidup dalam tempurung kepalaku.

Jangan rindu pada puisi-puisiku. Sebab aku ini bajingan paling melankolis yang mengagumimu. Hanya mengutuk serangkaian takdir yang sukarela merebut tawamu.

Ada begitu banyak yang ingin kuceritakan tentang lamunanku, pun tentang hujan yang selalu menjadi senjata tertajam untuk menghunuskan rindu di relung hatiku.

Kata-kata menjadi bisu, tak ada suara, ia hanya mengambang memenuhi dada, namun lancang merayu jemariku menuliskanmu, membuat rinduku makin tak tahu malu~

Entahlah
Aku lelah

24 Mac 2022 , Kuala Lumpur

@SemuanyaTentangKamuu



tgoop.com/SemuanyaTentangKamuu/13
Create:
Last Update:

Bagaimana kabarmu? Masihkah pelangi berpendar di sudut pelupuk mata itu?
Masihkah lengkung di bibirmu merekah seperti senja yang sering ku lumat bersama kopi hingga petang tiba?

Aku harap iya, Hari ini awan gelap melahap lengangnya malam, angin mengusik seisi ruang kepala, menemukanmu disana, membias terlarut pada seduhan arabica.

Ini lamunan yang ke sekian, tentang kamu dan bayang-bayang kehilangan. Tentang memperjuangkan dan merelakan.

Malam ini tidak ada hujan, hanya sedikit sendu, terlalu banyak kamu pada awan kelabu yang ragu-ragu melepaskan rindu, aku membatu dalam bingkai jendela berwarna abu-abu.

Tentangmu?
mereka hidup dalam tempurung kepalaku.

Jangan rindu pada puisi-puisiku. Sebab aku ini bajingan paling melankolis yang mengagumimu. Hanya mengutuk serangkaian takdir yang sukarela merebut tawamu.

Ada begitu banyak yang ingin kuceritakan tentang lamunanku, pun tentang hujan yang selalu menjadi senjata tertajam untuk menghunuskan rindu di relung hatiku.

Kata-kata menjadi bisu, tak ada suara, ia hanya mengambang memenuhi dada, namun lancang merayu jemariku menuliskanmu, membuat rinduku makin tak tahu malu~

Entahlah
Aku lelah

24 Mac 2022 , Kuala Lumpur

@SemuanyaTentangKamuu

BY ๐“๐ž๐ง๐ญ๐š๐ง๐  ๐Š๐š๐ฆ๐ฎ๐Ÿค๐Ÿ”


Share with your friend now:
tgoop.com/SemuanyaTentangKamuu/13

View MORE
Open in Telegram


Telegram News

Date: |

fire bomb molotov November 18 Dylan Hollingsworth yau ma tei As the broader market downturn continues, yelling online has become the crypto traderโ€™s latest coping mechanism after the rise of Goblintown Ethereum NFTs at the end of May and beginning of June, where holders made incoherent groaning sounds and role-played as urine-loving goblin creatures in late-night Twitter Spaces. Hashtags Concise According to media reports, the privacy watchdog was considering โ€œblacklistingโ€ some online platforms that have repeatedly posted doxxing information, with sources saying most messages were shared on Telegram.
from us


Telegram ๐“๐ž๐ง๐ญ๐š๐ง๐  ๐Š๐š๐ฆ๐ฎ๐Ÿค๐Ÿ”
FROM American