LUCERNAS Telegram 2171
Kehilangan Kata

Debarnya masih sangat terasa
Meski raga tak lagi berada
Ketika kenyataan tak sesuai asa
Hanya semoga memenuhi dalam dada

Aku yang kehilangan kata-kata
Karena panah kata telah melesat begitu jauh dari busurnya
Meski papan target tepat di depan mata
Tapi berbelok pada bilah-bilah kayu tak berpunya

Rindu ini masih saja tertuju padamu
Sosok yang merenggut lelap di setiap tidurku
Bahkan mampu menutupi panasnya mentari
Dengan teduhnya setiap tatapan dan genggaman dalam jemari

Jika aku mampu memutar waktu
Tak akan pernah memilih jalan yang kemarin
Memutar arah kembali menghindari temu
Tapi nyatanya aku harus melalui luka-luka dalam batin

Satu nama yang rajin kusebut dalam pinta
Tak pernah luput meski derai bak anak sungai mengalir
Membanjiri pelupuk hingga tak nampak baik dan buruk sebagai pembeda
Biarlah angin membawa setiap harap lewat semilir

Kini, lihatlah aku yang selalu kalah dihujam rindu
Kembali kuarahkan panah kata satu persatu
Lagi dan lagi semua tertuju padamu
Bukan lagi kehilangan kata, tapi mati membiru

Baiklah, aku menyerah
Kau yang menang
Jiwaku mulai lelah
Ditikam rindu yang terus berulang

13 April 2022 , Kuala Lumpur

@SemuanyaTentangKamuu



tgoop.com/lucernas/2171
Create:
Last Update:

Kehilangan Kata

Debarnya masih sangat terasa
Meski raga tak lagi berada
Ketika kenyataan tak sesuai asa
Hanya semoga memenuhi dalam dada

Aku yang kehilangan kata-kata
Karena panah kata telah melesat begitu jauh dari busurnya
Meski papan target tepat di depan mata
Tapi berbelok pada bilah-bilah kayu tak berpunya

Rindu ini masih saja tertuju padamu
Sosok yang merenggut lelap di setiap tidurku
Bahkan mampu menutupi panasnya mentari
Dengan teduhnya setiap tatapan dan genggaman dalam jemari

Jika aku mampu memutar waktu
Tak akan pernah memilih jalan yang kemarin
Memutar arah kembali menghindari temu
Tapi nyatanya aku harus melalui luka-luka dalam batin

Satu nama yang rajin kusebut dalam pinta
Tak pernah luput meski derai bak anak sungai mengalir
Membanjiri pelupuk hingga tak nampak baik dan buruk sebagai pembeda
Biarlah angin membawa setiap harap lewat semilir

Kini, lihatlah aku yang selalu kalah dihujam rindu
Kembali kuarahkan panah kata satu persatu
Lagi dan lagi semua tertuju padamu
Bukan lagi kehilangan kata, tapi mati membiru

Baiklah, aku menyerah
Kau yang menang
Jiwaku mulai lelah
Ditikam rindu yang terus berulang

13 April 2022 , Kuala Lumpur

@SemuanyaTentangKamuu

BY Lucerna


Share with your friend now:
tgoop.com/lucernas/2171

View MORE
Open in Telegram


Telegram News

Date: |

Telegram channels enable users to broadcast messages to multiple users simultaneously. Like on social media, users need to subscribe to your channel to get access to your content published by one or more administrators. Telegram users themselves will be able to flag and report potentially false content. A few years ago, you had to use a special bot to run a poll on Telegram. Now you can easily do that yourself in two clicks. Hit the Menu icon and select “Create Poll.” Write your question and add up to 10 options. Running polls is a powerful strategy for getting feedback from your audience. If you’re considering the possibility of modifying your channel in any way, be sure to ask your subscribers’ opinions first. Just at this time, Bitcoin and the broader crypto market have dropped to new 2022 lows. The Bitcoin price has tanked 10 percent dropping to $20,000. On the other hand, the altcoin space is witnessing even more brutal correction. Bitcoin has dropped nearly 60 percent year-to-date and more than 70 percent since its all-time high in November 2021. With the sharp downturn in the crypto market, yelling has become a coping mechanism for many crypto traders. This screaming therapy became popular after the surge of Goblintown Ethereum NFTs at the end of May or early June. Here, holders made incoherent groaning sounds in late-night Twitter spaces. They also role-played as urine-loving Goblin creatures.
from us


Telegram Lucerna
FROM American