Dalam ceritaku tentangmu yang tidak pernah menjadi buku, perihal-perihal rindu dan cinta semusim itu seperti dedaun maple luruh di bangku, menemani sepi tunggu di penjara waktu.
Fikiranku satu-satu jatuh di lembar, lalu lenyap di antara garis-garis yang hilang dalam perenggan, bungkam dan terkadang setitis tinta menjadi bulan.
Kita memilih diam meski ribuan puisi berkisah tentang hati, seperti kita menyimpan semua mimpi di bawah bantal dan segala asmara dalam selimut kumal.
Kini catatan adalah luka tanpa goresan, kubaca dengan senyap demi mengenangmu sampai akhirat...
Dalam ceritaku tentangmu yang tidak pernah menjadi buku, perihal-perihal rindu dan cinta semusim itu seperti dedaun maple luruh di bangku, menemani sepi tunggu di penjara waktu.
Fikiranku satu-satu jatuh di lembar, lalu lenyap di antara garis-garis yang hilang dalam perenggan, bungkam dan terkadang setitis tinta menjadi bulan.
Kita memilih diam meski ribuan puisi berkisah tentang hati, seperti kita menyimpan semua mimpi di bawah bantal dan segala asmara dalam selimut kumal.
Kini catatan adalah luka tanpa goresan, kubaca dengan senyap demi mengenangmu sampai akhirat...
Activate up to 20 bots While some crypto traders move toward screaming as a coping mechanism, many mental health experts have argued that “scream therapy” is pseudoscience. Scientific research or no, it obviously feels good. In the next window, choose the type of your channel. If you want your channel to be public, you need to develop a link for it. In the screenshot below, it’s ”/catmarketing.” If your selected link is unavailable, you’ll need to suggest another option. A Telegram channel is used for various purposes, from sharing helpful content to implementing a business strategy. In addition, you can use your channel to build and improve your company image, boost your sales, make profits, enhance customer loyalty, and more. 6How to manage your Telegram channel?
from us