Nasehat Ulama

Jasad dan Ruh

إنَّ ابن آدم مركبٌ من جسد وروح، وكل منهما يحتاج إلى ما يتقوُّت به ويتنعّم به، وذلك هو عيشه.

Sesungguhnya dzat anak Adam adalah gabungan jasad dan ruh. Dan keduanya butuh nutrisi dan kesenangan masing-masing untuk hidup.

فالجسدُ عيشه: الأكلُ والشرب، والنكاح واللباس والطيب، وغير ذلك من اللذات الحسيّة.

Jasad hidup dengan makan, minum, nikah, pakaian, wewangian, dan kelezatan lainnya yang bersifat materi.

ففيه بهذا الاعتبار مُشابهة بالحيوانات في هذه الأوصاف.

Maka dari sisi ini, ada kesamaan mereka dengan hewan dalam sifat-sifat tersebut.

وأمّا الروح: فهي لطيفة، وهي روحانية من جنس الملائكة. فقوتُها ولذتها وفرحها وسرورُها في معرفة خالقها وبارئها وفاطرها، وفيما يقرب منه مِن طاعته في ذكره ومحبّته، والأنس به والشوق إلى لقائه.

Disisi lain, ruh adalah dzat yang tidak kasat mata dan non materi sebagaimana halnya malaikat. Maka nutrisi, kelezatan, kebahagiaan, dan kesenangannya adalah mengenal penciptanya, hal-hal yang mendekatkan kepada-Nya (ketaatan-ketaatan), dzikir, kecintaan kepada-Nya, ketenangan bersama-Nya, dan kerinduan untuk bertemu dengan-Nya.

فهذا هو عيشُ النفس وقُوتُها، فَإذا فقدت ذلك مرضت وهلكت؛ أعظم مما يهلك الجسد بفقد طعامه وشرابه؛ ولهذا يوجد كثير من أهل الغِنى والسعة يُعطي جسده حظِّه من التنعيم ثم يجد ألمًا في قلبه ووحشة، فيظنَّه الجهال أنّ هذا يزول بزيادة هذه اللذات الحسية، وبعضُم يظن أنه يزول بإزالة العقل بالسُّكر. وكلُّ هذا يزيد الألم والوحشة.

Inilah kehidupan jiwa dan nutrisinya. Kalau jiwa kehilangan itu, ia akan sakit atau hancur. Lebih parah daripada kehancuran jasad ketika kehilangan makan dan minumnya.

Maka dari itu, banyak orang-orang yang diberi kekayaan dan kelapangan memenuhi kesenangan jasadnya tetapi dia justru mendapati rasa sakit dan kehampaan di dalam hatinya. Orang bodoh mengira bahwa hal itu akan hilang seiring bertambahnya kelezatan materi. Sebagian mereka juga mengira bahwa hal itu bisa hilang dengan hilangnya akal ketika mabuk. Padahal semua itu justru menambah rasa sakit dan kegersangan jiwa.

وإنما سببُه أنّ الروح فقدت قوتها وغذاءها، فمرضت وتألَّمت.

Karena sebab sebenarnya tidak lain adalah ruh kehilangan nutrisi serta asupannya sehingga dia sakit dan menderita.

📚 مجموع رسائل ابن رجب (114-115/1)

📔 Majmu Rasail Ibn Rajab (1/114-115)

www.tgoop.com/nasehat2ulama

www.tgoop.com/nasehat2ulama/339

5.9K viewsedited  May 13, 2024 at 08:53

Jasad dan Ruh

إنَّ ابن آدم مركبٌ من جسد وروح، وكل منهما يحتاج إلى ما يتقوُّت به ويتنعّم به، وذلك هو عيشه.

Sesungguhnya dzat anak Adam adalah gabungan jasad dan ruh. Dan keduanya butuh nutrisi dan kesenangan masing-masing untuk hidup.

فالجسدُ عيشه: الأكلُ والشرب، والنكاح واللباس والطيب، وغير ذلك من اللذات الحسيّة.

Jasad hidup dengan makan, minum, nikah, pakaian, wewangian, dan kelezatan lainnya yang bersifat materi.

ففيه بهذا الاعتبار مُشابهة بالحيوانات في هذه الأوصاف.

Maka dari sisi ini, ada kesamaan mereka dengan hewan dalam sifat-sifat tersebut.

وأمّا الروح: فهي لطيفة، وهي روحانية من جنس الملائكة. فقوتُها ولذتها وفرحها وسرورُها في معرفة خالقها وبارئها وفاطرها، وفيما يقرب منه مِن طاعته في ذكره ومحبّته، والأنس به والشوق إلى لقائه.

Disisi lain, ruh adalah dzat yang tidak kasat mata dan non materi sebagaimana halnya malaikat. Maka nutrisi, kelezatan, kebahagiaan, dan kesenangannya adalah mengenal penciptanya, hal-hal yang mendekatkan kepada-Nya (ketaatan-ketaatan), dzikir, kecintaan kepada-Nya, ketenangan bersama-Nya, dan kerinduan untuk bertemu dengan-Nya.

فهذا هو عيشُ النفس وقُوتُها، فَإذا فقدت ذلك مرضت وهلكت؛ أعظم مما يهلك الجسد بفقد طعامه وشرابه؛ ولهذا يوجد كثير من أهل الغِنى والسعة يُعطي جسده حظِّه من التنعيم ثم يجد ألمًا في قلبه ووحشة، فيظنَّه الجهال أنّ هذا يزول بزيادة هذه اللذات الحسية، وبعضُم يظن أنه يزول بإزالة العقل بالسُّكر. وكلُّ هذا يزيد الألم والوحشة.

Inilah kehidupan jiwa dan nutrisinya. Kalau jiwa kehilangan itu, ia akan sakit atau hancur. Lebih parah daripada kehancuran jasad ketika kehilangan makan dan minumnya.

Maka dari itu, banyak orang-orang yang diberi kekayaan dan kelapangan memenuhi kesenangan jasadnya tetapi dia justru mendapati rasa sakit dan kehampaan di dalam hatinya. Orang bodoh mengira bahwa hal itu akan hilang seiring bertambahnya kelezatan materi. Sebagian mereka juga mengira bahwa hal itu bisa hilang dengan hilangnya akal ketika mabuk. Padahal semua itu justru menambah rasa sakit dan kegersangan jiwa.

وإنما سببُه أنّ الروح فقدت قوتها وغذاءها، فمرضت وتألَّمت.

Karena sebab sebenarnya tidak lain adalah ruh kehilangan nutrisi serta asupannya sehingga dia sakit dan menderita.

📚 مجموع رسائل ابن رجب (114-115/1)

📔 Majmu Rasail Ibn Rajab (1/114-115)

www.tgoop.com/nasehat2ulama

BY Nasehat Ulama